Sehat Bersama Bawang Berlian
Terbetik menulis Sehat Bersama Bawang Belian kala dalam sebuah pameran pangan sehat, saya menemukan bawang berlian dengan nama latin eleutherine mecane merr. ini. Bentuknya lonjong, berkelopak dan warna merah mirip bawang dapur biasa. Bawang tersebut diletakan dalam wadah bagus dan di display sedemikian rupa layaknya barang berharga.
“Apakah bawang berlian gunanya untuk memasak seperti bawang bombay ?” Tanya saya kepada penjaga stand.
Bawang Berlian disebut juga Bawang Dayak
Ternyata tidak. Bawang berlian yang hidup di dataran tinggi dan sering juga disebut bawang dayak dikelompokan sebagai tanaman herbal. Digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Dalam brosurnya tertulis untuk mengobati Stroke, Kista, Myom, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker kelenjar getah bening, Kanker paru paru, Kanker usus, Diabetes, TBC, Asma, Migran, Vertigo, Ambeien, Amandel dll.
Oh setelah bawang putih tunggal kini giliran sehat bersama bawang berlian pikir saya sambil menimang-nimang untuk membeli.
Perubahan Kebiasaan Makan
Perubahan pola makan sedang terjadi besar-besaran dalam masyarakat. Dulu makan makanan besar cuma terjadi sesekali. Misalnya dalam perayaan keagamaan seperti lebaran. Atau saat pesta adat dan acara khusus dalam kehidupan.
Sekarang karena kemajuan tingkat ekonomi makan jadi festival keseharian masyarakat. Terutama di kota besar. Acara makan di luar jadi lahan rekreasi kalau tak bisa disebut tradisi baru. Beragam makna dilekatkan padanya. Ajang prestise atau kebutuhan karena di rumah tak memasak. Apapun alasannya, diujung adalah semakin banyak keluarga mengadobsi kebiasaan makan di luar.
Timbulnya Berbagai Penyakit Karena Makanan
Reaksi berantai pun terjadi. Seiring peningkatan jelajah rasa meningkat pula penyakit yang disebabkan oleh makanan. Seperti yang telah saya sebutkan diatas Gangguan Pencernaan, Insomia, Rematik banyak dipicu oleh cara kita dalam memilih makanan. Pepatah lama tepat sekali mendeskripsikan bahwa mulutmu adalah sumber penyakitmu.
Bawang Berlian Salah Satu Penyelamat
Alam ini ibarat ibu penuh cinta yang selalu merawat anak-anaknya. Dia menumbuhkan segala sesuatu yang bisa kita manfaatkan dalam memperbaiki taraf kehidupan. Kehadiran obat herbal seperti bawang berlian ini mungkin satu jawaban dari berbagai penyakit karena kita meninggalkan pola konsumsi lama. Tapi ini mungkin juga suatu barometer dari kebodohan kita sendiri. Mengkonsumsi tanpa mengindahkan isi kandungan makanan. Setelah itu sibuk mencari penawar karena makanan tak lagi berfungsi menyehatkan tubuh.
Mau sehat bersama bawang berlian temans?
Salam,
50 comments
ga bisa komen bu
liat aja baru sekarang
taunya bawang merah dan bawang putih saja
sayang bawang merah suka jahat ke bawang putih
#lempar panci…
Haha..itu mah tragedi anak tiri vs anak kandung mas Rawins. Pantas emaknya lempar panci
Aku baru lihat jenis bawang ini. Kaya banget ya tanah air kita dengan tanaman obat..
barangkali jika ada lembaga yang khusus mengumpulkan data dan mengkaji bahan-bahan serta cara-cara natural dalam pengobatan seperti ini serta mengaplikasikannya dengan baik, tingkat kesehatan masyarakat kita juga barangkali bisa dimproved dengan baik tanpa harus berbiaya mahal ya Mbak Evi..
Iya Mbak Dani, khsiat herbal baru sebatas klaim. Belum ada penelitian ilmiah konprehensif utk membuktikan khasiatnya. Gak tahu departemen kesehtan kita gak melakukan sesuatu thd ini.
‘…mengonsumsi tanpa mengindahkan isi kandungan makanan.’ kena deh …. 🙂
Hehe..dimaklumi kok mas Hindri, anak muda. Yg tia saja msh banyak mengukur makanan dr rasanya saja dan mengabaikan faktor nutrisinya
Heeee saya baru tahu namanya mbak…tapi beneran…alam ini adalah gudang segalanya (menurut saya mbak) pengetahuan, pengalaman, pelajaran,termasuk medis, bahkan cinta juga bisa heeee
Tapi saya paling suka sambal bawang mentah di isi terasi, nasinya hangat…mmmm…waduh tambah ngawur mbak….maaf blm makan siang heee
Sambil matah itu ya Bli :)Budi? Aku jgn suka. Tambahan lagi ada ayam sekutunya..wah makan gak bakal deh
wah.. ternyata bawang juga ada berliannya ya. Baru tau sekarang, trim atas infonya…
Mungkin karena berharga maka disebut berlian. Yang saya lihat itu harga rp.350.000/kg
Baru tau jenis bawang ini, bentuknya agak besar ya…
dan ternyata banyak manfaatnya ya…semoga sy bs dapat bibitnya..niat mo nanam di kebun belakang rumah
Iya Mas, lebih besar dari bawang merah dan bentuknya lonjong. Semoga dapat ya bibitnya
Iya ya tante, penyakit bertambah ‘aneh’ krn makanan kita yg juga semakin ajaib 🙁
Makanan modern banyak berpihak pada lidah ketimbang kesehatan Teh.garam, gula, dan msg
wiih…aku baru tahu tentang bawang berlian yg berkhasiat obat ini… Subhanallah….memang Allah menciptakan alam yang sangat lengkap bagi kita ya mbak…hanya pandai-tidaknya kita saja untuk menangguk manfaatnya…
Ya Mbak Mechta Allah menumbuhkan semua kebutuhan kita. Ini jg bisa dipakai sbg satu jalan utkbersyukur ya 🙂
saya baru tay Bu, ada ada bawang berlian….
Saya kalau gak ketemunya di pameran jg gak tahu Kang Yaan
Ada ya bawang kayak gitu. Ckckck. Tahunya cuma bawang merah, bawang putih dan bombai. Hihi..
Salam
Ternyata jenis bawang2an banyak sekali mas Adi 🙂
Baru denger ada bawang berlian…
bumi kita sebernernya kaya obat herbal…
Iya Mas bumi kita amat kaya 🙂
Mba, darimana asal bawang jenis ini ? karena aku dan para rekan-rekan yang lainnya juga baru pada tahu. Apa sama dengan bawang merah ? kalau bisa dijawab ya Mba !
Sukses selalu
Salam Wisata
Pak Indra menurut google sih dr Kalimatan. Namum aku curiga bibitnya dibawa dari tempat asal nenek moyang kita yaitu Asia Selatan 🙂
waduh masalah dapur ne.hehe
Waduh ini sebenarnya masalah kesehatan Pasnem 🙂
Ah, ternyata ibu juga menemukan bawang ini ya 😀
Om saya menanamnya di samping rumah. Kami menyebutnya bawang hutan atau bawan tiwei. Kami merekomendasikan bawang ini untuk membantu pengobatan kanker.
Pernah saya tulis sedikit di sini http://try2bcoolnsmart.wordpress.com/2011/09/28/benalu-untuk-pengobatan-kanker/ 🙂
Rupanya benar ya, bawang ini banyak direkomendasikan untuk mengobati kanker. Waktu aku wawancara penjualnya, dia juga mengatakan begitu Mbak. Hanya di brosur mereka kurang menekankan ke kankernya..
Ok di Kalimantan atau Samarinda namanya bukan bawang dayak yah, tapi bawang hutan atau tiwei 🙂
Baru tahu lho Uni ada yang namanya bawang berlian, wah kalau banyak manfaatnya gitu jadi ingin menanam 🙂
Iya makanan sehat memang pangkal sehatnya tubuh dan juga sebaliknya 🙂
Kalau ada lahan, aku juga pengen deh nanam ini Mbak Keke..Sayang halamanku yg sempit sdh penuh pot..:)
Pengujian secara klinis kabarnya mahal sekali ya Mbak Vi… Jika bisa diproduksi masal dan murah harganya, menumbuhkan harapan pengidap kanker.
Terkadang abai kandungan gizi, saya jadi suka cari pembenaran, boleh kan cuma sesekali ini. Yang sesekali, tapi bisa jadi menumpuk. Haduhh, kena deh saya…
Aku pikir salah satu kendala jg itu Mbak Lia, mahal nya biaya riset. Perusahaan farmasi mungkin tak mau bertaruh disana, jd mereka lebih sudi membeli hasil riset yg sdh terbukti benar.
Kadang akupun jg begitu Mbak, ah sesekali. Padahal yg sesekali ini yg membentuk habit ya
Wah, saya dapat info baru nih Uni tentang bawang berlian.
Jika kita makan dalam jamuan makanan resmi di luar negeri sudah merrapkan pola makan idup sehat. Biasanyadimulai dengan hidangan penbukasepiring salad……. 🙂
Yah saladnya sih gak apa2 ya Pak Ded, tapi dessernya yg cepat menaikkan ukuran pinggang. Selamat menikmati perjalanan di Dubai ya Pak 🙂
Benar sekali. Allah swt bukan hanya menguji hamba-NYA dengan mendatangkan aneka penyakit tetapi juga menyiapkan aneka jenis obat yang tersebar di alam ciptaan-NYA pula.
Saya terus terang belum pernah melihat jenis bawang yang ternyata banyak manfaatnya ini.
Terima kasih atas infonya
Salam hangat dari Surabaya
Makanya ada ungkapkan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya ya Pakde. Salam hangat dr Serpong 🙂
baru tahu soal bawang berlian ini.. yang “unikunik” itu kebanyak emang buat herbal ya.. tfs m.evi..
Unik karena baru muncul ke permukaan Mbak Insya 🙂
Majalah Trubus edisi Nop ini juga mengulas bawang berlian Uni Evi, terima kasih berbagi kekayaan alam. Salam
Wah ternyata bawang berlian sdh terkenal ya Mb Prih, aku saja yg telat tahunya. Makasih informasi nya Mbak
namanya unik bun tapi berkhasiat ya bawang berlian ini, sayang sepertinya disini tidak banyak dijual ya
Memang bawang tak umum sih Mbak Lid..Dicarinya di tukang jual herbal..:)
aku baru tahu lho mbak ttg bawang berlian ini, makasih infonya mbak Evi 🙂
Terima kasih kembali Mbak El 🙂
Baru tahu…
Penasaran nek dipotong potong kayak piye…
Lama ga mampir karena jarang bw Mba Evi selalu memberikan ilmu baru. saya juga baru tahu bawang berlian ini Mba. Bagus bentuknya. Belom pernah lihat di pasaran sih Mba.
Kalo memang kita ikuti pola makan turun temurun bisa jadi lebih sehat ya Mba. Bukannya segala dimakan terus baru mencari pengobatan ketika sudah terlambat..
Sebetulnya pola makan nenek moyang kita jauh lbh baik tanpa bahan tambahan kimia sintetis Mas Dani. Balik persis sprt masa lalu jg gak mungkin krn lingkungan sosial mereka dan kita juga berbeda. Yg paling penting ambil prinsip dasarnya saja bahwa makanan hrs sedekat mungkin dgn alam
Basru tahu kalo ada bawang berlian, makasih banyak infonya
untuk mengenal lebih jauh dan manfaat dari bawang dayak kunjungi kami semoga bermanfaat dan dapat membantu kesembuhan buat keluarga tercinta.
bawang dayak memiliki multi khasiat, sangat bermanfaat bagi kesehatan kita,
tapi enaknya dikonsumsi yang sudah berebentuk kapsul ya?
praktis dan ekonomis juga