Sebentar lagi lebaran tiba. Hari fitri bagi umat muslim ini identik dengan baju bagus dan makanan enak. Berbagai upaya diadakan untuk melenkapi kebahagian usai menjalan ibadah puasa selama sebulan penuh. Orang akan buka dompet lebar-lebar, belanja memenuhi semua kebutuhan, kebiasaan yang memicu inflasi di Indonesia.
Terlepas dari permasalahan ekonomi, berlebaran tanpa baju baru dan makanan emang sedikit kurang sreg. Sekalipun esensi bahagia di hari lebaran sebernanya tak menyangkut materi. Cuma karena hampir sebagian besar dari kita menjalani hidup berdasarkan kebiasaan, mencontoh dari generasi sebelumnya, lebaran itu identik dengan baju baru dan makanan enak. Jadi kalau mau menyalahkan, salah kan lah generasi terdahulu, mengapa mereka mewariskan cara hidup konsumtif di bulan suci dan penutupnya itu.
Baca juga :Â Lebaran dan Indahnya Kebersamaan
Cerita Kue Nastar Keju Untuk Saya di Hari Lebaran
Ketupat sayur nangka dan rendang adalah makanan favorite saya di hari lebaran. Makanan favorite kedua adalah kue nastar keju. Entah mengapa kue ini begitu bersahabat di lidah. Habis satu pengen satu lagi. Habis satu pengen satu lagi. Begitu aja terus sampai stoplesnya kosong.
Dan rupanya bukan saya saja yang suka padanya. Terlihat dari kunjungan ke rumah kerabat atau teman, hampir dipastikan kue kering ini terhidang di tempatnya. Duduk manis dalam stoples. Diatur dengan menarik. Warna kuning mentega yang menggoda itu mengundang dicicipi. Hanya kandungan lemak tinggi yang membuat saya membatasi diri dalam mengkonsumsinya.
Baca juga :Â Kecantikan Arenga Palm Sugar Pada Kue Mangkok
Membuat kue nastar relatif mudah. Tepung terigu diaduk bersama kuning telur, margarin dan sedikit gula halus. Tambahkan keju Setelah adonan kalis dibentuk menyerupai bola kecil atau bulan sabit dengan menambahkan selai nanas ke dalamnya.
Sebelum di panggang ke dalam oven olesi permukaannya dengan kuning telur. Permanis penampilahn dengan menancapkan batang cengkeh atau kismis. Kue nastar keju siap dipanggang.
Nastar singkatan dari kata ananas dan taart. Apakah kue ini berasal dari Belanda? Tentu perlu riset lebih dalam. Yang jelas dari penggunaan margarin atau mentega saja, nastar tidak bisa disebut sebagai kue tradisional Indonesia.
Baca juga :Â Kue Kembang Goyang
Kue Nastar Sebagai Peluang Bisnis Menjelang Lebaran
Hari besar seperti Idul Fitri merupakan peluang bagi tumbuhnya aneka bisnis musiman yang salah satunya kue lebaran. Nastar  pasti masuk daftar sebagai kue yang paling banyak dicari. Maka sejak masuk Ramadhan mereka sudah tampak bejejeran di toko-toko. Dijual dalam kemasan beragam dengan variasi harga pula. Selain untuk keperluan keluarga, kue yang sumber manisnya dari selai nanas ini juga dibutuhkan untuk parsel atau hantaran lebaran.
Karena supplai berlimpah bahkan untuk membelinya malah kita tidak perlu keluar rumah. Cari  saja lewat toko online. Ini memudahkan mereka yang tak sempat turun ke dapur tapi tetap ingin menghadirkan kue nastar di rumah.
Baca juga:Â KANE KANE, Ker!
Hanya saja sebagai penggemar kue nastar keju, saya tak pernah menemukan yang dijual itu rasanya enak. Mungkin karena standar lidah sudah kadung menyukai nastar yang diolah sendiri atau yang dibuatkan my kakak :). Nastar bikinan sendiri  rasanya lebih gurih dengan tekstur lembut dan aromanya lebih sedap. Sebab selain margarin juga ditambahkan mentega wisjman plus sedikit susu bubuk. Sementara pedagang harus berhemat dalam ongkos produksi agar harga jual tetap terjangkau.
Apakah teman juga suka kue nastar keju?
@eviindrawanto