“Mampir Bu, cobain colenaknya. Menggunakan gula aren asli”
Gak pakai ngomong dua kali saya langsung berhenti.
Lah tentu kaget dong mendengar sapaan itu. Si Teteh penjual colenak di Jalan Raya Lembang itu seperti tahu siapa yang sedang melintas di depan kiosnya. Padahal jelas-jelas tak terdapat tulisan blogger produsen gula aren asli di jidat saya.
Calon Colenak
Gula aren cair yang dimasak bersama parutan kelapa
Tapi sudah lah. Si Teteh sudah berhasil menghentikan saya yang sedang bolak-balik gak jelas di sekitar Pasar Lembang selama liburan kemarin. Mungkin karena setiap saat memikirkan nasib saya bersama gula aren, jadi deh telinga sensitif karenanya. Walau sebenarnya yang ditawarkan colenak yang membahana ditelinga adalah gula arennya.
Colenaknya siap disantap
Teman-teman pasti sudah tahu bahwa Colenak merupakan singkatan dari dicocol enak. Makanan khas Jawa Barat ini berasal dari tape singkong bakar, dimakan bersama gula aren cair yang dimasak bersama kelapa parut. Nah saya yang sering mendengar dan membaca namanya baru kali ini berhadap-hadapan langsung. Sapaan penjualnya jadi pembuka pintu bagi lidah saya untuk turut mencicipinya.
Ini lah yang khas dari lidah orang Sunda, suka pada makanan manis. Sementara saya yang besar lewat masakan Minang yang dominan asin dan pedas, tapainya saja sudah terasa manis. Mestinya colenak tak perlu diberi gula aren lagi, cukup parutan kelapa plus sedikit garam.
Sekalipun colenak gula aren ini manisnya berlebihan, siapa sangka penggemarnya banyak juga. Setidaknya itu lah gambaran yang saya Tarik dari omset penjualan si Teteh. Bahwa kalau hari libur colenaknya bisa terjual sampai 200 keping perhari. Padahal di jalan raya itu berjejer penjual colenak lainnya.Gak mungkin kan mereka cuma beli dari kios si Teteh?
Kalau teman-teman wisata ke lembang colenak gula aren ini bisa ditemukan di kios-kios penjual uli bakar. Memang begitu lah kiranya, colenak merupakan produk variasi dari kuliner khas Lembang, Uli Bakar yang disusul oleh pisang bakar keju. Sebelum dihidangkan colenaknya dipanaskan dulu diatas bara tempurung. Sebentar saja karena tapainya sendiri kan sudah matang. Baru kemudian dipotong-potong dan disiram gula aren cair.