Goa Safarwadi Pamijahan – Misteri Goa Safarwadi – Pesantren Dalam Gua di Tasikmalaya –
Akhirnya sampai juga ke Terletak di Kabupaten Tasikmalaya yang terkenal dengan kerajinan rakyatnya. Di sini ada makam ulama besar bernama Syeh Abdul Muhyi. Makam tersebut terdapat di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantar Kalong. Sekitar 2 KM dari makam juga terdapat gua yang menembus perut di Gunung Mujarod.
Dua lokasi ziarah ini telah jadi buah bibir. Cerita misteri Goa Safarwadi yang beredar dari mulut ke mulut sampai ke penjuru nusantara. Efeknya adalah Pamijahan menerima ribuan wisatawan rohani tiap tahun. Mereka datang dengan berbagai keperluan.
Pamijahan jadi hidup. Bisnis UKM merebak. Dari penginapan Pamijahan Tasikmalaya sampai kerajinan. Saya pun bertemu pesantren dalam gua di Tasikmalaya.
- Baca juga tempat ziarah Makam Prabu Hariang Kancana atau Mbah Panjalu
Tiba di Tempat Ziarah Pamijahan
Dan saya, pejalan yang gak jelas juntrung ini ( 🙂 )diberi kesempatan oleh Allah berkunjung ke Goa Sarfarwadi Pamijahan Sabtu kemarin. Sore hampir menghilang dari batas cakrawala. Awan menyapu langit jingga. Yah sebentar lagi adzan Magrib akan berkumandang. Saya dengan takzim menaiki tangga satu persatu menuju makam yang sudah amat sering melintas di telinga.
Sesampai di atas langsung bergidik menyaksikan bagaimana ratusan peziarah berdoa khusuk di dekat makam wali Allah, Syeh Abdul Muhyi ini. Keterkejutan rohani juga membuat merinding saat menyusuri tempat ziarah Pamijahan yang melegenda itu.
Jika mengutip bahasa arab bisa membuat seseorang terlihat relijius, saya tak termasuk di dalamnya. Tapi menghadirkan diri di tempat ini memampukan saya melihat ke dalam mata batin, apa sebetulnya yang disebut perjalanan spiritual itu.
- Baca juga tempat ziarah Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat
Mengenai makam Syeh Abdul Muhyi akan ditulis dalam posting terpisah pada kesempatan lain. Kali ini mau cerita soal goa Safarwadi saja 🙂
Berjalan Masuk ke dalam Goa Safarwadi Pamijahan
Ohya jika temans bermaksud mengunjungi tempat ziarah Pamijahan, pastikan jantung dan kaki dalam kondisi sehat. Sebab makam dan goa pamijahan terletak di atas bukit. Dari lokasi parkir kita perlu berjalan sekitar 1 kilo dengan menelusuri jalan turun-naik.
Baca juga Jejak Sunan Kalijaga Goa Kreo Semarang
Untungnya selama perjalanan kita tak perlu mati kebosanan karena bisa cuci mata atau belanja. Sebab di kanan-kiri disediakan bagi para pedagang makanan maupun kerajinan khas Tasikmalaya. Jadi kalau kurang sehat kan sayang bila nanti cuma tinggal di penginapan.
Tapi Pamijahan menanti siapapun yang ingin datang dengan niat baik. Tak perlu pula banyak kuatir, merasa tak sanggup berjalan satu kilo. Saya lihat banyak kaum manula di sana. Mereka oke saja, berjalan perlahan atau dituntun menuju tempat ziarah ini.
Baca juga Masjid Itje Tasikmalaya
Goa Yang Ditemukan Syach Abdul Muhyi
Goa Safarwadi ditemukan Syech Abdul Muhyi setelah 12 tahun pencarian. Konon goa ini dulunya digunakan oleh Syech Abdul Qadir Jaelani untuk mewisuda muridnya yang telah selesai menerima pelajaran agama. Mengenai sejarah Syech Abdul Muhyi dan Syech Abdul Qadir Jaelani baca di Wiki saja ya :).
Sejak dari mulut gua safarwasi saya sudah tripping. Bukan saja mengenai pengalaman batin yang akan ditemui, juga saya gak ngerti gimana setelan camera di tempat gelap. Konyol kan? Padahal sudah berniat agar punya gambar-gambar bagus Goa Safarwadi. Untung akhirnya di tengah kabut kegelapan saya menemukan setelah auto.
Jadi teman-teman yang akan datang ke sana jika ingin mendokumentasikan perjalanannya sebaiknya mempersiapkan camera dengan baik. Tak hanya malam hari, gua Safarwadi juga gelap di siang hari. Night mode di camera saya tidak membuat objek yang tetangkap seperti yang saya mau.
Tertatih-tatih menjejajakan kaki dalam gua berbatu, lembab, panas. Mengikuti bayang-bayang dari cahaya petromaks pemandu, saya membayangkan Syech Abul Muhyi bersama muridnya yang pernah tinggal di tempat ini. Ratusan tahun lalu belum ada petromaks. Mereka pasti menggunakan obor.
Atau kah mereka melangkah dalam gelap gulita? Apapun lah yang jelas situasinya saat itu dan kini pasti beda. Pasti lebih mistis, hening, dan hanya berisi lantunan pujian-pujian kepada Allah. Walaupun lantunan salawat dari rombongan saya juga tak henti mengalun sepanjang jalan.
Sementara itu saya beberapa kali terpeleset karena lantai gua memang licin. Membuat perhatian saya kadang terbagi.
Misteri Goa Safarwadi Pamijahan
Goa Safarwadi memiliki beberapa cabang. Tak jauh dari pintu masuk, disebelah kanan, kita akan bertemu cabang pertama. Di sini mengalir air bening Cikahuripan atau disebut juga air zam-zam Pamijahan. Air yang merembes dari sela-sela batu cadas ini mengalir sepanjang tahun. Para peziarah akan membawa pulang sebagai oleh-oleh. Ditempat dalam botol bekas kemasan air mineral. Menurut kepercayaan meminum air ini selama puasa menjaga kesehatan tubuh.
Terus maju bertemu cabang ke dua. Berbentuk huruf U yang bila kita telusuri akan membawa kembali ke jalur utama. Di seksi U inilah banyak ceruk-ceruk yang paling banyak ceritanya. Ada yang digunakan sebagai Masjid untuk pria dan masjid untuk wanita.
Cekungan lain dianggap sebagai pintu menuju Mekah. Iya ada kepercayaan bahwa Gua Safarwadi Pamijahan tembus sampai ke Mekah.
Baca juga:
- Makam Sunan Muria di Gunung Muria
- Makam Keramat di Pulau Angso Duo
- Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin
- Komplek Pemakaman Kesultanan Bima Dana Traha
Misteri lain dalam Goa Safrawadi adalah, lekuk gelap yang saya tempati saat itu, katanya juga tembus ke Banten dan Cirebon. Dari Cirebon akan tembus ke Gunung Jati, Makam Sunan Gunung Jati.
Terus ada lagi Jabal Kupiah. Dulu digunakan Syech Abdul Muhyi untuk semedi mendekatkan diri kepada Allah. Tapi alah mak, tempatnya panas sekali, menyerupai ruang sauna. Sebentar saja kaca mata berembun dan lensa camera berhenti berfungsi karena ditutup uap air. Setelah baca doa saya cepat beringsut, memberi giliran kepada orang lain selain emang gak tahan terhadap panasnya.
Pesantren Dalam Gua di Tasikmalaya
Kalau tak melihat sendiri saya mungkin skeptis. Masa iya ada pesantren dalam gua? Satu lagi misteri Goa Safarwadi.
Ya dalam Gua Syech Abdul Muhyi ini ada satu ruang spektakuler menurut saya. Kalau tak salah namanya Cikajayaan atau Pesantren.
Pesantren dalam gua di Tasikmalaya ini adalah berupa teras, lebih lebar dari ceruk2 lain. Seperti panggung, harus naik menggunakan tangga. Langit-langit tinggi, memayungi teras menyerupai kubah Masjid. Goa Safarwadi Pamijahan membuat saya takjub.
Seluruh ruang pesantren di uap air. Teman-teman saya menghabiskan waktu lebih lama di sini. Memanjatkan doa kepada Allah dengan segala niat dan memohon kepada-Nya agar dikabulkan.
Dan saya meminta agar diberi kesehatan supaya bisa menjelajahi tempat-tempat seperti ini lebih banyak. Terus beringsut turun sambil berpikir, betapa perjalanan rohani itu memang tidak mudah. Pantasan hanya beberapa gelintir orang saja yang terpilih dalam menyandang sebutan Waliyullah, kekasih Allah..
Baca juga : Taman Laut di Sabah Malaysia
Penginapan di Pamijahan Tasikmalaya
Berkunjung ke Pamijahan tak perlu takut kemalaman atau tak tersedia tempat menginap. Wisatawan bisa menginap di Tasikmalaya. Tersedia mulai dari hotel bintang lima sampai losmen. Untuk mudahnya bisa buka aplikasi semacam Traveoka, Agoda, atau PegiPegi. Di sana kita dapat membandingkan hotel yang tersedia maupun harga.
Kalau di Pamijahan sediri memang tak ada hotel bintang. Tempat ziarah ini terbuka 24 jam. Saran saya adalah menginap berupa rumah-rumah penduduk. Karena daerahnya sudah didapuk sebagai tempat wista ziarah di Tasikmalaya, banyak penduduk menawarkan rumah mereka sebagai tempat menginap.
Keluar dari Goa Safarwdi Pamijahan, saya basah kuyup. Namun merasa batin berisi sesuatu.
Bagaimana teman-teman, tertarik mau jalan-jalan ke sini? Goa Safarwadi Pamijahan Tasik ini menarik untuk dimasuki.
Salam,