Namanya unik, rasanya legit dan manis. Cocok untuk berbuka puasa atau dinikmati sebagai camilan sehari-hari. Namanya Es Palu Butung dan satu lagi Es Pisang Hijau, mereka mirip tak sama. Kedua jenis es camilan ini identik dengan Makassar, kota asalnya. Kalau ada yang menyebut makanan khas Makassar orang pasti memasukan ke dalam daftar 2 camilan ini, selain Konro dan Coto Makassar.
Beda Es Palu Butung dan Es Pisang Hijau
Prinsipnya kedua jenis minuman atau makanan khas Makassar ini sama. Sama-sama disajikan dengan vla yang terbuat dari tepung beras, diberi susu, dan pemanis sirup merah. Disajikan dengan es batu.
Baca juga : Es Durian Gula Aren Asli Sebuah Penemuan
Yang membedakan mereka adalah pisang kepok sebagai konten utama. Es palu butung disajikan bersama es pisang kepok rebus. Pisangnya telanjang, tanpa baju 🙂 Sementara es pisang hijau, pisangnya diberi baju, dibungkus dengan lapisan tepung yang diberi pewarnah hijau.
Baca juga : Es Krim Nostalgia di Toko Oen Semarang
Untuk rasa tentu saja tak ada perbedaan. Sama-sama gurih dan manis. Kalau pun ada beda, paling masalah siapa yang menjual. Bagaimanapun keterampilang dan cita rasa si pembuat lah yang menentukan enak dan tak enaknya es palu butung dan es pisang hijau ini.
Peluang Bisnis dari Makassar Untuk Indonesia
Tentu saja ini membuka peluang bagi  banyak orang dan menjadikan minuman manis ini sebagai lahan usaha.  Teman saya yang  asli Makassar pernah mengungkapkan rasa senangnya saat melihat banyak sekali orang jualan es Palu Butung dan Es Pisang Hijau di Jakarta.  Dia tampak begitu bangga.
Baca juga : Berkreasi Dengan Gula Aren
Saya pun walau bukan orang Makassar ikutan bangga. Dengan diterimanya rasa oleh sebagian besar lidah rakyat Indonesia, jualan Es Palu butung dan Es Pisang Hijau bisa dilakukan dari Sabang Sampai Merauke.
Bangga kan bila Makanan khas Makassar di kenal di seluruh Nusantara? Dari poros Makassar, bisnis kuliner Indonesia semakin semarak.
Baca juga : Puding Daun Pisang
Sejarahnya
Menu makanan awalnya lahir dari pemikiran satu atau dua orang. Tanaman, lingkungan sekitar dan  cara hidup adalah pencetusnya.
Tidak ada yang tahu siapa penggagas utama  Es Palu Butung. Dia begitu saja muncul lalu dapat pengakuan sebagai minuman asal Makassar. Satu yang pasti bahwa dia lahir pasti karena percobaan seseorang yang kemudian memperkenalkannya pada keluarga serta kerabat. Karena enak dilanjutkan dengan beberapa orang yang mencoba membuat sendiri.
Baca juga Kenalkan Biralle Punu’ Jagung Pulut Makassar
Makin lama makin banyak pengadobsi bertambah luas. Bahkan mereka saling mepertukarkan resep. Seiring waktu akhirnya Es Pulu Butung lumer jadi milik bersama dan  jadi legenda.
Kalau ditanya bagaimana cara menyebarnya, ada beberapa kemungkinan
Setelah Homo Sapiens purba keluar dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, mereka membawa cara hidup ke tempat yang baru. Dari tata cara membangun perlindungan, berburu, sampai mengolah makanan.
Cara-cara seperti itu juga dilakukan sapien moderen, membawa semua kebiasaan hidup dalam perjalanan dan ketempat menetap yang baru. Diantaranya adalah resep-resep makanan yang sudah begitu akrab di lidah.
Sementara untuk Es Palu Butung dan Pisang Hijau kemungkinan seperti ini:
- Jaman dulu mungkin dibawa oleh para perantau atau pedagang. Seperti kita tahu dua suku besar di Sulawesi Selatan yakni Makassar dan Bugis terkenal sebagai  penjelajah.
- Orang luar daerah berkunjung ke Makassar dan terkesan pada kenikmatan rasanya.  Mereka  memutuskan membawa resep Palu Butung sebagai oleh-oleh.
- Sosial Media membuat informasi tanpa batas. Apa lagi sejak kehadiran Facebook, Twitter, dan Istagram. Dimana hal remeh bisa jadi penting, Palu Butung dan Es Pisang Hijau sering muncul dalam konten.
- Resep dari media cetak yang dicoba oleh para ibu rumah tangga.
Tempat Menikmati Es Pisang Hijau dan Pallu Butung
- Es Palu Butung jarang dijual terpisah. Karena statusnya bukan makanan utama. Jadi paling pas mencarinya di rumah makan atau restoran Makassar. Di dekat tempat tinggal saya terdapat dua rumah makan Makkasar dan dua-duanya menjual Es Palu Butung.
- Selain restoran tempat paling umum menjual minuman ini adalah di gerobak kaki lima. Biasanya berkerumun bersama para pedagang makanan lain.
- Di rumah dengan nyonya yang rajin memasak tentu saja.
Salam,