Apa yang ada dalam pikiran teman-teman membaca OldTown White Coffe? Tempat berkumpulnya para pecinta kopi plus makanan kecilnya? Tebakan teman-teman tidak salah. Memang begitu lah konsep dasar bisnis café yang didirikan di Ipoh Malaysia pada tahun 1958 ini. Menikmati romantisnya secangkir kopi di lingkungan rileks dan menenangkan sambil ngobrol dengan teman-teman tercinta. Mencecap rasa dari resep rahasia white blending coffee dari jenis Arabica, Liberica dan Robusta. Sekalipun sejatinya Oldtown White Coffee bisa juga disebut sebagai family resto yang cocok untuk segala suasana. Jadi kalau ada yang mau ulang tahun, arisan, atau hanya sekedar menikmati berbagai menu bercita rasa peranakan yang unik bersama orang-orang terkasih, OldTown White Coffee layak dipertimbangkan.
Jumat 28 November kemarin saya kembali mencicipi menu Oldtown White Coffee Alam Sutera. Lupa ini kunjungan yang ke berapa. Yang jelas lokasinya dekat dari rumah, terletak di mall yang cukup bagus, menu beragam serta harga terjangkau (penting banget ini) memudahkan langkah datang ke sana. Di luar udara agak dingin karena ditimpa hujan sejak sore. Saya pikir tepat jika memesan Prawn Meehoon Mee dan segelas Teh Tarik hangat. Karena saya alergi udang sebetulnya agak deg-degan juga. Namun melihat kuahnya yang merona merah segar saya tak tak kuasa menolak godaan. Membayangkan kuahnya yang asam segar sudah bikin selera bangkit duluan. Apa lagi sejarah membuktikan bahwa yang bikin saya sakit biasanya udang yang sudah kurang baik mutunya. Saya percaya bahwa resto sekelas OldTown pasti memilih bahan berkualitas, sekalian test case juga lah, pikir saya. Memang terbukti kemudian saya baik-baik saja. Kalau tidak alangkah repotnya Mas Agus Salim atau Mbak Agusnur Lase dari Oldtown White Coffee jika harus mengurus saya.
Merayakan Pertemanan Bersama Makanan Enak
Barusan membaca National Geography yang membahas Sukaria Bersama Makanan. Bahwa makanan tak sekedar sarana bertahan hidup melainkan juga makanan membuat kita berteman, menjalin kasih dan memanjatkan rasa syukur. Tulisan ini mengingatkan saya pada kegembiraan teman-teman saat menikmati berbagai hidangan di OldTown White Coffe Alam Sutera kemarin. Tiap makanan yang keluar dari dapur berjendela khas kota tua itu tidak segera disantap. Di pandang dulu, dikagumi dulu kemudian dipotret. Bukan hanya makanan yang kita pesan tapi juga makanan teman di sebelah. Kebayang gimana lucunya tiap orang menghampiri hidangan di depan temannya untuk sekedar numpang motret?
Ada dua penyajian di OldTown White Coffee ini: Ala Carte dan Set Menu (Table D’hote). Ala Carte (price per dish) tentu cocok bagi teman-teman yang datang berombongan. Tiap orang bebas menjatuhkan pilihan sesuai selera dari beragam menu yang tersedia.Ada Prawn Meehon seperti yang saya pesan di atas. ada lagi Ipoh Chicken Hor Fun, Mee Rojak, Kaya Toast, Egg Toast, Old French Toast, Plain Thick Toast, dan banyak lainnya. Sementara acara keluarga yang bersifat resmi bisa memesan Set Menus dengan berbagai pilihan appetizer, soup, entree, sorbet, main course, dan dessert.
Ini sebagian contoh hidangan Ala Carte yang dipesan teman-teman 🙂
Nasi Lemak beserta kelengkapannya
Ganti Menu Tiap 3 Bulan
Agar pelanggan tidak bosan tiap 3 bulan sekali menu-menu di Oldtown White Coffee akan diganti. Menurut Mbak Agusnur Lase, Marketing Manager, pergantian ini di seleksi dari sekian ratus menu yang telah dirancang di head quarter mereka di Malaysia. Caranya gerai mengajukan daftar menu lalu divalidasi oleh pusat. Semua bahan utama dan bumbu di datangkan langsung dari Malaysia dengan tetap memperhitungkan lidah Indonesia. Mereka juga memasukan konten lokal terutama untuk bahan-bahan segar yang mudah rusak diperjalanan. Mungkin itu jadi alasan mengapa dulu saya menyangka bahwa OldTown lahir di Indonesia. (Abaikan versi norak ini!)
Ritual khas blogger, motret sebelum makan

Salah satu pojokan di OldTown White Coffee Alam Sutera
OldTown Indonesia
Dari Ipoh Malaysia, Oltown bergerak ke tiga Negara. Selain Indonesia mereka ada di Singapura dan China. Sementara di Indonesia sendiri terdapat 15 gerai yang selain di Jakarta-Tangerang tersebar di kota-kota besar. Dalam waktu dekat mereka berencana membuka 10 gerai lagi.
Yuk kita rayakan makan teman-teman..:)
Alamat OldTown White Coffee – Living World Alam Sutera
Ground Floor G-19 & 19A, Alam Sutera
Tangerang
Telepon: 021 5312 5502
40 comments
Saya kalo sama istri makan bareng spt diatas suka diledek klo pas mau foto2 makanannya.
Dulu saya juga gitu. Tapi lama2 keluarga dan teman2 pd tahu apa maksud dr foto2 itu, ya, akhirnya cuwek. Malah kalau gak moto jadi bahan pertanyaan sekarang hahaha
Terbayarkan rasa bersalahku gak hadir kemarin dengan postingan mba Evi ini.
Tfs 🙂
Habis gimana ya Mbak Oline… Kalau situasi tak mendukung masa memaksakan diri. Mas Ahmed dan Mas Chandra juga maklum kok 🙂
melihat menu makanan yng disajikan di oldrown white coffee Alam Sutera sepertinya enak-enak tuh mba, kapa-kapan mampir ah…. D
Betul Pak Indra. Tempatnya juga asyik kok buat ngobrol-ngobrol 🙂
Kalau begitu enak juga bila dijadikan tempat nongkrong oldtown white caffe Alam Sutera ya Mba….
Memang cocok buat tempat nongrong Pak Indra. Atau janjian dengan rekan bisnis 🙂
foto2 makanannya menggoda. Seandainya saya disitu, saya memilih makanan yang berkuah pedas juga
Memang pilihan saya gak salah Mas Ahmed. Langsung segar habis menyantapnya 🙂
Tidak tersisa dong ya Mba dari menu yang terhidang di Oldtown white coffee itu he, he, he,,
Habis tuntas sampai potongan mie terkhir hahaha
old town white coffee…tempat yang asyik…namun membuat saya sedih,… hampir semua resto dan cafe yang beraroma kopi yg disukai di indonesia…berasal dari luar,….ada yg dari thailand, malaysia, amerika, australia……, yg dari indonesia…hanya dilihat seujung lirikan mata saja…., jadi jangan berharap.. resto atau cafe kopi indonesia bisa eksist di luarnegri..kalo di dalam negeri saja..kalah bersaing dengan resto dan cafe dari luar indonesia…
atau mungkinkah ini hanya perasaan galau saya…….
keep happy blogging always…maaf baru bisa mampir kemari….salam dari makassar 🙂
Semoga kehadiran cafe-cafe keren ini di Indonesia memacu kreativitas pengusaha kita ya Pak Hari. Sebab di sini sudah ada modal dasarnya, kopi Aceh, Mandailing, Toraja dan masih banyak lagi 🙂
Menu hangat pilihan Uni Evi mengusir rasa meriang di saat hujan, pesanan saya idem ya…
Salam
Sebenarnya warna cabenya saja yang garang Mbak Prih. Kalau pedasnya ya tak begitu lah…Namun kalau makan diruang tak ber AC pasti berkeringat juga hehehe
Menu mie-nya sepertinya enak tetapi nampak pedas ya! Hahaha
Penampilan aja yang garang Sobat Zilko, rasa mah bersahabat dengan lidah. Jadi mirip Bang Napi hikhikhik…
Laper… Duhhh itu fotonya lagi buka mulut xD
Dengan mulut terbuka, sexyhhh tauuu …:)
Prawn Mehoon Me menggugah selera banget, Mbak 🙂
Setuju Mbak Myr…Lidah yang terbiasa cabe nan segar pasti milih hidangan ini 🙂
wah prawn meehoon mee nya keliatannya enak banget itu…
Untuk yang sedang patah selera makannya, hidangan seperti ini akan membantu, Ko 🙂
Ngiler liat foto2 diatas..hehe
apalagi liat kuah segernya..sluruup 😀
Jadi makan lah yang banyak Mbak Mel, agar tak dilayangkan angin kalau sedang hujan 🙂
haduh, salah ni buka postingan ini di siang hari waktu makan siang hahahaha….
jadi kepingin nasi lemaaaknyaaa, hmmmmm…
nuwun sharingnya 🙂
Ayo..ayo..cari nasi lemak. Jangan panik ya Mbak Wening 🙂
Poto2 makanannya bikin air liur menetes 😉
Nanti aku kasih tissue Mbak Olip 🙂
Aku jg suka ngopi disitu Bu, kadang sm tmn2, kdg sm suami hehee
Yes! Sewaktu-waktu kita pasti ketemu Mbak Yeye, bila hari dan waktunya pas hehehe…
mbak Eviiiii…
aku super-duper ngiler ngelihat semua foto makanannya mbaaaak 🙂
Apalagi yang udang berkuah itu, penampakannya agak mirip tomyam yah?
Kapan atuh aku ditraktir makan disono mbaaak…*lho?*
Iya memang kuah tom yam kok Bi..Namun dengan rasa udangnya lebih ngejreng 🙂
NGILER
Yang kuah merah-merah itu menggiurkan, Mbak. 😀 Btw, pas banget foto momen ritual blogger itu hihihi.
Momen yg asyik juga untuk dipotret Mbak Haya 🙂
Betul Mbak Myr 🙂
wowww…. !teh tariknya menggodaaa mak…. ^-^,kpn2 ah jln2 k alam sutra 🙂
Iya kalo ke Alsut, cafe ini layak coba 🙂