Belanja di Kampung Batik Pesindon – Beli Batik Pekalongan di Sentra Produksi
Mengacu pada pengelakan klasik: Manusia yang merencanakan, Allah yang menentukan”. Begitu lah yang terjadi saat kunjungan singkat di Pekalongan kemarin.
Hari pertama sampai jam 11 pagi sudah dihabiskan dari Gambir-Stasiun Pekalongan. Sisanya terbagi antara makan siang kepting kenangan, cuci mata di kota lama, dan silaturahimke rumah besannya mertua. Sisa hari saya rencanakan ke Museum Batik.
Tapi apa mau dikata. Keluar dari rumah besan waktu sudah menunjukan pukul setengah tiga. Museum Batik tutup pukul tiga. Sekalipun ngebut Museum Batik takan bisa dinikmati hari itu. Untungnya teman jalan saya seorang pria penuh pengertian. Guna meluruh kekecewaan sang mantan pacar ia mendorong saya mengikuti yang lain: Tour Belanja ke Kampung Batik Pesindon.
Sebenarnya ia tahu bahwa jalan-jalan dan belanja buat saya adalah dua kegitan berbeda. Tak hanya aktivitas, kosa kata, namun juga berbeda dalam mendapat rasa senang. Sebab belanja cukup di mall dekat rumah. Apapun tersedia di sini asalkan punya uang.
Sementara jalan-jalan adalah pencarian kisah, menikmati nuansa daerah tujuan, berinteraksi dengan orang asing, dan bisa juga mengasah skill fotografi. Tapi eh…..sebenarnya itu semua hanya semacam excuses. Sejatinya saya paling malas packing. Pulang dengan menjinjing lebih banyak barang ketimbang saat pergi sungguh bukan pilihan yang menarik. Dan jangan lupakan juga soal uang.
Tapi baik lah dari pada buru-buru balik ke hotel saya mengikuti sarannya, mengikuti para ipar tour belanja di Kampung Batik Pesindon. Beli Batik Pekalongan di sentra produksinya mungkin saja lebih murah
Belanja Batik Pekalongan di Kampung Batik Pesindon
Memasuki Kampung Batik Pesindon saya teringat pada Kampung Batik Laweyan di Solo. Dua kampung Wisata Batik ini konsepnya sama persis. Rumah-rumah penduduk dijadikan oulet atau butik. Mereka menawarkan semua jenis batik Pekalongan: Batik cap, batik tulis dan kombinasi keduanya.
Gang yang membawa kita masuk, diapit tembok bangunan bergambar corak batik Pekalongan, membangun atmosfir Jawa klasik yang menyenangkan mata.
Baca juga Belanja Tenun Ikat Sikka di Pasar Alok
Butik batik pertama yang kami masuki langsung menghapus “testimoni galau” bahwa saya tidak suka belanja selagi jalan-jalan.
Memandangi berbagai gaun, blus dan kemeja dalam corak khas Pekalongan, warna cantik, tak mungkin lah yang mengaku perempuan tidak jatuh cinta. Belum lagi seprai, hiasan dinding, dan kain batik tulis yang mengundang rasa ingin memborong.
Baca juga Eksotika Gedung Tua Pekalongan
Untungnya di butik pertama ini tak ada batik murah. Semua barang berkualitas prima. Mulai dari tekstil, pewarna alami yang digunakan sampai kandungan benang sutra yang lembut itu. Sayapun tidak jadi kalap belanja di kampung batik Pesindon. Dan beruntungnya sang suami, ia keluar mengikuti saya dengan wajah lega. Dompetnya selamat…
Baca juga Wisata Sentra Batu Akik Lampung
Kampung Batik Pekalongan
Sebagai pusat batik, Pekolangan gudangnya menemukan batik-batik keren dengan variasi desain, motif, dan harga. Kampung Batik Pesindon dibuka tahun 20011 menyusul Kampung Batik Kauman Pekalongan. Ada lagi Kampung Batik ATBM dan Handicraft Medono, Kampung Batik Bina Griya, dan Kampung Batik Buaran.
Baca juga Berbatik Dalam Perubahan Sosial
Sebagai penyandang UNESCO Creative City membuka Kampung Wisata Batik seperti ini tentu saja membawa banyak keuntungan. Tidak hanya bagi perajin dan konsumennya juga bagi industri pariwisata. Apa lagi jika terwujud kerja sama antara Dinas terkait sepeti Dinas Koperasi, Industri, dan Perdangan bersama dengan Dinas Pariwisata.
Baca juga Makan Khas Pekalongan di Serpong
Kalau sudah begitu Pekalongan takan lagi dilihat hanya sebagai kota penghasil batik tapi juga kota pensuplai batik ke seluruh Nusantara dan dunia. Kota ota ini akan terpapar lebih luas sebagai kota budaya yang memberi manfaat kepada setiap orang yang bersentuhan dengannya.
Semoga………