Setahun telah berlalu sejak D’Semaka Tour 2014 yang postingnya tentang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Pengetahan Adok bisa teman-teman baca di sini. Tidak terasa. Kenangan serasa masih melayang-layang indah di udara. Mungkin karena beberapa diantara kami masih bertegur sapa di group chatting setiap hari. Tapi tetap saat Semaka Tour dan Festival Teluk Semaka 2015 kembali tergelar waktu terasa demikian singkat. Saya kembali ke Kota Agung – Tanggamus Lampung dan kembali merajut keakraban dengan teman-teman panitia maupun blogger yang diundang memeriahkan acara ini.
Daftar Isi
Aktivitas Festival Teluk Semaka 2015
Tour Semaka merupakan salah satu kegiatan Festival Teluk Semaka 2015. Digelar tanggal 20 November. Sementara saya dan teman-teman blogger dari berbagai daerah sudah tiba di Bandar Lampung pada tanggal 19 November. Saya, Mbak Donna, Mbak Rien berangkat dari Soekarno-Hatta Cengkareng. Dua teman lain Halim Santoso dan Haryadi berangkat dari daerah mereka masing-masing yakni Solo dan Palembang.
Banyak pengalaman yang terkumpul saat Mengikuti Tour Semaka dan Festival Teluk Semaka 2015 ini. Membuat wawasan saya lebih bertambah tentang alam Lampung nan cantik, budayanya yang anggun, dan tentu teman-teman yang dalam istilah anak muda disebut gokil-gokil.
Beberapa hari ke depan posting blog JEI akan berisi segala aktivitas Semaka Tour dan Festival Teluk Semaka 2015. Semoga teman-teman yang mampir betah membacanya. Semoga juga informasi yang tertulis suatu saat bisa jadi acuan bagi pengunjung blog JEI bila hendak traveling ke Lampung.
Baso Terkenal di Bandar Lampung
Mampir ke Bakso Sonny Bandar Lampung
Begitu mendarat di Bandara Radin Inten II pertama yang terpikir adalah mengganjel perut. Saya sendiri tak sempat sarapan karena harus berangkat sekitar pukul 7 pagi dari rumah. Hanya bermodal sebutir apel yang diganyang selama perjalanan saat diantar suami menuju Soekarno-Hatta. Pilihan terhadap Baso Sonny jadi masuk akal karena sudah lama diperbincangkan, dipengen-pengeni oleh Melly Feyadin, blogger asal Lampung yang sekarang tinggal di Bogor.
You know what? Baso Sonny baru hidangan pembuka. Dari sini Dunia Indra yang tinggal di Bandar Lampung membawa kami menuju Kamang Indah, RM Padang yang menurutnya paling enak se Bandar Lampung. Setelah saya coba Indra memang tidak salah.
Museum Ketransmigrasian
Mengunjungi Museum Ketransmigrasian
Namanya juga travel blogger tak mau rugi. Kalau bisa sekali traveling empat pulau terlampui. Dalam perjalanan menuju Kota Agung kami singgah sebentar ke Museum Nasional Ketransmigrasian, jejak pertama orang Jawa di Propinsi Lampung.
Jembatan Talang Air Pringsewu
Jembatan Talang Air Pringsewu
Kami juga mampir ke Jembatan Talang Air Pringsewu. Loh Talang Air bisa jadi arena wisata? Bisa kalau itu bernilai historis. Bisa kalau itu untuk ajang poto-potoan. Struktur jembatan yang unik salah satu penyokongnya. Sudah ada sejak 1937. Dibangun Belanda untuk melengkapi sistem irigasi kawasan sekitar. Di bawahnya membentang sungai dan sawah.
Batik Tanggamus
Mengenal Batik Tanggamus
Desain batik di Indonesia mengikuti keadaan lingkungan dimana masyarakat perajin batik bertempat tinggal. Kabupaten Tanggamus terkenal dengan Teluk Kilauan dan ikan lumba-lumbanya. Maka ikan lumba-lumba yang jadi iIkon daerah pun muncul pada motif batik.
Melihat truk terguling ke jurang dalam perjalanan menuju Kecamatan Ulubelu
Menuju Kecamatan Ulubelu
Panitia D’Semaka Tour dan Festival Teluk Semaka 2015 tahun ini membawa kami ke Kecamatan Ulubelu. Menempuh perjalanan yan berliku sekitar 3 jam dari Bandar Lampung. Untung pagi harinya sudah minum hot chocolate yang tetap membuat saya merasa nyaman. Daerah penghasil kopi robusta. Menyimpan potensi wisata yang relatif belum terbuka. Di Ulubelu kami bersua dengan Danau Hijau, Mata Air Panas, Proyek Panas Bumi (Geotermal Energy), Air Terjun Pelangi, dan masih banyak lagi.
Ini yang tidak pernah ketinggalan dari sebuah festival pariwisata daerah yakni Karnaval budaya. Ajang untuk memperkenalkan corak dan rupa kebudayaan yang ada di Tanggamus. Meriah dan penuh warna.
Begitu brief singkat mengenai D’Semaka Tour dan Festival Teluk Semaka 2015. Insya Allah dalam beberapa hari ke depan saya dapat menuliskan satu persatu list di atas untuk teman-teman. Tolong doa kan ya. Soalnya sekarang menulis catatan perjalanan jauh lebih sulit ketimbang pergi jalan-jalan.
Teman media Lampung sedang beraksi di atas Danau Hijau
38 comments
Sekedar sharing info rumah sewa harian, mingguan juga bulanan di Kota Agung namanya Rumah Ibu, tepatnya di
Jl. Dwi Tunggal Baros Kota Agung sekitar 10 menit dari pusat kota. Karena konsepnya rumah sewa mungkin biaya lebih mahal untuk perorangan, untuk harian dikenakan biaya Rp. 625k, tapi untuk 7 hari hanya dikenakan tarif sewa 5 hari. Rumah sewa ini bisa menampung 4 – 6 orang, terdapat 3 kamar dengan fasilitas berbeda, 1 kamar dengan AC & kamar mandi, 1 kamar lagi dengan fan & kamar mandi, yang terakhir 1 kamar dengan fan kamar mandi di luar kamar.
Juga terdapat ruang keluarga dengan fasilitas TV, ruang makan lengkap dengan perlengkapan dapur, anda bisa memasak sendiri makanan di sini. Recommended untuk perjalanan dinas dan travelling.
Pemiliknya juga menyediakan rental mobil dan memberikan layanan jemputan di bandara. Untuk informasi silahkan hubungi 0813 6999 3277.
Terimakasih atas infonya ganthari. Semoga yang akan ke Kota Agung dan membutuhkan penginapan bisa melihat infonya di blog saya ini 🙂
Suka deh sama pembukanya. Mbak Evi selalu membaca pembaca merasakan ikut serta. Acara keren. Bloggernya keren. Senang ngikutin ceritanya 🙂
*lalu ngelap iler* 😀
Aiih terima kasih Mbak Tari. #Sodorin tissue hehehe…
kayaknya seru banget festivalnya ya mbak, jadi pengen nyaksiin langsung gimana ramenya
Ramai dan seru. Penuh pengetahuan budaya juga 🙂
Aku bergidik liat jurang tempat mobil jatuh itu mbak. Langsung parno ama jalanan. Berasa tiap saat bakal ditimpa kejadian serupa. Kelok S nya bener-bener serem buatku.
Gak terbayang gimana horornya penumpang kedua mobil saat tabrakan itu terjadi ya. Begitu juga sopir yang berada dalam truk yang terguling ke dalam jurang 🙁
Woooah…baru tahu banget ini tentang Lampung. Banyak juga potensi wisatanya ya. Aku tertarik banget sama perkebunan kopi robustanya yang terkenal itu. Semoga ke depannya nanti potensi wisata kopinya dibuka ya, Mbak.
Mas Citra, Ulubelu memang sumber penghasil kopi robusta. Sepanjang jalan kita akan bertemu kebun-kebun kopi penduduk. Sayang kemarin belum masuk musim panen. Sekitar Juli dan Agustus kebun-kebun itu akan merona merah oleh buah kopi masak 🙂
Lampung asyik ya tante *mupeng*
Seperti di manapun di Indonesia, banyak tempat eksotis yang belum terjelajahi, Teh Orin
Serunya. Sebenarnya tiap daerah punya festival2 tp tak semua sadar bagaimana mengeksposenya. Patut dicontoh.
Kalau saja mereka ngundang2 kita pasti heboh itu festival ya Mbak Lus #sombong hehehehe…
Bakal ditunggu postingan berserinya tentang festival ini Uni. Aku penasaran, karena baru tau kemarin waktu ditawari Halim untuk ikutan, sayangnya acaranya bentrok dengan sertifikasi kerjaan ,,, semoga next event bisa ikutan. Semangat nulisnya Uni 🙂
Amin. Semoga next even kita bisa ketemuan ya Bart
Ditunggu tulisan-tulisan lanjutannya, Mba! 😀
Baik lah. Nanti mampir kembali ya Iyos 🙂
Semangat menulis Bu! Semoga moodnya tetap secerah motif batik Tanggamus itu 🙂
Amin. Insya Allah. Terima kasih untuk doanya Mas Rifqy 🙂
Keren bangett Festival nya… luar biasa
Terima kasih Mas Andri 🙂
Ini bikin penasaran banget! Siap, cerita akan selalu dinanti :hehe. Lampung banyak festival ya Mbak, beberapa waktu terakhir selalu ada baca postingan soal kegiatan budaya di Lampung dan semuanya bikin iri banget, pengen ikutan juga ada di sana dan menghirup euforianya, semua festival tampak sangat meriah :)).
Iya Lampung banyak festival budaya, Gara. Semoga kita berkesempatan jalan bareng ya. Amin 🙂
Paling suka gambar terakhir Uni, itu yang di sungai. Segar rasanya….
Saya pernah membaca postingan uni tentang D’Smaka Tour 2014
Itu bukan di sungai Jakarta tapi di Danau Hijau. Terima kasih ya 🙂
Ya ampuuun, aku udah kangen Tanggamus aja loooh >.<
Mantaaaap postingan perdana dari bu Eviiii ^_^
Hahaha..Kehebohannya emang ngangeni ya Mas Yan…
Udah beberapa kali baca liputan festival ini dan selalu mupeng pengen ikutan. Ternyata Lampung keren banget ya mbak
Keren banget Mbak Muna. Semoga suatu saat kita bisa jalan bareng ke Lampung ya. Amin 🙂
Danau hijau ada ikannya gak uni?
Tidak ada Pak Alris. Kehijauannya mengandung belerang 🙂
Wah, nggak sabar nunggu cerita dan hasil jepretan karnaval Budaya selanjutnya.
Hahaha..Nanti mampir lagi ya Mbak Zulfa. Terima kasih
baiklaaaahhh… aku akan nongkrong di sini 😀
*duh dah lama banget gak mampir. Maafkan ya mbak..hhihi
Baik lah, Mel. Tunggu tanggal tayang 🙂
Keceeee….. MBA Evi selalu rapih . Tulisan nya bagai folder Di rak perpustakaan. Inspiring banged
Aiiih Kakak Indra muju-muji. Makasih ya Kak. Yuk icip ujungnya 🙂