Kamu mendarat di Pulau Manimbora atau Pulau Spongebob karena bentuknya persis Bikini Bottom tempat tinggal tokoh cartoon ngehits itu. Pulau itu terpencil dan tidak berpenghuni. Di sekelilingmu hanya pantai berpasir putih, ombak kecil bergulung di hamparan air biru tosca yang membawa pandang jauh ke batas cakrawala. Sementara daratan yang engkau sebut pulau itu hanya sejumput pasir bertanah yang ditumbuhi beberapa pokok kelapa dan semak belukar. Tiba-tiba matamu bersirobok dengan tulang-belulang manusia. Sebagai anak kota wajar jika reaksi pertamamu adalah bahwa itu alat peraga pendidikan yang entah kenapa ditinggalkan anak-anak nakal di sana. Tapi setelah berdiskusi dengan temanmu dan mengamati lebih cermat, bahkan menyentuhnya untuk memastikan, kamu yakin bahwa itu bukan alat peraga pendidikan. Tengkorak, tungkai-tungkai dan tulang rusuk itu terlalu detail sebagai alat pendidikan yang tertinggal di sini. Itu pasti tulang belulang manusia. Lantas apa yang muncul di kepalamu kemudian? Selamat datang di Misteri Pulau Manimbora
Pulau Spongebob yang Penuh Misteri
Pulau Manimbora sering juga disebut sebagai Pulau Spongebob. Pemberian nama dari seorang turis yang pernah datang ke tempat ini. Menurutnya pulau cantik yang tengah terkikis ini mirip dengan Bikini Bottoms, tempat tinggal anggota Spongebob.
Jika masa remajamu dilewatkan dengan buku-buku cerita petualangan seperti Lima Sekawan, Hardy Boys, dan bahkan Agatha Christie, wajar kan jika kedatanganmu di Pulau Spogebob membuat imajinasimu menggila? Bayang kan perasaanmu melihat tumpukan tulang belulang manusia.
Kamu akan berpikir bahwa kerangka yang tergelatak tidak berdaya itu adalah korban pembunuhan. Dimana lagi tempat paling pas menghilangkan jejak kriminal kalau bukan di pulau seterpencil ini? Perahu yang lewat di sini cuma dalam hitungan jari. Bagus kalau ada yang melintas satu kali saja sehari.
Atau mungkin mereka adalah korban bajak laut? Kapal atau perahunya di rampok dan orangnya dibunuh? Atau kah kapal nelayan yang tenggelam karena badai lalu mayatnya disapu ombak sampai ke pulau ini? Karena Tidak seorangpun yang menemukan mayat mereka akhirnya membusuk dan yang tinggal hanya tulang-belulang.
Pokoknya apapun yang muncul dari imajinasimu menyadari bahwa tumpukan tulang-belulang tersebut pernah jadi anggota masyarakat, dilahirkan, punya keluarga, nama dan profesi, tak terhindarkan membangkitkan rasa iba dari dalam hatimu. Kok ya ngenes banget mereka berakhir seperti ini? Tapi hanya sejenak. Karena cerita-cerita magis terhadap kematian langsung mengambil alih. Lantas bulu Kuduk pun meremang. Sampai-sampai Mbak Dyah Pamela seorang jurnalis yang terbiasa menjelajah gunung yang sepit itu menarik tangan saya, mengajak agar segera pergi dari sana. You can’t help! Saat menyadari serakan tulang tersebut milik manusia aura sekitar langsung berubah jadi mistis.
Kuburan di Pulau Manimbora
Tapi disela rasa takut terselip rasa ingin tahu. Rasa yang apa bila kau beri ruang disudut hatimu ia membuat perjalanan lebih berkesan. Mengedar tatap ke selingkar, ternyata tak jauh dari tumpukan tulang belulang terdapat beberapa papan menancap dari dalam tanah. Rupanya nisan pemakaman dari kayu. Bentuknya berbeda dari yang biasa kamu kenal. Ada nisan pipih yang dipangkas runcing di atasnya dan diukir. Ada pula nisan bulat berukir menyerupai mahkota.
Belum lagi rasa terkejut hilang saat berpaling ke sebelah Barat pandangan kian jernih. Yang tadi disangka semacam gazebo atau bangku pandang yang diperuntukan bagi wisatawan untuk menatap laut ternyata adalah sebuah pusara. Tapi yang ini lebih istimewa. Kuburan di Pulau Manimbora ini berada dalam cungkup, diberi kelambu kuning dan dikelilingi pagar kayu. Bahkan masih terlihat beberapa benda yang bisa perkirakan sisa ritual.
Sementara bangunan semen dari pusara sudah porak-poranda akibat gelombang laut. Di antara reruntuhan batu dan semen kamu menemukan pecahan keramik bermotif Cina. Kamu juga berpikir itu bahwa itu sisa dari peralatan ritual di pusara ini.
Merapat di Manimbora
Hari itu tanggal 16 Mei 2016, perjalanan terakhir kami dari serangkaian trip Meet and Trip Derawan Fisheries 05. Kami dalam perjalanan kembali menuju Derawan dari Labuan Cermin. Letak Pulau Manimbora sekitar 1 jam lebih perjalanan dari Labuan cermin.
Badan mulai lelah karena sudah hampir seminggu naik turun kapal, berendam air laut dan air tawar secara bergantian. Dan baju selalu kering di badan. Saat hampir jatuh tertidur tiba-tiba perahu motor kembali merapat. Kali ini ke tepi pulau mungilyang dinamai Spongebob Islan oleh seorang turis asing. Turis yang jadi tamunya Bang Apoy (Harry Gunawan) mengatakan bahwa Pulau Manimbora mirip dengan Bikini Bottom, kota di bawah laut Pasific, tempat tinggal para tokoh animasi SpongeBob.
Merapat di Manimbora
Pesona Pulau Manimbora
Selama berada di Derawan saya tidak menemukan satupun pulau yang tidak cantik. Dan Manimbora cantiknya unik. Selain sebaran tulang belulang manusia atau lokasi kuburan yang terletak di sebelah barat tadi, pulau hanya seluas 2 ha ini salah satu yang tak akan saya lewati di Derawan. Tak masalah betapapun lelahnya badan.
Baca posting sebelumnya : Menginap Asyik di Derawan Fisheries
Coba saja. Hamparan gradasi warna laut, jernihnya air, pantai berpasir putih dengan batas cakrawala berakhir di kaki langit. Cobalah berkeliling mengitari pulau. Ia seperti wajah seorang gadis cantik yang setiap lekuknya mempesona di dalam foto. Ada pohon kelapa berlatar langit biru atau yang tergolek ke dalam laut karena akarnya tercerabut akibat abrasi. Tak jauh terlihat satu pulau kecil yang tak menyisakan apa-apa lagi selain sisa terakhir dari tanaman bakau. Mestinya suatu kala pulau itu jadi bagian dari Manimbora. Saya memastikan tak lama lagi pulau tersebut akan menghilang. Sebab tanaman bakau penghuninya sudah terendam sampai ke pinggang. Beberapa bangau putih mengepakan sayap dan terbang diantara dedaunan bakau. Dan terusan lain dari Manimbora adalah Pulau Gosong atau Gusung lewat bahasa setempat. Dua lahan ini menambah kesan kehampaan pada Pulau Manimbora.
Video Pulau Manimbora
Pesonanya membuat saya menahan napas
Misteri Tulang Belulang
Tulang-belulang manusia yang terserak di tepi pantai Manimbora terus menggelayuti pikiran saya sampai kembali ke kapal. Maklum sebelumnya Bang Apoy tidak memberi peringatan apapun tentang kuburan dan kisah yang pernah terjadi di pulau ini. Fokus kami mampir di Manimbora adalah untuk menikmati view-nya yang menawan.
Sekembali ke kapal tentu saja teman-teman heboh bertanya. Pemilik Derawan Fisheries Cottage, sponsor perjalanan ini, generasi kelima anggota suku Bajau, penduduk asli Pulau Derawan yang berasal dari Sulu Philippines ini, tertawa. Entah apa yang ia pikirkan, mungkin senang karena berhasil mengagetkan sebagian dari kami.
Baca juga : Tehe-Tehe Makanan Asli Suku Bajau
Bang Apoy menceritakan bahwa tulang belulang, nisan-nisan, pekuburan yang kami lihat tadi adalah milik masyarakat Pulau Balikukup. Sekelompok masyarakat Suku Bajau, mendiami pulau seluas kurang lebih 28.2 ha yang terletak di seberang Manimbora.
Misteri Pulau Manimbora dengan tulang belulang itu bukan korban kejahatan. Apa lagi cerita misteri yang tadi sempat melintas di kepala saya. Manimbora memang tanah pekuburan bagi warga Balikukup. Tulang belulang tadi berasal dari pusara terbongkar akibat dampak abrasi pantai. Pusara paling bagus atau yang berkelambu kuning tadi milik tokoh masyarakat atau semacam wali dalam masyarakat Balikukup.
Yang menarik dari cerita Bang Apoy adalah tulang belulang tersebut banyak yang kembali ke Balikukup. Dan dipercaya oleh penduduk bahwa yang bersangkutan rindu pada kampung halamannya. Biasanya akan dikumpulkan dan dikubur kembali ke Manimbora. Tapi sebanyak yang dikubur kembali sebanyak itu yang pulang kembali untuk menemui sanak saudara mereka.
Terakhir
Sebelum menulis pos ini saya melakukan riset kecil-kecilan di Internet. Bentuk nisan yang terlihat di Manimbora mirip dengan nisan Suku Bajau Muslim di Malyasia. Mengingat kawasan geografis mereka berdekatan, menurut perkiraan saya mereka adalah masyarakat penyandang adat yang sama.
Letak Pulau Manimbora
Untuk sampai di Pulau Spongebob dan ikut melihat misterinya ini, traveler harus terbang ke Bandara Sultan Aji Muhammad di Balik Papan Kalimantan Timur. Sewa mobil atau cari tumpangan menuju Pelabuhan Tanjung di Kabupaten Berau. Dari sini harus naik speedboat menuju Pulau Derawan. Di Derawan cari operator atau bisa menyewa kapal lagi untuk ke Pulau Manimbora. Biasanya sekalian jalan ke Labuan Cermin.
Ingin ke Derawan? Silahkan kontak ponsel di bawah:
Harry Gunawan (Derawan Fisheries Cottages Owner) Water Cottages & Tour Operator Mobile: 0813 51319338 Email: derawanfisheries88@yahoo.com
72 comments
keren sekali cerita tulang belulang Balikukup, dibumbui dengan magis sangat asik dibaca 😀
Hahaha… Terima kasih, Kak Fan. Sisa-sisa dari hobi membaca petualangan misteri jaman dulu
Tan… Kok kayanya misteri banget ya.. Penasaran tapi takut… Tp kayanya cantik banget ini pulau
Misteri nya akan tertutupi oleh kecantikannya Mbak Vira. Buktikan deh nanti 🙂
Woooogh aku baru tau yang soal tulang belulang nya bisa pulang ke balikukup. Aku ngiderin ini pulau sampai 2x. Hihihi
Aku Saking asiknya melihat-lihat dekat kuburan malah tidak sempat ke Pulau Gosong Mbak Aqied. Sudah dipanggil-panggil agar cepat balik ke kapal. Sekarang nyesel banget deh 🙂
Betapa banyak tempat cantik di negeri ini yang harus kita eksplor. Manimbora ini contohnya. Saya tahu pulau ini setelah baca blog uni Evi.
Ada yang bilang bahwa kita butuh 300 tahun untuk mengeksplorasi pulau-pulau kecil sampai besar, Pak Alries. Tidak berlebihan Saya kira mengingat begitu banyak destinasi beserta budaya yang hidup di atasnya. Saya telat jadi travel blogger nya. Habis gimana lagi dulu kan tugasnya membesarkan anak di rumah
Tak ada kata terlambat, uni. Membesarkan anak tugas mulia.
Amin. Semoga begitu ya Pak Alris
Aku barutau soal tulang tulang yang pulang kembali ke balikukup. Btw aku suka banget pulau ini. Muterinnya sampe 2x
Iya di akhir cerita masa Apoy mengatakan bahwa tulang belulang itu ada yang sampai balik ke balikukup 🙂
Cantik sekali tempatnya mbak… eh tapi sekaligus spooky euy~
Nah disitu yang tambah bikin seru Mbak Andy…:)
Berasa di Lima Sekawan, bun.. petualangan seru, indah tapi juga seram..
Ahh publish juga setelah saya sempat lihat di akun IG nya. Yg menarik lagi buat saya tadi disebutkan ttg Sulu-Philipines. Filipina? Jauh sekali mereka berlayar ya
Untuk Gipsi laut tidak ada tempat yang jauh sepertinya, Mbak Ru. Sepanjang ada air yang bisa dilalui oleh perahu sepanjang itu pula pengelanaan mereka
ahhhhhhh tante ada foto aku, jd malu huhu
Hahaha… foto itu tidak bernama lho Mbak Dyah …
Pertama membacanya serem….tapi akhirnya terbuai dengan pesona pantainya….sukses bunda…
Cerita tengkoraknya untuk seru-seruan aja sih, Mas Aan. Point of Interest di Pulau manimbora ini adalah viewnya 🙂
Terima kasih atas doanya. Insya Allah kita sama-sama sukses 🙂
Dan sayapun penasaran nyari kisah tulang belulangnya Mbak Evi. Ajaib!
Kalau bikin film ala-ala lima sekawan, tempat ini termasuk Cocok nih Mas Dani 🙂
Ngeri tapi penasaran sih saya, sekaligus uji nyali ya kalau datang ketempat itu
Tempatnya sih tidak ada ngeri-ngeri nya yang ada cuman bagusnya, Mbak Yuli. Tapi kalau disuruh datang sendirian saya sih ogah juga hehehe
Udah lama ga nonton Spongebob ampe ga inget yg dimaksud Bikini Bottom apaan. ngeliatin ampe lama foto pulaunya, mirip di mananya bikini wkwkwk 😀
Hahaha jangan cari mirip yang memakai ya Kak, Tim. Tapi kalau bokong2nya, mirip kalau lihat dari atas kali ya …
Bolak balik ke derawan tapi aku baru tau pulau ini #AkuGagal
Besok-besok blusukannya dengan penduduk asli Derawan, Kak cumi. Nanti dibawa ke tempat yang aneh-aneh deh 🙂
Fixs aku menyesal sekali gak ikutan extand bareng kalian
Pulau manimbora nya menarik bgd bikin aku mau buru buru kesana lagi TanEv
Hahaha.. Ayo balas penyesalannya dengan segera pesan tiket, Mbak Iindah. Bang Apoy sudah menunggu di Dermaga
okeh baiklah *brb Packing .. berangkatnya abis wisudaaa…
Yak. Selesai kan dulu tugas negara, Mbak Indah wkwkwkw…
tulang2nya kebawa air kali ya bun, trus balik ke desa mereka.. hehehe..
penasaran pengen ke sana 😀
Benar begitu Mbak Eda. Tulang-tulang yang terbongkar dari kuburnya karena abrasi pantai itu terbawa ombak sampai ke kampung halaman mereka kembali
baru kali ini denger nama pulau Manimbora dan kisah tulang belulangnya, kalau ada rezeki
pengen ikut trip ke Derawan mbak Evie
Saya sampai ke pulau manimbora ini karena jalan bersama penduduk asli Derawan, Mbak Nana. Belum banyak yang tahu memang. Jadi kalau mau mencari yang khusus dan unik di Derawan kontak Derawan fisheries aja Mbak.Bang Apoy asik orangnya… tinggal ngomong saja Mau Dibawa Kemana. Bahkan kami bisa melihatku whaleshark bukan di tempat wisatawan biasanya melihat yaitu tali Sayan. Kita tidak di sana Jadi tidak rebutan melihatnya dengan wisatawan lain :))
Benar benar tahan nafas lihat pemandangan dan baca ceritanya
Hahaha.. jangan lama-lama tahan napas nya Miss Fenny. Nanti sesak
rada seram juga ya pulau manimbora ini. 🙁
tapi pemandangannya yang bagus kayaknya mampu deh mengalihkan (biarpun sebentar) dari aura mistis pulau ini. 🙂
Kalau tidak suka yang mistis mistis fokuskan aja pada keindahannya, Agung 🙂
Pantainya cakep banget kyk punya spongebob tp itu kok creepy banget. Serem
Tidak seram kok Mbak Lusi. Asal jangan malam hari saja ya 🙂
imajinasi saya mungkin berubah jadi liar kalau melihat tengkorak begitu. Tapi liar yang menakutkan karena saya aslinya penakut 😀
Kisah lari terbirit-birit kalau gitu ya, Mbak Myr 🙂
Pulau ini tadinya saya pikir; asik tuh bisa main2 di pinggirannya, main air laut, bebikinian dan semuanya deh yang seru seru… eh pas lihat ada makam sama tulang tulang itu, kok ciut yaaa ide gila tadi.. wkwkwk
Salam kenal mbaa 🙂
Tulang-tulang ini di ujung pulau sementara yang untuk bikinian ada lagi di ujung yang lain. Tetap seru kok Mbak 🙂
duuuh itu cerita masih ngegantung kak..
lah terus hasil risetnya gimana?
kalau urusan di terbawa ke pulau seberang mungkin karena dibawa air laut yang berhasil menggerus makam..
bentuk nisannya memang khas melayu awal mula islam.. tapi…hmmm
Hahahahaha… mungkin saya lelah Kak Yudi. Jadi hasil risetnya disimpan sendiri. Maaf ya
Saking penasarannya sampai nyari info tentang Manimbora, eh beneran banyak kisah magis…Kalau suasana malam di sini entah bagaimana, hiiiii
Aku jamin suasana malam di manimbora akan sangat berkesan sekali, Mas Richo. Minta kesan takut atau kesan deg2an. Tidak ada listrik lo di sana. Pulau terdekat jauhnya berkilo-kilo. Asyik kan? Wkwkwkwk
Bw tengah malam jumpa AgathaEvi dan digoda belulang Manimbora. Trip penuh kejutan ya Uni Evi.
Waktu ketemu ini rasanya, benaran deh Mbak Prih, seperti dibawa ke dalam cerita bersama lima sekawan 🙂
seram amat ada tulang manusia.. tp pemandangannya bagus banget…. pasir putih , air laut yang bening, langit biru muda… kaya di surga… tp kalau disuruh ngiep mikir 1000 kali… hahahahaha
Manimbora memang hanya untuk mereka yang berani, Mas Anton wkwkwkw….
Saya jadi ingat Toraja, dengan peti jenazah yang ditempatkan di dalam tebing. Di Manimbora pun demikian, mungkin jika saya yang datang langsung ke snaa juga ikut merinding, semenawan apa pun panorama keindahannya hehehe. Tapi, selalu menarik kisah dan tradisi yang dianut masyarakat setempat 🙂
Iya benar Mas Rifqy. Kisah yang saya temukan di Pulau manimbora ini untuk saya sendiri merupakan daya tarik utama. Kalau view cantiknya, di Derawan di manapun bernuansa Firdaus semua 🙂
pulau manimbora ini eksotis sekali. saya merasakan aura yang kuat di pulau spongebob ini. ada makam misterius, ada pantai yang cantik. kapan ya bisa kesini? haha.
Mas Fahmi cuma perlu menyiapkan pergi ke Derawan. Lalu ketemu manimbora deh 🙂
Manimbora, selain cantik ia juga memiliki kisah yang menarik. moga suatu saat bisa menjejakkan kaki kesana, 🙂
Iya Mbak. Pulau manimbora ini punya daya tarik khusus. Kebanyakan orang sih fokus ke pantai yang cantik saja. Dan saya fokus pada keduanya hehehe…
Pantainya keren gan 😀
tp kok ada tulang belulangnya gitu ya?? jadi agak agak horror. 😀 hehehehe
salam kenal ya..
saya bayangin kalau malam suasana seperti apa? mungkin jadi wisata horror ya
Ha-ha-ha tergantung sih Mbak. Kalau yang berani mungkin wisata bintang atau fotografer membuat foto Bima Sakti di sini. Yang penakut bergelung di dalam tenda sambil membayangkan hantu-hantu yang bergentayangan
Wih. ada berapa KK yang dikuburkan di sana mba? kok kasian ya. makam walinya jauh dari kehidupan masyarakat. Pasti ada yg sering cr pesugihan nih. hehe.
Menarik tulisannya Mba.. Jadi pengen ke Bikini Bottomnya Indonesia.
Saya tidak punya data berapa Kakak yang ada di sana Mas Hanif. Ya makam wali biasanya kan memang jauh jauh letaknya. Seperti makam Sunan Muria yang ada di atas gunung 🙂
aku baru tau ada pulau ini *ih untungg mampir ke sini* lucu juga sih punya nama julukan pulau SpongeBob hehhehehehe
tapi serem banget kak kalo pas nyusurin pantai nemu tulang belulang kayak gini yah 🙁
Kalau sudah sampai di pulau manimbora enggak serem deh Mbak meidiana. Sudah keburu terpesona duluan oleh panoramanya 🙂
Ini derawan fisheries yang rame2 whale shark itu ya? Hihi.
Hahaha.. iya Betul Mas Wira…
bapak saya pernah cerita mbak soal pengalaman mistisnya di sana.. dan kejadian itu beliau alami di malam hari pada saat singgah berlabuh di sana.
Terima kasih sudah mampir mas Hendra. Kalau boleh tahu dan berbagi cerita pengalaman mistis seperti apa yang ayahnda alami?