Ini aksiku Mana aksimu – Teknologi ibarat pisau bermata dua. Dibalik kemudahan yang ditawarkannya ada harga yang harus dibayar. Seperti pengoperasian berbagai mesin kendaraan berbahan bakar fosil telah menimbulkan dampak buruk bagi bumi. Begitu pun alat industry dan rumah tangga seperti lemari es dan kosmetik yang kita gunakan berakhir dengan lubang di ozon. Berbagai sampah yang tak bisa diurai tanah seperti sel cancer yang terus merongrong wajah bumi. Akibatnya bumi tak lagi sekedar hangat malainkan mulai memanas.
Sebelum acara Switch off dimulai mari kita mejeng dulu dengan Mbak dari XL. Doi sedang promo XL Unlimited untuk internet dan balckberry. Hanya Rp.49.000 perbulan saudara-saudara, kita boleh internetan sepuasnya.
Tanda-tanda pemanasan global adalah es di kutub mencair yang kemudian menggenangi samudera. Bibir pantai naik ke darat dan menenggalamkan sebagian tempat hidup manusia. Iklim berubah dan mengacaukan musim. Kita sudah sering mendengar atau membaca gagal panen akibat cucaca tak menentu.
Pemanasan global itu jika tak diperlambat atau dihentikan peningkatannya kemungkinan akan memaksa bumi mereset ulang tata kehidupan di atasnya. Kalau itu terjadi tentu saja akan merubah wajah bumi secara total. Jika kondisi awal bumi adalah penyokong kehidupan, perubahan yang tak terkendali suatu hari akan berbalik memusnahkan segala di atasnya. Terbayang gak sih jika suatu hari negeri-negeri kering kerontang dan umat manusia kelaparan? Nah sebelum itu terjadi, kita harus melakukan sesuatu. Mari kita lihat sebuah kegiatan bertema Ini Aksiku! Mana aksimu?
Kesibukan menata lilin menjelang acara dimulai
Teman-teman Blogger menunggu acara pembukaan
Kepedulian terhadap masa depan bumi adalah dasar dimulainya gerakan Earth Hour ini. Menggugah kesadaran umat manusia agar berbuat sesuatu guna mencegah laju peningkatan suhu bumi. Mengingat urgennya masalah ini, gerakan yang dimulai tahun 2007 di Australia ini dengan cepat menjalar ke seluruh dunia. Diselenggarakan setiap tahun di akhir bulan Maret. Simbolisasinya dengan mematikan listrik selama 60 menit.
60 Plus Earth Hour di Living World Alam Sutera
Bersama teman-teman Blogger Reporter sayapun turun meramaikan kegiatan 60 plus Earth Our 2014 di Tangerang. Bertempat di Mall Living World Alam Sutera pada tanggal 29 Maret kemarin.
Mall Living Word merupakan pemilihan tempat yang pas menurut saya. Seperti teman-teman tahu mall ini berlokasi di area yang sangat mendukung penghijuan. Sementara konsep bangunannya sendiri berkategori green building. Banyak syaratnya sebelum sebuah bangunan disebut berkonsep hijau. Salah satunya dan paling mudah dilihat di sini adalah berdinding kaca lebar dimana-mana. Lewat dingding dan jendela lebar itu cahaya matahari masuk dengan leluasa. Jadi pada siang hari tak membutuhkan banyak lampu.
Yang sangat menyenangkan dari kegiatan Earth Hour di mall Living Word ini adalah para aktivisnya. Sembilan puluh Sembilan persen anak muda. Sekalipun gagasannya sangat serius namun bila yang terlibat adalah semangat orang muda, suasananyapun terasa santai. Apa lagi kampanya penyelamatan bumi tidak sekedar bicara tentang masa kini namun paling penting tentu keberlanjutan dan aksi di masa depan. Jadi siapa lagi yang cocok menanginya selain mereka?
Mbak Ani Berta, blogger baik hati dan ringan tangan sedang diwawancari MC
Acara Ini Aksiku! Mana Aksimu?
Sekitar pukul delapan malam, setelah dibuka tarian daerah, acara mematikan lampu pun di mulai. Saat lilin-lilin menyala, orang-orang asyik berfoto saya menyadari sesuatu. Bahwa mereka yang hadir di tempat itu sudah tecemplung pada komitmen yang sama. Benar bahwa hidup hari ini harus lebih baik dari kemarin. Benar ilmu pengetahuan dan teknologi akan membantu hidup jadi nyaman. Namun perlu tumbuh kesadaran bersama bahwa segala kemajuan ini tidak akan membahayakan bumi, rumah kita bersama. Bahwa mematikan lampu 60 menit tak ada artinya jika sikap kita sehari-hari tak berubah.Cahaya lilin yang redup itu pun mungkin bisa dijadikan simbol, tak masalah berapa pun kecilnya, peran individu adalah yang utama dalam isu ini.
Switch off sebagai simbol kepedulian untuk menurunkan tingkat pemanasan global
Hal-hal kecil jika dilakukan bersama akan berdampak besar. Misalnya matikan lampu dan computer jika tak perlu. Hemat air. Diet kantong plastik kresek dengan membawa tas belanja sendiri. Membawa botol minuman yang bisa diisi ulang. Memisahkan sampah rumah tangga organik dengan yang bukan. Lebih baik benda-benda yang bisa didaur ulang diserahkan kepada yang membutuhkan ketimbang menumpuknya ke tempat sampah. Dan masih banyak hal kecil lainnya yang bisa kita dilakukan orang dalam mengusahakan agar bumi tetap hijau.
Menatap masa depan bumi sesaat lampu dipadamkan
Cuma Rp. 2000,- Dapatkan Internet Unlimited
Kampanya seperti ini tentu membutuhkan dana yang tak sedikit. Sewa tempat, promosi dan membuat kaos yang dikenakan panitia dan peserta merupakan pos pengeluaran yang kasat mata. Dalam organisasi Earth Hour penyandang dana memang dilibatkan. Mereka menyebutnya Crowdfunding dimana masyakarakat mengumpulkan dana untuk proyek yang dikerjakan . Pada acara Earth Hour di Living Word ini terlihat provider XL sebagai sponsor.
Yang terbaru dari promosi XL adalah internet murah untuk kaum muda. Bayangkan hanya Rp.2000,- perhari mereka akan dapat akses internet tak terbatas. Kalau teman-teman juga tertarik coba perhatikan.
Mari saudara-saudara, dua ribu rupiah akses internet unlimited ke :
- Semua akun sosmed
- Chatting lewat WhatApp, Line, Kako Talk, WeChat dll.
- Down load film dan lagu.
- Streaming Youtube
- Browsing situs-situs favorite sepuasnya.
Berbagai Paket yang bisa dipilih
- Paket Harian Rp. 2000. Masa berlaku 1 hari
- Paket Mingguan Rp.12.500. Masa berlaku 7 hari
- Paket Bulanan Rp. 49.000. Masa berlaku 30 hari.
Cara Mengaktifkan paket.
Saya perhatikan cara mengaktifkan paketnya mudah. Beli kartu perdana XL lalu aktifkan. Setelah terpasang tinggal pencet *123*400#. Pilih paket yang diinginkan pada menu yang tersedia. Mulai deh main internet sepuasnya.
So?! Ini aksiku! Mana aksimu?
@eviindrawanto