Apa yang saya maksud dengan Belajar dari Paul Newman? Ide menulis posting ini datang karena terpesona membaca profilnya dari sebuah media. Superstar ganteng dari Hollywood yang wafat pada 26 September 2008 ternyata punya usaha makanan yang termasuk di dalamnya salad dressing. Semua produk dengan merek namanya sendiri, Newman’s Own. Ia juga punya yayasan yang aktif dalam kegiatan amal. Artikel ini juga membahas seputar kehidupan pribadinya yang bersih dari skandal, semangat terus memperbaiki diri sendiri, dan segudang prestasi lainnya.
Dalam wawancara itu dia ditanya dari mana datang ide membuat salad dressing? : When the idea came up, (Newman’s Own) I said, “Are you crazy? Stick my face on the label of salad dressing?” And then, of course, we got the whole idea of exploitation and how circular it is. Why not, really, go to the fullest length, and the silliest length, in exploiting yourself and turn the proceeds back to the community?Â
See? Menjadi bintang Holywood yang dipuja banyak wanita seantero dunia tak cukup. Ia tak berhenti ketika sudah didapuk jadi aktor mahal. Bila ada kesempatan untuk berkarya di luar film, mengapa tidak? Membuat salad dressing dengan menggunakan namanya sendiri contohnya.
Baca juga : The Secret dan Rahasia Kotak Pandora
Belajar dari Paul Newman yang Pembelajar
Usia Paul Newman 83 tahun saat tutup usia. Jika 83 tahun cukup berarti dalam rentang kehidupan manusia, Newman membuatnya sangat berarti. Dia melakukan banyak hal. Dimulai ketika minta izin kepada sang bunda main drama di sekolah. Dari sekolah menjadi tentara semasa perang, Selesai perang bintang film lalu sutradara. Diapun seorang politikus handal, pembalap, entrepreneur dan pilantropis (dermawan)
Newman percaya bahwa kehidupan menawarkan banyak pilihan kepada kita. Kalau mau kita bisa mengeksplorasi semuanya. Belajar dari Paul Newman tampaknya itulah yang menginspirasi bintang “Hud,” “Cool Hand Luke” and “The Color of Money” ini. Peraih piala Oscar dan Golden Globe ini boleh dibilang sukses melakoni semua hal yang digemarinya.  Seperti yang tersirat pada kalimat ketika dia memutuskan pencantuman nama dan wajahnya pada label botol salad, go to the fullest lenght, and the silliest lenght.
Mengembalikannya pada Masyarakat
Mengambil dari masyarakat adalah satu hal. Kemudian mengembalikan ke masyarakat hal yang lain lagi. Ini yang bisa membuat siapapun yang sedang meniti sukses bisa belajar banyak dari Paul Newman. Ia aktor terkenal. Ia pemilik perusahaan makanan sukses. Kekayaannya berlimpah. Dan ia juga sibuk dalam kegiatan amal. Sahabat Bill Clinton ini suatu ketika sampai pada suatu titik bahwa selama sisa hidupnya dia bertekad mengembalikan semua kekayaan dan prestasinya kepada masyarat.
Karena itu Newman masuk ke dunia pendidikan dengan membuka kemah untuk anak2 berkebutuhan khusus. Begitu pula dengan perusahaan yang mengusung merek Newman’s Owns, semua keuntungan dari usaha ini dipakai untuk beramal.
Kesimpulan
Belajar dari Paul Newman ini membuat saya kembali menyadari bahwa hidup ini hanya soal pilihan. Dan tentu saja dengan kesediaan kita membayar ongkosnya. Yang membuat heran adalah apa yang membuat Newman berbeda dari orang kebanyakan? Mengapa dia sanggup berprestasi begitu banyak?
Apakah ini soal kemampuannya dalam mengarahkan diri? Lingkungan? Prestasi itu sendiri? Atau apa?
Menurutmu Temans?
@eviindrawanto
20 comments
terima kasih mbak udah share,,sangat memberi pencerahan buat saya…
Memang menjadi impian setiap manusia, agar hidupnya dapat bermanfaat bagi dunia. Berbahagialahsang bintang bisa memenuhi sebagian besar keinginannya:)
===========
Para bintang yg relatif tinggal lebih lama dalam bisnis hiburan, yang jatuh bangun tapi tetap eksis, tampaknya emang berkepribadian diatas rata-rata Pakded..:)
Lingkungan pasti mempengaruhi mbak, terutama lingkungan masa kecil yang membentuk karakternya. Dan menurutku faktor utama adalah dari kesadaran diri sendiri. Biarpun orang lain bilang ini itu, menyarankan begini begitu, kalo dasar orangnya “ndableg” ya susah
Saya setuju dengan Mbak Nanik. Newman pasti belajar berprestasi dari lingkungannya sendiri. Entah orang tuanya yang mendorong atau lingkungan lebih luas lagi, dia pasti tidak serta merta berprestasi. Ada sesuatu yg mendorongnya menaklukan berbagai kesulitan untuk mencapai cita-cita..
Sebuah cerita kisah nyata yang memberikan inspirasi semangat Mba. terimakasih untuk berbagi.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah’s Blog
Sma-sama Pak Indra, terima kasih kembali
memang luar biasa, bisa sukses melakoni hampir semua yang disukainya …
Orang-orang seperti ini berdiri dipuncak piramid Mas Hindri. Dan penduduk piramid emang sedikit kok 🙂
mungkin karena semangat dan konsistensi untuk terus belajar apa saja mbak yang membuat Cak Paul menjadi seorang yang keren hehe
insya ALLAH kita semua bisa kok..
Faktor itu pasti ada lah Uncle Lozz..Lingkungan dia juga pasti ikut menunjang..
Insya Allah kita semua bisa, kalau kita tak malas dan mau berubah 🙂
Yang membedakan adalah semangat untuk menjadi ‘ beda ‘ Mbak.. 🙂
Mungkin Mbak Lies..Dan aku juga curiga bahwa gen agar selalu jadi yg terbaik ada dalam dirinya 🙂
Rupanya sdh banyak artis kita yg belajar dari si Om Paul ini, mbak Evi… tuuh, sdh mulai banyak yg merambah dunia politik selain bisnis ini itu.. hehe…
Naa yg ini kayaknya benar mbak mechta..walau sbg penggembira utk dicatut namanya…:)
aku belum sempat nonton film2nya om Paul Newman ini..
tapi orangnya keren ya uni, bidang usaha yang dijalani beragam.
dan yg paling hebat bertekad mengembalikan kekayaannya pada masyarakat.
di luar negeri kebanyakan orang yang kaya banget punya gaya hidup begitu ya uni.
totally buat masyarakat, bukan buat numpuk harta tujuh turunan. 😛
Orangnya ganteng..bahkan waktu sudah menua May hehehe..
Nah itu asyiknya jadi orang kaya, bisa jadi pilantropis..Membantu orang kurang beruntung..Jadi gak cuma mikirin nasib sendiri May 🙂
Kemauannya untuk belajar dan mencoba hal baru. Karena biasanya kalo sudah di comfort zone, banyak yang malas untuk belajar lagi 🙂
Iya comfort zone itu seperti terkurung diatas menara gading Mbak Esti. Kita pikir kita sudah nyaman disana, eh tapi dilihat lebih teliti ternyata itu cuma kurungan..:)
Apa bedanya kita dengan Om Paul 🙂
waktu kita sama, mata sama, hidung sama 🙂
jadi, bersemangatlah 🙂
Nah itu yang mengherankan Mbak Mila, sama2 lengkap anggota tubuhnya, dia kok bisa berprestasi sedemikian dahsyat ya. Itu yg membedakan anggota tubuh atau sesuatu yg ada di dalam ya. Iyah harus menyemangatkan diri lagi ini 🙂