Dalam perjalanan menuju Dieng kami mampir sejenak di kota Wonosobo. Libur lebaran kali ini kami memang keliling Jawa Tengah. Nah di sepanjang jalan menuju Dieng berjumpa banyak terlihat tulisan Mie Ongklok. Mulai dari gerobak kaki lima, warung, sampai rumah makan. Fakta ini membangun kesimpulan untuk saya bahwa Mie Ongklok  makanan khas Wonosobo.
Memenuhi rasa ingin tahu berhentilah kami di sebuah warung. Hujan lebat sedang mengguyur. Namun di dera rasa lapar juga satu-persatu kami berlarian begitu turun dari mobil. Warung yang dari luar tampak biasa-biasa saja eh begitu di dalam bejibun pengunjungnya. Surprise! Ini adalah hari ke-2 lebaran dan penduduk kota Wonosobo sudah berhondoh-hondoh makan di luar? Atau ini semacam rekreasi dalam merayakan lebaran? Pikir saya.
Untuk saya yang paling menarik dari warung itu adalah nuansa Wonosobo-nya. Daerah dingin dan banyak kebun sayur. Gambaran itu langsung menyergap begitu kita sampai di pintu masuk. Etalasenya sederhana dari kaca berisi tumpukan irisan kol. Segar dan kehijaun. Mereka serasa memanggil-manggil…eat me! …eat me!
Betul saja begitu mienya datang irisan kol tergolek meriah di bawah guyuran kuah kental. Kalau makan mie biasanya saya minta tambahan sayur. Syukur lah di warung ini tidak perlu melakukannya. Separuh separuh penghuni piring adalah sayuran ditambah irisan daun bawang.
Ayin (iparku) awalnya agak ill feel menatap tampilan mie ongklok wonosobo ini. Ayin seolah membuat mie ongklok wonosobo adalah cacing malas bergelimang kuah kental. Untungnya dalam sendokan pertama lidah menerima pesan otak bahwa Mie Onglok di hadapan kami adalah santapan enak. Apa lagi dinikmati saat hujan lebat di luar dan perut pun sedang lapar.
Jalan di luar tingkahi kabut.Dari kejauhan tampak hamparan kebun sayu-mayur. Hijau, lapang dan sentimentil. Selalu saja begitu. Di bagian-bagian tertentu di sudut bumi selalu saja ada keindahan.
Akhirnya aku dan Ayin berkesimpulan bahwa Mie Ongklok adalah Lo Mie dalam versi orang Wonosobo. Rasanya enak!
–Evi
2 comments
Aku kok kurang cocok ama cita rasa mie ongklok ini, terlalu manis dan kurang pedas meskipun sudah di tambah sambal bersendok2 hahaha
Menye-menye gitu di lidah ya, kakak 🙂