Merasa sedang mengalami writer’s block? Well, foto bisa dijadikan inspirasi menulis. Iya foto untuk mengatasi writer’s block. Setidaknya itu pendapat saya yang sering kehabisan ide untuk mengisi content blog. Sekalipun ada teman-teman setia pembaca blog ini yang mengatakan bahwa kegairahan saya update posting bisa diacungi jempol. Entah mengapa merasa tertampar karenanya. Kenapa? Karena saya tak seperti itu. Saya lebih sering mati gaya ketimbang menghasilkan tulisan. Acap duduk bermenit-menit di depan monitor, memikirkan ide, menunggu ilham, hanya berakhir dengan bermain di Facebook.
Tapi karena menulis blog salah satu kewajiban. Iya saya mengelola tiga blog. Yang pertama adalah blog ini. Blog traveling dan tumpahan ide-ide saya kala memandang dunia. Yang kedua blog gula aren organik, khusus berisi tetek bengek bisnisnya Arenga Indonesia. Cakrawala Kita. Sebenarnya kurang ngerti juga mengapa harus membuat blog lagi karena blog eviindrawanto.com pun bisa digunakan sebagai media curhat. Gak tahu lah. Sekarang blog cakrawala sudah lahir. Niatnya untuk menampung tulisan gado-gado. Pada akhirnya malah juga berkecenderungan jadi travel blog. Saya emang ada-ada saja!
- Baca juga : Kembali Menulis Setelah Lama Hiatus
Jadi dengan tiga blog itu saya merasa punya kewajiban “ngempani” mereka. Mengabaikan berarti mengundang rasa bersalah. Seperti kita tahu rasa dikejar-kejar perasaan bersalah itu gak enak banget. Kepikiran terus dan menguras energi. Jadi kalau belum update posting dalam beberapa hari rasanya seperti makan tempa penyet tanpa sambal. Anyep yang menggelisahkan. Kalau sudah begitu saya duduk berlama-lama menyuruh pikiran bekerja. Dunia ini luas, kehidupan diatasnya begitu ramai, masa sih tak secuil pun yang bisa dituliskan tentangnya? Resep ini kadang berhasil kadang tidak.
Rajin Bawa Kamera dan Foto Bisa Dijadikan Inspirasi Menulis
Untungnya saya mulai kesambet hobbi traveling. Tak lama untuk menyadari bahwa menemukan keasyikan merekam segala sesuatu yang saya lihat dengan camera. Ponsel, pocket atau dslr. Tergantung situasi. Memang paling enak menggunakan kamera ponsel. Praktis, ringan, tidak menarik perhatian, dan mengintimidasi. Coba deh sesekali keluarkan DSLR saat kamu makan di restoran. Berani taruhan, setidaknya mereka yang di meja sebelah akan melirik. Jadi kamera ponsel saya selalu aktif bekerja saat piknik. Motret pemandangan. Motret hal-hal yang saya anggap indah. Membidik penduduk lokal dari suatu destinasi. Pokoknya foto bisa dijadikan inspirasi menulis. Banyak banget peristiwa yang terbekukan untuk bisa ceritakan kembali dalam blog.
Baca juga: 4 Tips Mengisi Waktu Saat Menunggu
Setelah beberapa saat saya jadi berterima kasih pada penemu ide membenamkan kamera dalam telepon genggam. Foto-foto yang saya jepret karena iseng atau serius terbukti mengkadali writer’s mental block saya. Foto itu tak sekedar membantu membentuk sudut pandang tapi kisah yang saya abadikan sekian detik di masa lalu ternyata bisa dikembangkan jadi cerita yang panjang.
Foto Untuk Mengatasi Writer’s Block
Setiap penulis bisa mengalami witer’s block. Suatu kondisi mental pada seorang penulis yang kehilangan kemampuan dalam menghasilkan karya baru. Kreativitas mereka mampet atau menurun. Kondisi ini berkisar dari kesulitan dalam menghasilkan ide-ide orisinal untuk sebuah karya. Baik beberapa hari maupun selama bertahun-tahun.
Tapi menurut saya, semua bisa di atasi dengan selembar atau mungkin dengan ratusan helai foto. Yang diperlukan adalah kesabaran mengorek folder koleksimu agar cocok dengan tema tulisan yang akan dibuat.
Jadi jika kamu seorang penulis atau blogger, jangan lupa memotret apa pun yang melintas di depanmu kawan. Siapa tahu suatu hari bisa dijadikan sumber ide menulis :). So untuk yang masih sering mengalami write’s block ? Coba deh resep saya. Sering-dering manfaatkan kameranya. Saya sudah membuktikan bahwa Foto Bisa Dijadikan Inspirasi Menulis..
63 comments
[…] kok soal cara menumbuhkan gairah hidup? Emang sedang tak bergairah hidup gitu? Wkwkwk..Alhamdulillah saya masih punya gairah hidup walau terkadang naik turun […]
Mbaaak, ini mas saya banget kayaknya…
Mood nulis itu memang naik turun. Dan saya nggak pernah mengharuskan diri posting kalo memang tidak ingin…hehe, yang ini jangan ditiru ya!
Tentang foto?
Saya sependapat kalo sebuah foto bisa menjadi bahan posting yang menarik. saya pernah mencoba juga soalnya 😉
Bagus tuh Mbak Irma, jangan kayak saya kalau gak ngisi blog jadi gelisah. Padahal di dunia sudah banyak yg harus digelisahkan hahaha..Lebanya aku..
wah mbak evi saya kok juga sering merasa gitu yah..merasa bersalah gitu kalo lama nggak nulis di blog…hehehe apa artinya ini sudah menyatu dan jadi bagian dari hidup kita..hehehe semoga seperti ini masih normal yah mbak..soalnya blogging dah jadi hobby tersendiri…..nggak ngeblog rasanya kayak ada sisi lain yang jadi kosong..layu….*halah lebay yah kayaknya tapi itulah kadang kenyataannya buat saya..hehehe ..bukan lagi dunia maya tapi kayaknya jadi dunia nyata…
Menulis dan berhasil membuat satu posting membuat kita merasa gimana gitu yah Mama-Kinan. Jadi ini kayaknya gak sekedar hobby tapi jadi bagian dari diri kita hahaha..Makanya jika tak menghasilkan posting dalam beberapa jadi merasa bersalah
betul mbak… kadangkala keisengan kita memotret sesuatu bisa menjadi bahan postingan… tapi aku memang salut karena hasil potretan mbak keren2 selalu…. *ngilerlihates*
Ah Mbak Mechta menyenangkan hatiku saja. Motretnya masih standar saja kok Mbak, masih banyak pakai auto hahaha..Tapi begitu lah untuk bahan posting kadang potret biasa lebih banyak bercerita 🙂
memotret apapun yang ada didepanmu, ide yang sangat menarik untuk ditiru, siapa tahu bisa berguna saat kehabisan ide menulis..he..he..dan sepertinya kita sama tuh sering bengong didepan laptop dan berakhir di FB..ha..ha..FB tuh emang mengganggu banget kadang2 itulah kenapa saat fokus menulis Sy sering tutup halaman FB, twitter dll cuma dashboard wordpress aja yang kebuka 🙂
Tapi kalau sdh jenuh dengan dashboard balik ke fb atau twitter ya Mas?
sering bgd mba..cuma berkat selancar di fezbuk. biasanya ide ada aja hihi
Ada gunanya juga sering bersilancar di facebook ya Mb Mimi, memetik ide 🙂
Saya suka foto, jadi kalau jalan kemana2 biasanya selalu bawa senjata yang satu itu. Nah, pada dasarnya setiap postingan saya hanya menampilkan foto saja dengan sedikit cerita…. 🙂
Sebab fotopun sdh banyak bercerita Pakded, tulisan hanya tambahan dan memberi tekanan pada cerita tersebut agar lebih jelas bagi pembaca..
sayapun demikian, seringkali saya mandeg ide ketika saya fokuskan pikiran saya pada pekerjaan. Namun saya punya kebiasaan kecil, yaitu menulis ide dalam kertas kecil lalu segera saya tuangkan kedalam draft tulisan untuk saya simpan. Perkara nanti mau dilanjutkan atau tidak itu persoalan belakangan karena harus disesuaikan dengan kepantasan dituangkan dalam artikel. Draft ini sangat bermanfaat ketika ide itu ketemu dengan ide lainnya untuk dikembangkan menjadi goresan walopun seringkali hasilnya masih sangat sederhana untuk sebuah tulisan.
Thanks atas idenya Pakies..Saya rajin bawa catatan kecil pas jalan-jalan saja. Padahal ide itu datang kapan saja ya, gak kenal tempat dan waktu. Jadi ingat bahwa sering nemu ide tapi karena gak dicatat ya gitu deh menguap saja. Nanti saya mau merajinkan diri mambawa catatan kecil Pak..
iyap sering mandek menulisnya.. kalo sudah mandek begitu, tuh blogku jadi nganggur deh mbak
Kalau lagi mandek kesempatan hibernasi juga sih mbak Ima:)
bener kata bunda evi
sudah berjam-jam didepan komputer malah macet
belum lagi kalo males ya bund…
hehehe
Masih mending kalau cuma benggong saja Mbak Irma. Habis itu main facebook atau kegiatan yg gak produktif lainnya 🙂
Salam blogger mbak evi
Nama kita sama ya evi 😀
cayoo semangat ngeblog…sama saya juga kadang angin anginan ne nulis… 😀
Iya kita angin2an karena mengaanggap bloging cuma sebagai hobby ya Mbak. Mungkin masalahnya akan beda kalau blogging dijadikan sebagai sarana ekonomi rumah tangga. Biar kate hati berdarah-darah pastinya update posting pasti dilakukan 🙂
Setuju .. apalagi blogger angin-anginan kayak saya .. tergantung mood repot Bun. Jadinya motret dan hasilnya jadi senjata andalan untuk huapdet he he.
Makasih 🙂
Nah kalau foto hasil karya Kang yayat emang wajib di pamerin. Agar orang bisa mengagumi dunia photography beserta cerita yg terekam dari lensanya Akang ::)
Jujur aja dari foto kadang emang bikin kita tambah mudah ngebuat sebuah postingan di blog.
Tentu mas. Ceritanya kan sudah tercetak dalam satuan pixel hehehe..
Pastinya suka males juga Bu..
Posting paling smangat kalo ngeripyu punya orang..
#kerjaannya begitu 😀
Ngeripiu hobby ya Mas…dan membantu orang lain juga …:)
Seriiiiiiiing banget mba Evi…
bingung mau posting apaan…
dan berhubung suka males malesan aplod poto…
biasa nya sih aku menggali…aib orang rumah…hihihi..
biasanya yang jadi korban kalo gak abah, kayla, fathir, gorden, kulkas, dispenser…hihihi…
Aib dari rumah seperti dalam blogmu adalah potret yg cetak dalam pikiran yah Bi. JAdi posting itu berangkat dari foto juga, tapi cameranya mata yang turunke hati..Hahaha..#edisingaco
Iya… mba saya juga paling ga punya ide kalo mau nulis. kadang suka mikir, dunia ini kan, banyak cerita, tapi kenapa, kok kepala ini kosong ide ya……….. Salam kenal.
Kalau sdh kepikiran kayak gitu aku suka sedih lho Mbak Dewi hehehe..Kok ya segitu bodohnya otak saya, dari semilyar kejadian tak satupun opini saya terhadapnya 🙂
memperbanyak koleksi foto juga salah satu cara saya untuk menggali ide. Ada cara lain juga, kl sy lagi bergairah utk ngeblog biasanya sy bikin bbrp postingan sekaligus, tinggal atur tanggal publish.. Jadi terkesan saya terus semangat utk ngeblog padahal bs jadi sy sebetulnya lagi kehabisan ide tp krn stok postingan cukup banyak makanya kyk yg gak pernah kehabisan ide.. 😀
Ide ini akan aku contoh mbak Myr. WAlau jarang punya kerajinan membuat beberapa tulisan sekaligus, tapi layak dicoba agar update blognya konsisten. THank you 🙂
Sering dan berkali2 Tante hihihihi.
Tapi kalaupun tidak menulis di blog, tiap hari pasti menulis sih, walopun cuma satu-dua paragraf 😀
Konon menulis setiap hari itu bagus dalam meningkatkan skill ya Teh. MEnguatkan otot kreativitas kita 🙂
writing mental block ?
mmm … kadang-kadang Bu …
jika ide mampet … maka itu saatnya untuk …
pasang mata … pasang telinga …. pasang hati …
be meticoulously observant … perbanyak memperhatikan sekeliling …
nggak usah jauh-jauh … jalan-jalan sekitar rumah kita aja … pasti ada yang bisa dibuat postingan
salam saya Bu Evi
Iya Om NH, terima kasih atas idenya. Akan mulai mematut diri agar jadi pengamat lingkungan yg teliti. Kebiasaan selama ini, ah dilingkungan sendiri gak ada apa2nya. Dibikin numb sama rutinitas 🙂
Saya sudah setahun ini mengalami writer’s mental block. Posting setahun cuma sekali, menyedihkan 🙁 Rasanya beruntung deh yang punya ponsel berkamera, pocket camera apalagi bisa memiliki dslr. Ide buat tulisan begitu banyak bersileweran, sayang sekali saya hanya bisa menangkap sedikit sekali.
Idealnya foto2 yg mengisi blog kita adalah karya sendiri. Tapi gak mesti begitu Pak. JIka punya ide dituliskan saja, fotonya bisa minjam dari orang lain. Sepanjang memberi kredit atau minta ijin kepada yg bersangkutan, saya kira menggunakan foto orang lain sah saja
Benar juga ya, Mbak Evi, foto-foto bisa memberikan kita ide menulis, aaaah kenapa nggak terpikirkan selama ini ya 🙁
Selama ini saya nulis apa saja yang ada di pikiran, tapi ya jadi gitu kalau bad mood, ya nggak nulis 🙂
Thanks for sharing, Mbak Evi.
Sama2 mbak Indah. Disamping itu foto juga membantu kita merekam agar berbagai even tak lewat dan punah begitu saja dalam kelupaan. Nah kalau dibantu dengan ceritanya sprt posting di blog, kan cerita tersebut lebih sempurna daya awetnya 🙂
bener banget bu.. dari foto bisa jadi ide untuk ngeblog ya…
Iya ko, membantu kita membayangkan sebuah kisah hehehe…
tiap kali memancing selalu pulang bawa ide menulis di blog, tapi kalo ikan gak mesti dapat. wkwkwl
Itu artinya pergi ke kolam bukan utk mancing ikan tapi mancing ide, Unik. Saat mancing mungkin otak jadi rileks, punya kesempatan merenung, jadi ide bermunculan
Setuju sama pembaca blog ituuu…
Mbak ada ajah yang ditulis gituuu.
Aku yo apa-apa difoto sik, mau nulis apa, mikire ngko ae wehehehe
Yang penting punya stock foto dulu, gimana jalan ceritanya nanti kita pikirin ya Un..hehehe…toss ah…
Kalau aku sih biasanya mengembangkan tulisan berdasarkan foto yang aku jepret. Kadang-kadang memang buntu juga, kata-kata yang keluar rasanya kaku, jadi bolak-balik dihapus-tulis. kalau sudah gini, biasanya aku berhenti dulu; karena kalau dipaksapun jadinya malah kacau.
Seperti aku tuh Mas Chris. Malah sekarang jadi kebablasan, kalau gak ada fotonya tambah kencang mampat idenya 😉
kameranya rusak bun 🙂 jadi mengandalkan ponsel
Camera ponsel jg gak masalah mbak Lid, yg paling penting bisa merekam gambar…:)
Alhamdulillah, banyak ide kadang malah bingung mana yang harus didahulukan, tapi lebih bingung lagi kalau gak ada ide sama sekali!
Banyak ide bingung, tidak sama sekali tambah banyak bingungnya. Emang teh kita serba salah ya Mas…
saya tidak pernah memaksakan diri ini untuk terus menulis. kalau lagi ke malesnya maka berhenti saja. Hanya saja ketika lagi rajin bisa nulis banyak. Untuk mensiasati agar blog tetap update, maka tulisannya di posting terjadwal hehehe
Kalau saja punya kesempatan banya ide utk menulis pengen juga nabung tulisan. NTar tinggal diatur publishnya. Seringnya saya tuh kaya orang yg hidup tutup lobang dengan menggali lobang lain hehehe…
foto memang ide yang manjur mbak bila lagi kehabisan bahan postingan 🙂
Iyes..Seperti yang terjadi di blog Mbak El yah..Dan beruntungnya, foto2nya bagus semua. Sangat menghibur bagi teman2 yang berkunjung ke sana 🙂
Klo saya berusaha menulis cerita yang terjadi sehari-hari. Kalau gak ada cerita yang menarik ya gak posting Mbak hihi..
Tapi memang betul apa yang Mbak katakan, klo gak ada ide sama sekali foto lah yang berbicara haha.. *padahal sedang males nulis* 😀
Foto itu penyelamat jitu agar blog tak kesepian ditinggal Mbak Yuni. Bosnya WordPress saja, Matt Mullen, tiap hari cuma posting foto aja kerjanya hehehe..Malah dia lebih parah, gak ada tulisannya acan, selain judul foto..
Saya hampir2 tak pernah kering ide karema sesungguhnya ide ada di sekitar kita yaitu apa yang kita lihat,kita dengar, kita rasakan dan kita alami.
Tinggal ambil dan olah sehingga menjadi artikel apa saja.
Jika sedikit saja saya tak sempat meraih ide maka saya onton TV atau membaca status teman2 di FB. Di situ banyak yang ide yang bisa ditempa dan dikembangka menjadci artikel.
Salam hangat dari Surabaya
Otot kreatif Pakde dalam menemukan ide tulisan emang diatas rata-rata. Dengan sekian blog yang rutin di update itu emang perlu angkat topi Pakde 🙂
caranya..? klo aku posting2 yang geje saja, uni.. tapi krn keseringan geje akhirnya blog-ku jadi gak punya karakter jelas .. wkwkkk 😛
Kayaknya kita sama May. Kalau ingat blogku, kayaknya gak ada yg khusus bakal diingat orang. Yah begitu lah, dimaklumi saja, kita kan ngeblog karena hobby 🙂