Bandung ditulis dengan tinta emas dalam sejarah destinasi wisata Indonesia. Pesonanya sudah memukau orang kulit putih sejak pemerintah Hindia Belanda berkuasa di Indonesia. Tak heran jika kota ini juga mereka jadikan tempat tetirah selain perkebunan teh. Tak tangung-tangung sampai Ibu kota Provinsi Jawa Barat ini mereka juluki sebagai  Paris Van Java.
Begitu pun dengan keluarga saya. Bandung jadi tempat tujuan wisata favorit. Selain tak begitu jauh dari Serpong, jalan-jalan ke kota ini tidak terlalu menguras dompet. Makanya kalau hasrat liburan sedang tak terbendung tapi kantong sedang tipis, Bandung selalu jadi pilihan.
Hebatnya lagi, sekalipun sedang “cekak” Bandung tak kehilangan pesonanya. Tips kami selalu mendatangi destinasi wisata alam. Alam tidak pernah “terlihat murahan”, kawan. Tiket masuknya relatif terjangkau. Pesonanya akan menohok hati siapapun. Begitu pun, rumah bagi Institut Teknologi Bandung ini juga jadi tempat ideal untuk liburan singkat. Entah di akhir pekan atau pada hari-hari kejepit, destinasi wisata alam di Bandung lokasi ideal refreshing dari kesibukan sehari-hari.
Berikut 4 destinasi wisata alam di Bandung, terkeren versi saya, dan tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam.
1. Tangkuban Perahu
Siapa sih yang tidak kenal objek wisata Tangkuban perahu? Bagi saya tempat ini sangat spesial. Waktu SD dan SMP, ketika jalan-jalan belum masuk ke kamus hidup, saya di bawa sekolah study tour ke sini. Kala anak-anak masih kecil, travel blogger juga belum masuk kebutuhan hidup, Tangkuban Perahu adalah destinasi wisata kebanggaan kami.
Daya tarik lain bagi saya yang penyuka cerita legenda, Tangkuban Perahu memberi saya bahan untuk didongengkan kepada anak-anak. Lewat cerita Sangkuriang-Dayang Sumbi. Bagaimana kesalahan Sangkuriang di masa kecil memisahkan mereka selama bertahun-tahun. Sangkuriang yang tidak tahu ayahnya seekor anjing, demi kasihnya kepada sang ibu, membunuh Si Tumang untuk dipersembahkan dagingnya kepada si ibu.
- Baca juga
- Â Wisata Bandung Dalam Satu Hari
- Warkop Modjok Bandung Dan Sore yang Romatis
- (Review) Hotel Keluarga di Bandung ya Sweet Karina
Bertahun-tahun kemudian dayang Sumbi bertemu dengan pemuda tampan yang tak lain adalah Sangkuriang. Karena tidak kenal asal-usul masing-masing mereka saling jatuh cinta. Tepat saat Sangkuriang melamar dayang Sumbi sebagai istrinya rahasia pun terkuak lewat bekas luka yang terdapat di kepala Sangkuriang.
Tapi menolak Sangkuriang begitu saja juga tidak mungkin. Maka dayang Sumbi memberikan syarat yang cukup berat untuk dipenuhi. Bahwa Sangkuriang harus membuat danau yang sangat besar beserta perahu di tengahnya dalam semalam.
Dayang Sumbi berharap Sangkuriang tidak bisa memenuhi permintaan tersebut. Tapi siapa sangka selain tampan Sangkuriang juga pemuda sakti. Menjelang pagi permintaan dayang Sumbi hampir selesai.
Dengan panik Dayang Sumbi berdoa agar matahari terbit lebih cepat. Dan doanya pun dikabulkan. Sangkuriang belum menyelesaikan pekerjaannya ketika ufuk timur mulai benderang.
Melihat misinya gagal Sangkuriang pun marah. Ia menendang perahu ke tengah-tengah danau sampai terbalik. Itu lah asal nama Tangkuban Perahu. Memang kalau dipandang dari atas bentuk dari gunung ini menyerupai perahu yang terbalik.
Dulu anak-anak saya senang banget mendengar dongeng Sangkuriang ini. Wisata murah di Bandung sekaligus mengenalkan budaya Indonesia kepada mereka.
2. Curug Maribaya
Yang menarik dari wisata Maribaya adalah dalam suatu tempat kita bisa melihat beberapa curug sekaligus. Mata dimanjakan warna hijau di mana-mana. Udara Tangerang yang terkadang terasa menyesakan langsung berganti sejuk di sini. Curug Maribaya tempat yang tepat rehat sejenak dari rutinitas kehidupan.
Curug Maribaya juga destinasi wisata sudy tour semasa sekolah dulu. Daya tariknya bagi saya ditambah cerita legenda tentang asal-usul terjadinya tempat ini.
Konon pada suatu masa hiduplah seorang perempuan sangat cantik bernama Maribaya. Tak heran ia pun jadi rebutan banyak laki-laki. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan cintanya hingga kalau tak dicegah bisa saja terjadi pertumpahan darah.
Eyang Raksa Dinata, orang tua Maribaya tentu tak menginginkan bencana gara-gara anak gadisnya. Maka berangkat lah ia bertepa ke Gunung Tangkuban Perahu, mencari mencari wangsit. Niat Eyang Raksa Dinata dikabulkan. Agar ia menumpahkan bokor (tempat air) dekat tempat tinggalnya. Dari tempat Eyang Raksa menumpahkan air itu lah sekarang muncul curug-curug sebagai sumber air.
Sumber air tersebut dikelola oleh Eyang Raksa Dinata, sehingga banyak penduduk yang datang ke sana untuk berobat dan merasa tertolong. Alih-alih mengejar Maribaya, pengunjung curug memilih berobat atau menjadinya sebagai tempat piknik.
3. Situ Patenggang
Sekalipun Bandung terus merias diri menuju metropolitan , kita juga tidak akan kehabisan akan pesona alamnya. Seperti Situ Patenggang, sebuah danau yang terletak di Bandung Selatan.
Sebelum masuk ke area wisata Situ Patenggang, kita akan melintasi hamparan kebun teh Rancabali. Memandangi petak-petak kebun teh di hamparan pegunungan, sebuah pesta bagi mata.
Jika cuaca sedang baik, hamparan hijau berlatar langit biru dengan goresan awan putih seperti keluar dari kanvas lukisan. Sementara jika sedang berkabut, pemandangan mistis yang membetot jiwa pun terhampar di depan mata. Suasana syahdu terasa sekali.
Jangan lupa bawa jaket kalau ke sini. Apa lagi saat musim hujan Situ Patenggang udaranya sejuk. Maklum karena berada di ketinggian 1600 meter diatas permukaan laut.
Sejak dikelola jadi tempat wisata, Situ Patenggang terus mengembangkan diri. Saat ini ini di kawasan ini tersedia area untuk camping dengan fasilitas mewah yang biasa disebut glamping. Di dekatnya ada Resto Pinisi. Selain bisa menikmati masakan Indonesia, hamparan pemandangan alam dari sini cantik sebagai latar belakang foto.
4. Kawah Putih
Berjarak sekitar 50 km dari kota Bandung melalui jalan tol Soreang pasir Koja, kita akan bertemu wisata alam di Bandung berikutnya: Kawah Putih. Masih di kawasan Ciwidey, tak jauh dari Situ Patenggang. Danau berair hijau toska tapi disebut Kawah Putih oleh masyarakat.
Ini lah hasil letusan gunung berapi purba Patuha menghasilkan Danau Kawah Putih. Ternyata bukan airnya yang putih melainkan warna tanahnya yang tercampur beberapa unsur belerang. Membuat air danau seperti selalu mendidih.
Sejak ditasbihkan sebagai objek wisata, entah sudah berapa banyak Kawah Putih dijadikan background fotografi, film, tempat prewedding dan objek lukisan.
Akses Wisata Alam di Bandung
Video Wisata Ciwidey
Kadang kita memang merasa perlu melarikan diri sejanak dari segala kesibukan. Dan itu tak perlu menunggu cuti panjang. Gunakan saja akhir pekan atau hari kejepit.
Liburan singkat untuk mengisi ulang baterai kita. Perubahan pemandangan juga bisa membuat beberapa keajaiban. Dari suntuk berubah jadi lebih kreatif dan bahagia. Apa lagi sekarang berlibur ke Bandung lebih mudah daripada yang teman-teman pikirkan.
Karena destinasi wisata alam di Bandung sangat mudah diakses oleh wisatawan dari seluruh Indonesia. Bahkan mancanegara. Mendarat saja di Soekarno Hatta lalu gunakan Xtrans menuju Bandung. Dengan armada yang cukup banyak Xtrans  adalah pilihan layanan antar jemput bandara yang paling tepat.
Jadi mau liburan singkat ke Bandung? Pesan tiket Xtrans Bandara Soetta mudah kok.
Karena membuat perjalanan dari bandara sejaman mungkin ada hal yang bisa dilakukan jika waktu wisata ke Bandung terbatas. Memilih transportasi yang sesuai dengan kebutuhan salah satu kuncinya.
Xtrans salah satu operator terpopuler di Indonesia . Menyediakan layanan antar jemput antar bandara internasional soekarno-hatta dan Bandung.
Begitupun kalau sudah sampai di Bandung akses untuk menuju ke berbagai destinasi wisata relatif mudah. Selain jalan-jalan yang sudah cukup bagus transportasi umum nya juga mudah ditemukan. Begitupun jika ingin menyewa kendaraan, banyak pilihannya.
17 comments
Nah dari semua cuma Tangkuban Perahu yang terlewat… ternyata viewnya menawan juga. Tapi dari semua memang pemandangan Kawah Putih yang paling cakep apalagi sekarang jadi tempat favorit buat foto Prewedding
Situ Patenggang makin hijau, makin cantik, lalu berperahu ke Batu Cinta
suka banget deh di sini uni..
Dari 4 lokasi yg ditulis mba Evi kali ini, aku baru berkunjung ke lokasi pertama saja. Duh ingin deh segera meluncur ke Bandung menikmati wisata alam lainnya yg indah2 ini..
Jadi pengen nabung buat ke Bandung. Wisata alam di Bandung cakep-cakep. Adem banget lihat Situ Patenggang.
Bandung emang nggak ada matinya. Saya belum pernah ke Situ Patenggang, tuh. Kayaknya kapan-kapan perlu dicoba.
belum satupun dari keempat tempat itu yang pernah saya kunjungi, padahal saya orang sunda 😀 . Ke Bandung cuma main ke daerah Lembangnya aja. Legenda tangkuban perahu tu salah satu cerita rakyat yg membekas sejak SD di benak saya..
-Traveler Paruh Waktu
Yeay, aku udah pernah ke tempat tempat ini.. Yang jadi favorit itu situ Patenggang & kawah putih euy, baguuss
Bagus-bagus memang temoat di Bandung itu. Tapi kalau membayangkan macetnya Bandung saat mau berangkat ke sana itu langsung capek duluan. Ahahaha.
Oh iya, soal cerita Maribaya ini aku baru dengar lho, tan. Terima kasih sudah menyelipkan cerita-cerita semacam itu di tulisan ini ya 🙂
Aku senang baca ulang cerita asal-usul Tangkuban Perahu. Nostalgia ke jaman sekolah dulu.
Aku juga baru tahu kalo Curug Maribaya ada cerita rakyatnya. Suka bacanya.
Daerah saya di Cianjur Selatan berbatasan dengan Rancabali, Mbak. Kami kalau secara jarak lebih dekat ke Kab. Bandung daripada ke kota kabupaten sendiri. Hanya gitulah namanya di perbatasan daerah kami masih ndeso pisan. Beda sama Rancabali di Désa Cipelah saja tepat perbatasan jalan udah mulus cor dua arah. Lah bagian ke kampung saya nya di Pasirkuda Cianjur, Gusti… Seperti sungai kering itu bukan bohong…
Bandung selalu memesona. Jadi pengen mudik lalu jalan2 ke tempat 2 ini
Ke Kawah Putih itu harus pagi ya karena kalau siang menuju sore, pemandangannya tiada lain hanya kabut dan dingin pulak. Atau pas aku aja yang begitu? hehehe
Pengen ke Situ Patenggang dan Curug Maribaya deh, jarang eksplorasi Bandung deh aku, pengen beberapa waktu stay di Bandung cari ide nulis buku deh..kayaknya imajinasi bakal melimpah..
Alam memang tak pernah kehilangan pesonanya ya un. Bandung pun demikian. Oh Curug Maribaya itu ada legendanya juga ya uni. Baru tahu Chaya.
Setuju uni. Kita perlu melarikan diri sejenak dari segala rutinitas. Kalau uni dari Serpong ke Bandung, sebagai warga perbatasan negeri, kerap melarikan diri refreshing ke Singapura. Hahaha
Btw, selamat menjalankan ibadah puasa uni Evi dan keluarga. Maaf lahir batin. All love
Ngiring…ah ngikut Uni Evi wisata ke Bandung. Bandung terus berdandan, wisata alamnya cakep-cakep semua.
Salam hangat ya Uni
Keren. Kalo aku k bandung nanti pengen jajalin semuanya. Satu minhgu kayaknya gak bakal culup dej
Museum sidik jari daku penasaran seperti apa. Soalnya belum pernah lihat dan berkunjung