Pertemuan  dengan rumah makan di Kudus ini tak sengaja. Usai dari Niti Semito di Museum Kretek kami menyusuri jalan-jalan di Kota Jenang. Merasa perlu karena Si Sulung akan tinggal selama tiga bulan di sini. Mengamati dan mengomentari pabrik dan rumah-rumah yang dilewati, tiba-tiba mata bersirobok dengan papan nama resto ini. Gentong Sehat Resto Herbal Kudus. Kami pun mampir, saatnya wisata kuliner di Kudus.
Dari membaca papan nama saya mengasosiasikan rumah makan gentong ini sebagai tempat makan yang cocok bagi pasangan usia matang seperti kami. Setidaknya unsur herbal yang tertulis mementik rasa ingin tahu. Tapi keinginan harus ditunda karena bulan puasa.
Tiga bulan kemudian kami menjemput si sulung kembali. Tugasnya di Kudus sudah selesai. Kkesempatan itu tak disia-siakan, kami pun mampir ke gentong sehat Kudus untuk makan malam. Sayangnya cuma berdua karena si sulung ada keperluan dengan teman-temannya.
Wisata Kuliner di Rumah Makan Kudus
Kota Kudus relatif kecil. Tak butuh waktu lama menyusuri empat penjuru mata anginnya. Sekalipun demikian tempat makan di Kudus banyak sekali. Kuliner tradisional kudus sampai resto yang menyajikan makanan kekinian bertebaran dimana-mana. Mengisi tiap sudut, pengkolan, maupun tepi jalan.
Malah sepanjang Jalan Kutilang (Gang 1), Jalan Kenari (Gang 2), Jalan Kepodang (Gang 3), dan Gang 4 bergantian saja membuka lapak. Bila Gang 4 ramai di pagi hari, Gang 1-3 buka sepanjang hari. Di sana berbaris warung tenda yang diselingi resto dengan bangunan permanen.
Mungkin masyarakat Kudus sama seperti orang Solo yakni menyukai rekreasi rasa dengan sering jajan di luar. Tak heran jika tempat makan mereka tersebar di penjuru kota. Nah untuk menarik pasar yang tak seberapa besar itu saya kira Gentong Sehat Resto Herbal Kudus ini melakukan strategis bisnis yang jitu. Memilih jalur makanan sehat dan herbal yang saya kira di tempat lain pun belum ada.
Kisah dibalik Pendirian Gentong Sehat Resto Herbal Kudus
Beruntung dalam kesempatan itu saya bertemu dengan Ovin Agbas, owner sekaligus Marketing Manajer resto ini. Dari mas-mas ganteng ini jadi tahu sedikit sejarah pendirian bisnis milik keluarga ini.
Resto di Kudus Jawa Tengah ini berawal dari keprihatinan terhadap berkurang minat masyarakat, khususnya generasi muda terhadap makanan dan minuman tradisional Indonesia. Sebagian masyarakat kita memang ada yang lebih menyukai makanan dan minuman dari luar negeri ketimbang makanan Indonesia asli. Padahal kebanyakan makanan asing di Indonesia dari jenis Junk Food. Hanya mengutamakan unsur kelezatan, kurang hirau terhadap dampak kesehatan.
Berlatar belakang itu mendorong Gentong Sehat mencoba menggugah seluruh lapisan masyarakat agar kembali ke alam. Kembali menikmati hidangan sehat yang telah diwariskan nenek moyang dengan ragam menu yang terbukti lezat dan penuh cita rasa.
Ditambah lagi masakan Tradisional Indonesia punya ciri khas, hanya menggunakan aneka bumbu dan rempah-rempah alami. Di dalam bumbu dan rempah-rempah ini terkandung zat-zat yang dapat menggurihkan, meningkatkan cita rasa hidangan, sekaligus menyehatkan. Dengan mengkonsumsi olahan makanan dari bumbu dan rempah alami ini kita akan memperoleh hasil yang lebih baik dan aman bagi kesehatan tubuh.
Kesan Saya Terhadap Gentong Sehat Resto Herbal Kudus
Jika boleh disebut dekorasi, yang membuat brand resto ini kuat adalah dekorasi di depan resto. Di sebelah kiri pintu masuk berdiri Kedai Herbal dengan pot-pot tanah jamu berbaris di atas meja. Perkakas penggodok jamu ini bukan sekedar perhiasan melainkan memang digunakan untuk menggodok jamu dan melayani pengunjung resto maupun masyarakat umum.
Baca juga : Masjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus
Saat melangkah masuk, di tenda sebelah sawung yang berisi kursi dan meja, terlihat tiga orang tamu sedang asyik ngobrol sambil menunggu godokan jamu penurun kolesterol. Aroma segar rempah mengusap lembut penciuman, membangkitkan rasa tentram.
Untuk tempat duduk makan tersedia lesehan maupun kursi. Saya memilih kursi dong. Capek narik-narik kaki dan meregang lutut kalau di bawah. Baru juga duduk sudah disuguhi welcome drink berupa teh rosella dan kerupuk opak. Nyum! Lumayan segar bagi tubuh yang dibawa seharian berjalan.
Menu di Gentong Sehat Kudus
Menu di tempat makan enak di kudus ini lengkap oleh berbagai hidangan. Jadi ciri khas Gentong Sehat Resto Herbal Kudus ini. Seksi Menu Dhaharan (makanan) tersedia nasi liwet, nasi putih organik, nasi merah, nasi bakar dengan pelengkap olahan daging sapi, ayam, bebek ikan, dan berbagai sayuran.
Baca juga: Wisata Kuliner Palabuhan Ratu
Pada Menu Unjukan (minuman) ada jus terapi, minuman sehat tradisional, minuman herbal moderen,aneka jus, bahkan jamu godog juga ada kalau mau. Seluruh Menu Minuman Tradisional mendapatkan dukungan dari Perusahaan Jamu Srikaya Baston Muna, yang telah berpengalaman dalam meracik dan mengolah tumbuhan herbal dan jamu berkhasiat.
Saya memlilih menu yang sejalan denga ciri khas Gentong Sehat Resto Herbal Kudus. Gurame rujak. Ini benaran ikan gurame goreng yang disiram kuah rujak lengkap dengan buah-buahannya. Jadi bukan gurame bumbu rujak seperti yang saya kenal selama ini. Rasanya wow! Asam-kecut dari potongan buah sempurna merecoki gurihnya daging gurame segar.
Baca juga : Museum Resto di Malang – Rumah Makan Inggil
Tumis Jantung Pisang yang Membangkitkan Kenangan
Terus sobat traveler pernah mencoba makan sayur jantung pisang? Bahanya saja sudah membuat saya ngiler habis-habisan. Mengingatkan menu di kampung halaman. Di sana jantung pisang kapok selain dibuat rujak tumbuk juga digulai dengan santan.
Duh kenangan rasa yang ditinggalkan sayur bikinan nenek saya itu tak lekang oleh waktu.
Baca juga : Pemerahan Susu Muria Kudus
Sementara kalau ditumis seperti di rumah makan di Kudus ini pertama kali mencoba. Sayangnya Tumis Jantung Pisang  terlalu tanak. Crunches dan rasa jantung pisang yang  khas sudah hilang. Malah seperti gudeg yang tinggal cuma kenyal-kenyal saja.
Baca juga: Kopi Herbal Palm Sugar
Dan menu istimewa lainnya adalah Pecel Herbal. Seperti namanya berisi dedaunan herbal segar yang nama-namanya tak saya ingat lagi karena catatannya tercecer entah dimana. Tak ada yang aneh dari rasa sayuran herbal ini, wajar-wajar saja seperti kita menikmati pecal biasa. Bumbu kacangnya pekat dan gurih.
Untuk minuman saya memilih Minuman Tradisional Beer (bir) Pletok. Iya bir Betawi yang penuh rempah itu tersedia di rumah makan gentong. Sekali lagi sayang saya tak menghabiskan karena terlalu manis untuk lidah saya. Jadi untuk minuman penutup saya mina jatah suami yang memilih jus alpukat.
Wisata Kuliner di Kudus dengan Harga Bersahabat
Pernah suatu ketika membaca kicauan di Twitter bahwa yang tak pernah meninggalkan Jakarta takan pernah tahu betapa mahalnya harga makanan di ibu kota tercinta ini. Setuju sangat dengan pernyataan itu. Setidaknya teori tersebut terbukti di Gentong Sehat Resto Herbal Kudus.
Dengan konsep seunik ini, tempat makan nyaman pula, ditambah service tak mengecewakan, kerusakan malam itu hanya sekitar Rp.80.000. Nah yang mau wisata kuliner di Kudus, plus menu sehat, tempat ini recomended banget lho!
Gak percaya? Percaya saja. Di rumah makan gentong kudus ini harga bersahabat. Karena makan makanan sehat di Kudus tak harus mahal.
Yuk jalan-jalan ke Kudus. Kalau datang ke Kota Sunan ini coba dibuktikan sendiri cerita saya 🙂