Legenda Putri Biru Danau Tambing – Ini adalah kali pertama saya melakukan perjalanan dari Lembah Napu menuju Palu. Tinggal selama seminggu di Lembah Bada, menyusur jalan Trans Sulawesi, membelah perut Taman Nasional Lore Lindu, mendengarkan banyak kisah misteri, dan mampir ke sana kemari untuk melihat berbagai peninggalan zaman megalitikum. Tentu banyak cerita dan foto yang saya kumpulkan untuk berbagi dalam blog kesayangan ini.
Namun saya memutuskan menulis mampir di Danau Tambing terlebih dahulu. Alasannya sederhana. Sebelum melakukan perjalan ke Poso saya sudah membaca cerita legenda Putri Biru Danau Tambing ini. Sebagai penggemar cerita rakyat, apa lagi ada misterinya, tak ada alasan apapun menolak datang ke sini. Apa lagi sekalian lewat, anggota rombongan antusias dapat destinasi bonus, bisa nyesal berkali-kali kalau sampai gagal.
Baca juga 5 Aktivitas Seru di Tepi Danau Poso Tentena
Ditambah lagi tempat rekreasi ini semakin hits saja di antara anak-anak milenial. Coba saja cari hashtag #DanauTambing di Instagram, melayang-layang lah foto-foto aktivitas rekreasi di sana.
Cerita legenda Putri Biru Danau Tambing bukan pendorong utama jika kamu tak suka hal-hal berbau mistis dan misteri itu. Banyak kok aktivitas yang bisa dilakukan. Mulai dari camping, mempelajari sedikit mengenai flora dan fauna yang hidup di Taman Nasional Lore Lindu, sampai bird watching. Pokoknya seru. Jadi kalau kamu tertarik pengen datang, jangan lupa dibaca sampai ke bawah ya.
1. Danau Tambing Secara Umum
Danau Tambing dalam bahasa lokal disebut Rano Kalimpaa. Masuk dalam bagian Taman Nasional Lore Lindu yang dilindungi dan ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer dunia. Lebih kecil dari Danau Lindu yang juga terletak di taman yang sama. Makanya Danau Tambing sering juga disebut Telaga Tambing.
Baca juga Danau Sipin Jambi, Wisata Alam di Tengah Kota
Di bawah ada 6 alasan mengapa kamu perlu mampir ke danau yang terletak di Desa Sedoa, Lore Utra, Kabupaten Poso ini.
2. Suhu Danau Tambing Cocok Untuk Camping
Terkenal sebagai tempat berhawa sejuk. Kalau malam suhu bisa mencapai 10 sampai 15 derajat Celcius. Bayangkan pagi-pagi kamu duduk di tepinya ketika halimun mnyelimuti bisa ke seluruh permukaan danau dengan hangat yang mengalir ke atas menciptakan jalur asap.
Baca juga Wisata Lereng Gunung Tanggamus
Inilah Salah satu alasan mengapa wisatawan dari Napu dan palu sangat suka mendirikan kemah di sini. Di akhir pekan atau hari libur pure Mereka datang berombongan maupun sendiri-sendiri, dan menginap untuk merasakan suasana malam di di sekitar danau.
Kalau tidak membawa tenda sendiri pengelola juga menyediakan untuk disewa.
3. Legenda Putri Biru – Sejarah Mistis Danau Tambing
Pengelola Danau Tambing tidak mengizinkan wisatawan berenang di danau. Bentuknya seperti telaga tetapi kedalamannya, jangan ditanya. Dengan ketinggian mencapai 1700 mdpl, Tuhan saja yang tahu tititk terdalamnya.
Saat memotret di tepi danau saya berjumpa dengan seorang pengunjung, anak muda yang malamnya berkemah bersama teman tapi pulang paling akhir. “Tugas sebagai ketua panitia”, katanya tertawa.
Baca juga Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah
Kami ngobrol mengenai keangkeran danau tersebut. Menurut dia sih, biasa aja, gak angker sepanjang pengunjung mengikuti aturan. Malam pun seru aja. Paling-paling oskestra hewan malam. ” Kalau itu emang ramai banget, Tante”, katanya.
“Memang sih pernah seorang wisatawan terjatuh dari rakit dan mayatnya sampai sekarang tidak pernah ditemukan”. Menurut anak muda itu lagi.
Saya mengkonfirmasi pula cerita legenda Putri Biru Danau Tambing. Dan si anak muda pun pernah mendengar.
Ceritanya sebelum ramai seperti sekarang, Danau Tambing dihuni oleh seorang wanita cantik. Orang-orang menamainya Putri Biru. Dia sangat senang memperlihatkan diri kepada sesama wanita saat bermain sendirian di tengah danau.
Baca juga Pulau Manimbora Misteri Tulang Belulang Manusia
Tak lama setelah itu yang melihat pasti akan kerasukan. Mereka merasa diajak main oleh sang putri dan akan mengikuti kemanapun kehendak sang Putri. Tanpa sadar mereka akan lari menghampiri Putri Biru ke tengah danau lalu tenggelam.
Orang-orang mengatakan bahwa penunggu Danau tambing sedang meminta korban.
Peristiwa tenggelamnya beberapa orang pengunjung sejak tahun 2012 sampai tahun 2018 membuat cerita sejarah mistis Danau ini semakin kuat dipercaya oleh pengunjung.
Baca juga Hotel Nyi Roro Kidul di Pelabuhan Ratu
Saya mengedar pandang ke tengah danau. Matahari sudah mulai meninggi tapi permukaan danau masih menyisakan halimun semalam.
Bagaimanapun ada sedikit perasaan kecut. Airnya yang jernih seperti kaca seperti menceritakan sesuatu.
Saya pikir bagus juga cerita seperti itu dipertahankan. Sebut saja sebagai kearifan lokal yang akan menjaga situs ini tetap terjaga dari ulah manusia yang merusak.
4. Mengamati Anggrek Taman Nasional Lore Lindu
Luas kawasan seluruh Danau Tambing 20 hektar. 6 hektar diantaranya ditempati danau. Selebihnya kawasan hutan.
Jadi disinilah tempatnya jika kamu ingin mengamati beberapa pepohonan yang hidup di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Area sekitar memang digunakan sebagai wisata edukasi.
Saya merapat pada sepetak bangunan, dibuat dari besi berjeruji, digunakan sebagai penangkar tanaman langka. Dalamnya terdapat aneka tanaman langka yang hidup di taman nasional. Ada 5 jenis kantong semar endemik hidup di sini.
Dalam empat penangkaran anggrek. Tak kurang dari 45 jenis anggrek dari Taman Nasional Lore Lindu termasuk di danau tambing ini.
Anggrek-anggrek tersebut bisa kita lihat tumbuh di batang, cabang,,ranting pohon dan di atas tanah. Persis mengikuti habitat mereka di dalam hutan.
5. Mengamati Burung
Begitu kaki melangkah memasuki kawasan, setelah dari pos tiket masuk, kita sudah mendengar irama cari cericit burung. Suara mereka datang dari pokok pohon hijau yang tinggi. Dipadu dengan gesekan ranting yang ditiup angin, jadi orkestra alam yang menyenangkan. “Selamat datang surga burung endemik Sulawesi”, ucap saya pada diri sendiri.
Memang disinilah salah satu tempat para penggemar bird watching menyalurkan hobi mereka. Saat saya berada di sana melihat beberapa fotografer dengan lensa tele memasuki kawasan agak lebat. Mau ngapain kalau kalau tidak memotret burung-burung yang terdengar oleh teling namun susah ditangkap mata telanjang.
Beruntung guide kami memlihat kehadiran seekor burung endemik Lore Lindu. Namun karena tidak membawa lensa tele hanya bisa mengamati samar-samar dari bawah.
Lebih dari 260 jenis burung menjadikan kawasan ini sebagai rumah. 30% diantara spesies mereka adalah jenis endemik hanya ada dan berkembang biak di kawasan Taman Nasional. Diantaranya ada Nuri Sulawesi ,kakatua, rangkong, dan pecuk ular.
6. Pehobby Fotografi di Danau Tambing
Foto-foto Danau tambing sudah tersebar luas di sosial media maupun di dunia maya. Memang dari sana kelihatan danaunya sendiri kecil mirip telaga. Tapi kalau kamu travelling tidak hanya karena kecantikan alam tapi juga isi dan nilai-nilai budaya yang terkandung di sana, danau tambing salah satu pilihan yang tepat.
Objek foto tidak hanya danau itu sendiri melainkan flora dan fauna ia menghiasi Taman Nasional. Saya bertemu dengan ekaliptus pelangi (rainbaw eucalyptus) yang tinggi dengan lingkar badan kayu mungkin 3 orang dewasa.
Karena tidak membawa kamera dengan sudut lebar yang bisa saya lakukan hanya memotretnya dengan kamera HP. Jadi warna-warni lembut badan pohon yang menyerupai pelangi tidak kelihatan.
7. Harga tiket masuk dan cara menuju kesana
Ikutan tertarik melihat legenda Putri Biru Danau Tambing? Datang lah! 🙂
Harga tiket masuk cukup murah yakni rp5.000 per kepala. sementara untuk turis asing memang relatif lebih mahal yaitu rp150.000. Cara menuju ke sana sebaiknya dari Palu. Karena hanya membutuhkan waktu 2- 3 jam berkendaraan. Kalau kamu tidak ingin ramai datanglah pada hari biasa bukan pada hari libur.