Rendang Tongkol yang Lezat –Â Hari ini kami kumpul di rumah ibu. Tidak acara khusus sih, kebetulan semua sedang senggang dan kangen ibu. Kakak sulung yang insiatif agar kami semua datang ke rumahnya. Iya ibu dan bapak tinggal di tempat kakak nomor satu baik sedunia ini.
Sama seperti yang sudah-sudah kalau keluarga besar kumpul seperti ini kami akan selalu memasak. Menu masakan tentu saja tak jauh dari lidah orang Minang kebanyakan. Masakan bersantan akan selalu berada dalam top of mind. Nah sebagai “kepala jamba”, kepala menu, rendang tentu saja. Memang kalau Minang kumpul gak afdol kalau gak pakai rendang. Rasanya ada yang kurang, seperti sayur asam kurang garam. Hari itu kami bosan kalau harus rendang daging lagi. Maka keluar lah ide untuk rendang ikan tongkol yang lezat ini.
- Baca di sini tentang :Â Â Kepiting Gemes Bung Kombor
Resep Membuat Rendang Tongkol yang Lezat
Bahan
- 2 ekor ikan tongkol besar (potong-potong)
- Garam ( untuk melumuri permukaan tongkol)
- 1 buah jeruk nipis (untuk menghilangkan amis tongkol)
- 3 lembar daun kunyit
- 5 lembar daun jeruk purut
- Minyak (untuk menumis)
- 1 Batang serai, lumatkan sekadarnya
- 1 Liter santan dari setengah butir kelapa
Halus Bumbu
- 1/4 sdt gula semut atau gula merah (palm sugar)
- 3/4 sdt garam
- 1 batang serai
- 1 ruas jahe
- 1 ruas lengkuas
- 1 ruas kunyit
- 15 buah cabai merah keriting
- 18 siung bawang merah
- 10Â siung bawang putih
- Baca di sini tentang nikmatnya :Â Â Makan Pensi Sungai Janiah
Cara Membuat Rendang Ikan Tongkol Yang Lezat
- Lumuri ikan tongkol dengan garam dan jeruk nipis. Diamkan sebentar agar amisnya hilang dan rasa daging lebih gurih.
- Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus hingga harum. Masukan santan
- Tambahkan daun jeruk, daun kunyit, dan serai
- Setelah santan mendidih dan agak kental masukkan ikan tongkol satu persatu. Aduk rata tapi jangan terlalu sering agar daging ikan tidak hancur.
- Masak dengan api kecil dan tutup wajan selama memasak agar bumbu meresap dengan baik.
- Bila rendang tongkol sudah matang segera angkat dan sajikan bersama rebusan sayuran seperti, buncis, labu siam atau daun singkong
Semerbak Wangi Bikin Tetangga Pusing
Percaya lah, rendang padang itu tak bisa pegang rahasia. Kadang agak memalukan. Terutama jika teman tak bermaksud berbagi dengan tetangga. Sesaat mulai mendidih sampai matang aromanya bisa membuat gelisah orang se-RT. Angin membawanya kemana-mana. Menelisup ke balik kisi-kisi udara rumah tetangga. Tanpa diminta membuat orang yang sedang lapar jadi panik. Penyebabnya ya apa lagi kalau bukan pecahan zat kimia yang dilepaskan santan dan bumbu-bumbu akibat pemanasan.
Satu lagi rendang tongkol yang lezat ini bisa dijadikan puncak kreativitas berbasis kemalasan. Atau terburu-buru dan tak sempat memasak sayur untuk teman makannya. Jadi agar tak perlu bikin sayur lagi, agar tak perlu merebus labu siam lagi, sesaat sebelum matang tambahkan lah kentang dan buncis. Dalam masakan Minang menambahkan kentang ke dalam rendang atau kalio hal yang biasa. Tapi kacang buncis hijau dan segar? Kayaknya baru keluarga saya 🙂
Baca di sini tentang :Â Â Kue Lompong Sagu
Jika ada yang bertanya soal rasa, ya tentu saja tingkat kemalasan mempengaruhi tingkat rasa. Minimal menurunkan tingkat kegurihan beberapa mili meter. Di dunia ini pekerjaan yang dilakukan sambil lalu memang jarang yang memuaskan. Seperti kamu asal meletakan bedak di muka, campur-campur saja semaunya dengan pensil alis, eyes shadow, dan lipstick sesuka hati. Komposisi sudah pas. Namun untuk mendapatkan hasil dandangan terbaik ada yang mesti ditambah dan dikurangi sesuai agar proporsional.
Rendang tongkol yang lezat anyone? Mari makan
40 comments
rendang tongkol.. rendang jengkol.. bisa menganggu hidung tetangga.. xixixi.
#awas aja klo aku gak dibagi rendang jengkolnya semangkok.
rendang nggak bisa jaga rahasia he…he…
suka istilah ini un…bener banget …
Sebagai yang sama sekali nggak doyan tongkol, maka baru lihat penampilannya saja rasanya hilang selera.
Saya sendiri nggak tau kenapa saya bisa sedemikian nggak doyan tongkol.
Tiap bau tongkol selera makan langsung hilang…
Yg menyedihkan adalah istri suka sekali ikan ini
Masakan berkuah gini emang masakan malas tapi enak ya mbak… Sayur dan lauk dimasak aja bersamaan, hemat waktu, hemat perkakas juga..hihihi
Makanan jenis beginian, nggak tahu kenapa saya lebih suka kalo sudah menginap semalam. Istilah di kampung saya namanya , Blendrang. Mungkin karena bumbunya lebih nancep ke dalam tongkolnya. Hanya saja menurut kesehatan nggak baik, karena potensi kolesterol
qiqiqiqi….si rendang meni ga bisa amanah ya tante hahahaha…
Rendang tongkol itu kesukaanku.
Tapi aku baru pernah lihat yang pakai buncis. 🙂
Komenku masuk spam ya, Bu?
tetangga boleh nggak kebagian, tetapi pembaca tetap kebagian kan bu Evi … 😀
wah .. belum sarapan begini lihat foto di atas langsung mikir makan siang mbak Evi .. lezat banget ya terlihat dr fotonya, apalagi dimakan dgn nasi yg msh kebul kebul, lapeeeeeeeeeerrr 😀
Rendang mengajarkan keterbukaan aroma lezat Uni, kuah kental gurih plus nasi hangat entah berapa kali nambah. Menikmati kebersamaan ….
Lamak bana rasonyo liek foto randang tongkol di ateh.. 🙂
Akhirnya uni berhasil membuat saya taragak kampuang. Kalau di piaman, namanya lauak mambu uni, 🙂
Mungkin kalau masakannya begini, saya bisa belajar makan ikan…
😎
ihhh udah ada serasa di lidah nih pingin aja untuk makan yang kayak gini jadi lapar minta dongg bu eviiii
maaf baru bisa balas beweh
ini pun pake blog rame2
rendang tongkolnya kok kayak gulai gitu mba?
Ini rendangnya belum kering Mas..Tapi emang gak sampai hitam sekali seperti rendang biasa sih 🙂
rendang, saya suka itu 😀
Habis emang enak sih 🙂
ditambah buncis? pasti tambah enaaaak… *penyuka buncis* 🙂
Buncisnya sebagai pelengkap malas Mbak Mechta..Dari pada harus masak lagi yah sekalian dimasukan saja ke dalam rendang. Padahal kurang sehat dengan cara memasak begini ketimbang direbus doang..:)
Tongkol menjadi lauk kesukaan saya dan anak saya. Apalagi kalau direndang seperti itu pasti tambah enak dan makan pun bisa nambah.
Dengan di rendang bumbunya menyerap sampai ke daging terdalam. Hasilnya emang lebih enak ketimbang digoreng Pak 🙂
Saya kurang suka tongkol…tapi anak2 suka…
Lidah kita emang konstruksinya beda-beda sih Bli..Tapi ikan yang lain suka kan ya?
Wah..baunya sampai kesini… Aku suka banget sama ikan tongkol, Mbak Evi..
Tos! Kalau gitu kita satu selera Mbak Dani 🙂
ternyata selain daging, tongkol juga bisa diolah jadi rendang ya
mantap lah resepnya.
Emang mantaff Fier 🙂
aduh mbaaa,….tiba2 perut eike bernyanyi…hihihi 😀
Ayuh..mari kita makan Ci Yuni 🙂
Dilihat dari penampilan kuahnya kayanya terasa sangat kental akan rasa bumbunya. Dan akan lebih terasa cepat meresap bumbunya kali ya Mba kalau menggunakan ikan tongkol sebagai penggani daging.
Sukses selalu
Salam wisata.
makanan seperti ini kalau tidak ingat kolestrol memang mantap nih.. bisa nambah nasi berkali kali..
Salam, sebagai penggemar tongkol menitik air liur melihat foto rendang tongkol ini. Pengen… pengen… pengen…
huaaa…. postingan uni jadi bikin garaman mangarinyam. :p
Boleh dong Uni Evi skali2 kalo malas lagi undang2 saya, siap nolongin (ngabisin) 😀 😀
Hahaha..Syiiiaaaap Tomy
Ha3 sama dengan eMak LJ saya pikir tadinya rendang jengkol. soalnya lain-lain enaknya.
Alhamdulillah Uni Evi sudah buatkan rendang tongkol buat kita, apalagi ditambah dengan sayur buncis segar…. 😛
Ini rendang orang malas Pakded..Semua dimasukin dalam satu kuali..Yah rasanya gak tentu arah lah…
Paragraf penutupnya lucu Mba Evi. Hihihi. Eh pembukanya juga, mtentang membuka aib. Hahahhaha.
Karena saya ga bisa makan ikan jadi ga kepengen, tapi waktu lihat kentang sama buncisnya kok ngiler sama syurnya ya? 🙂
[…] saja. Disemur atau di goreng balado sama enaknya. Namun yang paling menggiurkan bagi saya adalah rendang jengkol padang. Tambah kental santannya tambah menitik air liur. Terbayang  nasi panas dan rebusan […]