
Moto minjam tak seijin Mbak Prih 🙂
Hobby Untuk Hari Tua | Kok tiba-tiba kepikiran menyiapkan hobby untuk hari tua? Gak sari-sarinya, kan? Maklum namanya juga saya. Tadi habis jalan-jalan ke blognya Mbak Prih dan bertemu artikel yang menginspirasi. Judulnya Pesona Renda. Mbak Prih bercerita tentang seorang ibu sepuh yang mengisi masa pensiunnya dengan merajut. Dari melihat foto yang dipajang, tangan terampil ibu itu telah menghasilkan berbagai karya seni rajut yang menggiurkan. Ada taplak meja, syal dll.
Saya dulu juga pernah merajut. Pernah membuat sapu tangan dan taplak meja. Dan saya pun pernah bercita-cita kalau nanti tua, ketika tak bisa jalan-jalan lagi, saya akan mengisi waktu dengan merajut.
Tapi tak terlalu lama menyadari bahwa batas kesabaran saya terlalu tipis. Takan tahan mengait-ngaitkan benang, membuat pola, mencari benang yang diperlukan lalu mengkombinasikan sampai tercipta hasul rajutan cantik seperi dalam foto. Dengan kata lain merajut kurang cocok bagi saya.
Habis gimana dong? Masa menganggur saja menunggu kematian?
Lalu anak sulung saya masuk ke dalam adegan. Menurut Pak calon dokter ini manusia yang tak punya hobby adalah manusia pemarah. Mereka riskan terhadap stress dan sering merasa tak bahagia. Di satu tahap dalam kehidupan waktu seperti di lipat. Timbul berbagai penyesalan, terutama yang ada kaitannya dengan hobbi yang mereka punya di masa muda tapi tidak dikembangkan gara-gara berbagai alasan.
Penjelasan itu membuat saya terenyuh. Mungkin bila tak tertarik merajut dari sekarang saya juga tak nyesal bila tiba saatnya duduk di kursi roda, tangan, jarum dan benang tak mau kompromi. Tapi anak itu tetap mendesak agar sejak sekarang saya menentukan apa hobby untuk hari tua nanti. ” Itu demi kesehatan mental mama lho “, Katanya.
Hikhikhik..Ini anak pasti sedang membalas kasam, pikir saya. Sejak kelas satu SMP dia sudah kami desak agar memilih jurusan di Universitas. Kami suruh dia membayangkan bidang apa yang paling membuat dia nyaman belajar, tak terbebani sebagai kewajiban . Itu kami lakukan agar tak mengulang pengalaman saya yang sudah lulus SMA pun bingung hendak kuliah dimana. Jadi deh sembarangan saja pilih jurusan. Pertimbangannya semata jurusan itu tak diminati orang lain. Konyol kan?
Jadi apa hobby untuk hari tua nanti?
Walau tak suka merajut tapi saya tak perlu seperti tamat SMA dulu, bingung menentuka jurusan kuliah. Sejak punya blog ini sebetulnya saya sudah merintis aktivitas hobby untuk hari tua. Kesukaan yang belum berubah sejak dulu adalah membaca. Kata orang kegiatan membaca adalah amunisi para penulis. Kalaupun ada perbedaan, dulu senang bacaan berat tapi sekarang sedikit tulisannya tapi banyak gambarnya. Seperti kanak-kanak.
“Hobby untuk hari tua mama adalah ngeblog” Ujar saya kepada si sulung yang disambut anggukan.
Alhamdulillah punya blog. Saya tak mau jadi orang tua pemarah. Saya tak mau tampak tak bahagia. Jadi menulis di blog tetap akan saya lakukan sampai jari-jari tak bisa lagi mengetuk keyboard komputer. Wish me luck 🙂
Sudah menyiapkan hobby untuk hari tua, Kawan?
61 comments
Tiba-tiba posting ini meningkat hitsnya. Ada apa ya?
[…] Saya jingkrak-jingkrak, koprol dan lalu tertawa ngakak ketika menemukan artikel jeng Evi berjudul Menyiapkan Hobby Untuk Hari Tua. […]
[…] keren uncle yang berjudul “jika saya tua nanti”, dan mbak Evi “Menyiapkan Hoby untuk hari Tua“mengingatkan saya pertanyaan batin selama ini ; “bagaimana nasib saya jika tua nanti? […]
Salam kenal mba^^
Hobi di hari tua saya nanti apa ya? Salah satunya tetap blogging dan save animal seperti sekarang 😀 kalau bisa buka panti asuhan kecil2an juga seperti UnikTenan 😀
===================
Duh cita-cita yg terakhir mulai sangat Mbak Dhe..Amin. Turut mendoakan semoga dikalbulkan oleh Allah..:)
Suka dengan analisanya, mbak…saya juga kayaknya pengen bisa tetep baca, nulis dan berkebun deh 😉
Insya Allah kita dibukakan jalan agar tetap bisa menikmati hobby dari sampai hari tua ya Mbak Irma..
Jadi inget neneku Mbak, melihat foto2 di atas..
Jadi kepikiran juga, tar tua kita mau hobi apa yaa….masih lincah nulis gak yaa…hehehe
Insya Allah tangan kita masih bisa menekan keyboard komputer dan mencet mouse Mbak Lis..Etapi siapa tahu, komputer nanti cuma butuh suara untuk entrynya gak perlu ngetik lagi..:)
Pingin nya keliling menikmati indah nya karunia Allah. Santai2 di pantai yang masih sepi ehehehe
Tulisan ini mengelitik pemikiran saya… tua mau ngapain ya…? sebagai orang yang selalu nyari nyari yang baru.. mungkin dari sekarang sudah harus ditentukan tuh. Hobby untuk masa tuanya.. ya…
Semoga cepat ketemu dng hobby yg bakal dilakoni di mas tua Bro Rom, biar gak repot nantinya 😉
Saya sih kelak akan mengisi aktivitas dengan mengajarkan orang-orang nge-blog… Gratiskan ngga ya 😛
harus dsiapkan dari sekarang ya bun supaya masa tua ada kegiatan
Insya Allah saya sudah mulai pelan-pelan mempersiap dikala nanti memasuki usia pensiun diantaranya berkebun…!!! dan yang satu lagi yang tidak boleh lupa menulis di blog….
Oh ya kegiatan menyulam atau merenda ini mengingatkan saya kepada alm Nenek yang mem[unyai kesenangan seperti ini http://dherdian.wordpress.com/2010/03/20/nenek/
yg terpikirkan sm sy skrg ini pengen terus menulis sp tua 🙂
Tulisan ini nyentil banget, terus terang belum kepikiran ke arah ini. Inspiratif banget. Thanks ya Evi 🙂
pensiun saya inginnya punya ruang musik sendiri, terus main2 gitar … 😀
Saya pengen jualan Bu, tapi masih mencari0cari mau jualan apa
Ngeblog sambil jaga toko seperti syahdu deh hehe
Saya nanti apa ya hobbynya di hari tua.
Kalo sekarang saya juga suka bikin hasta karya dari felt dan rajut
apa bisa ya jadi hobby sampe hari tua..
Bersepeda mbak, liburan dan tetap ngeblog 😛
Kalo saya belum tahu pasti apa yang akan dilakukan kalo tua nanti 😀
Biasa mbak, masih labil.
Masih suka berubah pikiran, hihihi… 😀
Saya mengisi masa “tua” dengan blogging… hehehe… 🙂
Bahagia bisa menginspiasi orang lain melalui artikel di blog.
Happy blogging uni Evi… 🙂
haduh jadi kepikiran…saya juga nggak mau nanti tua jadi pemarah dan tidak bahagia….lalu hobby saya?? dan persiapan untuk kelak hari tua..hmmm….kayaknya juga mulai harus mencoba mencermati apa yang jadi kesukaan saya selama ini…
hmm putranya nieh keren mengingatkan mama-nya…:)
TFS mbak evi
hobiku buanyak!! tp yang mau kupertahankan sampai tua adalah menulis!! 🙂
Amin. Tepuk tangan bersana Nita 🙂
Waduh, kok saya belum menyadari yo mbak apa yang saya lakukan kelak saat usia senja nanti, itupun kalau takdir menentukan saya berumur panjang.
Hmm.. Mungkin segala sesuatu yang berkaitan dengan pencinta alam mbak, macam berkebun hehe
Mempersiapkan hobby hari tua untuk yg bertakdir umur panjang Uncle Lozz. Hehehe…
Hobi kak Evi kayaknya sama dengan saya deh: menulis 🙂
Itu untuk masa depan kita juga kan Kak ? ^_^
Iya Niar dan hebatnya hobby ini bisa kita jadikan duit kalau mau hehehe…
Ide yang cemerlang itu kak. Mengasah keahlian dari sekarang
Kalau kata orang tua, sedikit demi sedikit lama2 jadi bukit, Mas Yitno. HObby yg diasah sejak dini, dng berjalannya waktu akan semakin berbentuk 🙂
Amiin..
Ane juga kan tetep mengoptimasi web2 sampai tua Mba 😀
Bagus mas Dewa SEO, meneruskan kebiasaan masa muda sampai tua. Kan jadi gak repot cari hobby baru 🙂
hobby aku untuk masa tuaa apa yaa 😀
belum kepikiran nnih mbak ……..
Tenang saja Dea, masih muda hehehe…
Sampai saat ini hobby saya masih merangkai aneka warna benang menjadi gambar di kain strimin. Tapi kalau sudah tua entah masih hobby apa ndak?? 🙂
Kalau nanti gak hobby lagi merangkai makna diatas kain strimin, Insya Allah akan diganti oleh hobby lain Mbak Tarry. Saya percaya Tuhan sudah nyantelin berbagai hobby dalam dna kita, tinggal di gali saja yang mana paling membuat kita suka..:)
Sama Tan…sepertinya hobby-ku sejak kecil hingga tua nanti tetap sama, yaitu membaca. Baru akhir-akhir ini saja bertambah menjadi menulis juga, semoga sang jari tetap bisa menari di atas keyboard hingga nanti ya Tan 🙂
Amin Teh Orin. Membaca tuh membuat semangat eksplorasi kita gak pernah mati. Habis tiap buku, tiap penulis selalu datang dengan membawa dunia yang berbeda. Selamat menikmati kepenulisannya Teh..Cerpen2mu sudah keren 🙂
saya ngikuti jejak mbak evi mau membaca dan menulis saja. hihi soalnya jahit menjahit sungguh bikin aku malah stress.
Toss kita Mbak Min hehehe..
saya mau belajar menjahit mba..
atau turut mensupport suami mengembangkan ternak burung.. yaa, minimal bagian bikinin minumnya deh..
*waswas juga ini sebenarnya, belajar bertumpuk-tumpuk kok ga ada yg nyangkut sama sekali*
Menjahit sambil menyiapkan minuman untuk suami, sambil sesekali heboh cari kaca mata baca yg lupa ditaruh dimana..Hehehe..Masa depan yang manis Mbak Hil…
Yah Mbak Hil sih saat ini bukan sedang mengalami penurunan daya pikir, masih mudah, capek saja kali Mbak. Atau bosan menghadapi kasus dalam buku hehehe..
segala sesuatu jika kita persiapkan dari awal, Insya Alloh pada langkah berikutnya akan banyak kemudahan dan kenyamanan di dalamnya. Sebagian diantara kita ada yang terperanjat ketika menemui kenyataan di masa tuanya ada banyak yang hilang, karena sama sekali tidak ada persiapan sebelumnya. Pensiun membuat tekanan, tidak bisa menikmati aneka makanan membuat hati nelangsa, kehilangan ini dan itu membuat putus asa.
Hari esok dan masa depan adalah hal keghaiban yang kita tidak pernah tahu, namun jika telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan dilandasi tawakal maka Insya Alloh apapun yang kita lakukan dan apapun yang kita kerjakan akan memberikan kemanfaatan untuk diri sendiri dan syukur-syukur untuk orang lain. Menulis dan ngeblog adalah salah satunya, karena ia mengasah otak, melapangkan dada dan rekreasi pikiran agar nggak gampang pikun. Waduh maaf bu komengnya loncat-loncat
Iya Pakies, begitu lah yang saya saksikan dari para orang tua yang saya temui disekeliling. Mereka membicarakan berbagai kepahitan seolah dimasa muda tak pernah mencicipi kebahagiaan. Mereka terperangkap dalam pikiran saat ini, dalam ketuaan, dimana tubuh fisik dan pikiran tak sejalan, seolah begitulah hidup mereka sepanjang masa. Saya tidak mau seperti itu. Jika tua harus sakit mestinya tidak menisbikan bahwa di masa muda pernah merasakan nikmatnya kesehatan. Jika di masa tua tak bisa bergerak, mestinya tak menisbikan juga bahwa semangat eksplorasi saya pernah membawa saya ke berbagai tempat. Saya pikir dengan menuliskan di blog ini, suatu hari, jika pikun mulai menjangkiti, saya bisa bisa menengok ke belakang, bahwa masa lalu saya penuh berkat 🙂
Gak loncat-loncat kok nulisnya Pakies, saya bisa mengikuti. Terima kasih untuk selalu berbagi insight dengan saya 🙂
rencana awal aku akan terus menulis juga, semoga uni dan bu prih masih mau komeng di LJ sampai 20 tahun ke depan.. wkwkkk.. =))
semangat bersama uni, ada banyak hal yang akan kita lakukan..!
Yes semangat May. INsya Allah kita masih saling komen sampai 20 tahun akan datang 🙂
saya mau mulai memikirkan dati sekarang juga ah Mba. ga mau kalah. hehehehe. baru tahu lo saya kalo orang tua yang pemarah itu mereka tak punya hobi.
Katanya gitu sih Mas, karena gak punya suatu kegiatan yg bisa membahagiakan mereka terperangkap dalam pikiran sendiri.
hhmmm, ini to alasannya…
pantesan mamaku ngomel2 mulu, dia gak sempet melakukan hobinya.. 🙁
Hehehe…minta maaf aku kepada mamanya Mbak Nita ….
Oii.. sorry baru nongol lagi.
Wah..bener banget. Setelah membaca ini aku juga baru nyadar kalau aku ternyata kurang mempersiapkan masa depan. Hanya ngejalanin hidup yang terpampang di depan mata. Malah nggak terpikir kalau ntar tua (eh…sekarang kita masih boleh digolongkan muda kan, Mbak Evi? ha ha ha..) perlu punya hobi menarik yang bisa membuat kita tetap semangat untuk bertahan hidup. Tapi aku lihat memang begitu sih ya. Aku lihat angkatan teman-teman bapakku, semua yang punya kegiatan setelah pensiun ternyata memiliki umur yang lebih panjang dibanding yang begitu pensiun langsung tidak terlihat aktif. Terutama yang mengalami post power syndrome – kelihatannya syndrome itu sangat berbahaya dalam mengikis semangat hidup. Thanks inspirasinya.
Iya Mbak Dani, sekarang kita masih muda hahaha….
Tampaknya aktif di masa tua mempengaruhi daya pikir, seperti kita tahu daya pikir mempengruhi kesehatan kita secara fisik dan mental. Aku pikir kualitas hidup di masa tua berkaitan dengan apakah kita menyusahkan anak2 atau tidak nantinya..
NGomong2 sibuk sekali ya Mbak Dani…Selamat berakhir pekan then 🙂
amboi bijaknya kak Sulung dan Uni Evi mempersiapkan setiap kita merenda masa kini ke depan. Silakan Uni saling berbagi foto. Selamat berakhir pekan.
Hehehe..makasih atas inspirasi dan fotonya Mbak Prih
ngeblog bu! huahahaha
Temanan kita Ko. BLog merekam jejak sejarah. Nanti bisa dilihat, saat2 menari ide utk menulis apa hehehe..
belom kepikiran mba hihi….
tp menulis mmg hobi yg ga bakal mati kok…lnjutkan mba!
Iya Mi, saya pernah baca bahwa menulis juga bisa mempelambat rusaknya neuron2 otak karena faktor umur 🙂
Kira kira kalo saya tua nanti ingin punya panti asuhan.., haha biar rame suasananya di hari tua.
Amin. Ini niat yg luhur unik, Insya Allah dikabulkan Allah