Melati Mentomori – Kalau menyebut bunga melati secara umum refrensinya adalah bunga perdu berwarna putih (jasminum sambac). Di Indonesia melati banyak sekali digunakan, selain sebagai produk kesehatan juga dalam ritual budaya. Misalnya bunga bermahkota putih ini banyak digunakan dalam upacara pernikahan. Pengantin wanita adat jawa atau Sunda memakai rangkaian melati di kepala. Pengantin Minangkabau menyelipkannya diantara sunting. Begitu pun pengantin Makassar dan Bugis, bunga melati juga digunakan untuk menghiasi rambut. Kuncup-kuncup melati yang sudah dirangkai disematkan ke rambut seperti butiran mutiara. Tak hanya wanita, pria di Jawa juga memakai melati. Pelangkap busana pengantin pria Jawa adalah sebuah keris yang dihiasi juntaian melati. Rangkaian melati seperti ini disebut roncean usus-usus.
Begitu lah bunga melati banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Selain upacaya perkawinan juga upacara keagamaan, dan kematian. Pemanfaatan dalam ekonomi pun beragam, selain sebagai tanaman hias, mahkota bunganya disuling untuk bahan baku parfume.
- Baca juga di sini :Â Â Menikmati Tanaman Surga dalam Al Quran
Bertemu Melati Mentomori
Suatu siang yang panas saya datang ke Lapangan Banten untuk melihat pameran tanaman Flona 2013. Diantara riuhnya pengunjug, angin membawa aroma melati ke tempat saya berdiri. Aroma melati tapi lebih wangi. Karena tidak menemukan pohonnya lalu bertanya dari mana gerangan asal aroma tersebut. Bapak penjaga stand menunjuk ke arah kanan saya. Rupanya berjarak dua booth dari penjual bunga dimana saya berdiri terdapat sebatang bunga dalam pot. Tidak begitu tinggi dengan banyak cabang. Kelopak bunganya putih dan ungu. Nah di kaki pohon tersebut tertulis Melati Mentomori (Brunfelsia Uniflora) atau biasa juga disebut Melati Costa.
- Baca juga di sini :Â Â Menanam Tomat Cherry
Mentomori rupanya masuk tanaman jenis semak, berukuran sedang dengan cabang tersebar dan menyebar. Tinggi biasanya 0,5 – 3 meter, tetapi ada laporan tanaman ini bisa setinggi 8 meter.
Tanaman ini memiliki sejarah panjang penggunaan asli sebagai tanaman obat dan masih sering digunakan dalam jamu modern. Ini sering dipanen dari alam liar untuk penggunaan obat-obatan dan juga dibudidayakan sebagai pohon hias di daerah tropis, dihargai terutama untuk bunga yang sangat harum, cantik, putih dan ungu .
Berasal Dari Nama Seorang Rabi
Dari wiki juga di bahas bahwa Melati Mentomori atau Brunfelsia pauciflora adalah spesies tanaman berbunga di keluarga Solanaceae, yaitu tetumbuhan malam. Tanaman ini endemik  Brasil, dan di budidaya. Nama-nama umumnya terdengar manis di telinga. Coba saja yesterday-today-and-tomorrow ( kemarin-hari ini-dan-besok ), morning-noon-and-night (pagi-siang-malam) , Kiss Me Quick, dan Brazil raintree.
- Baca juga di sini :Â Â Parade Bunga Mawar Dari Kebun Saya
Sedang nama genus ‘Brunfelsia’ diambil untuk mengenang seorang biksu Jerman abad keenam belas, Otto Brunfels.  Otto Brunfels (dikenal juga sebagai Brunsfels atau Braunfels), dilahirkan di Jerman pada 1488 – 23 November 1534. Seorang teolog dan ahli botani Jerman . Carl von Linné mendaftarkannya sebagai the  “Fathers of Botany”
Lebih lanjut Wiki membahas bahwa spesies ini adalah tanaman semak setinggi 2,4 meter dengan lebar 1,5. Daun kasar panjangnya mencapai 16 sentimeter, hijau tua di bagian atas dan lebih pucat di bagian bawah. Bunga ditumbuhkan dalam cymes hingga 10. (Cymes adalah sebuah kluster bunga dengan batang tengah yang mengandung bunga terminal tunggal yang berkembang pertama, bunga-bunga lain di cluster berkembang sebagai tunas terminal batang lateral).  Bunga Mentomori lebarnya sekitar 5 sentimeter. Mekar dengan warna ungu dan tenggorokan putih, lalu berubah menjadi lavender dan kemudian putih. Melati Mentomori  memiliki ketiga warna sekaligus saat mekar lebih lanjut.
Rupanya Melati Mentomori ini beracun, terutama pada buahnya.
59 comments
kalau biasanya melati berwarna putih ternyata warna ungu pun sama bagusnya
Malah katanya ada juga melati berwarna merah Mbak Lid. Aku belum pernah lihat 🙂
Wah…indah sekali, ingin rasanya memiliki…. 🙂
Ayo beli Mas Erfano 🙂
Aahh.. baru tau nih ada melati jenis ini. so far baru tau melati putih yang seperti biasa, dan melati air 🙂
Iya melati putih yang paling umum dan paling banyak kita temukan Mbak Noe 🙂
kami dulu punya tanaman ini uni, ttukang tanaman bilang namanya melati costa, dan dicari2 namanya ternyata Brunselfia uniflora
http://mondasiregar.wordpress.com/2012/02/08/cantik-wangi-memikat-layak-pilihkah/
maaf nyepam un
iya, pernah baca di blog mbak Monda.
Tanaman ini banyak di kampung saya, baunya memang wangi.
Di kampung bunga ini sebagai tanaman hias juga kah, Mbak Dey?
iya mbak, termasuk tanaman hias dan memang di perjual belikan oleh para pedagang bunga di sini.
Cara memperbanyaknya (yang saya liat) bisa di stek.
Terima kasih atas tambahan informasinya, mbak Dey 🙂
Oh banyak juga namanya ya Mbak. Nama Melati Matamori kayaknya baru sebab aku cari di Google gak keluar 🙂
Saya belum mengenal bunga ini walaupun di Surabaya atau Jombang mungkin ada ya jeng.
Jika baunya wangi tentu banyak juga yang menanamnya
Saya punya melati biasa
Kalau ada melati ungu dan putih tentu lebih bagus untuk variasi taman
Terima kasih infonya
Salam hangat dari Surabaya
Saya yakin pasti ada juga di Jatim, Pakde..Cuma belum bersirobok dengan Pakde saja bunga ini. Salam hangat Pakde..
Saya sangat suka bunga melati mba 😀
Wah itu ada ungunya, cantiknyaaaaa….kalo ada bibitnya boleh dong minta mba hihihi
Sama kita Mbak Anny, aku suka segala wewangian yang muncul dari kelopak bunga. Sayangnya kemarin aku gak beli melati ini, gak ada ruang lagi buat menaruhnya Mbak 🙂
wow, ternyata ada warna lain tho, baru tahu.. 😀
Kemampuan alam untuk mendiversifikasi segala sesuatu, jadi selain putih mereka juga menawarkan warna ungu 🙂
uni sudah beberapa hari gak keliatan.. ternyata sibuk mencium wangi melati matamori. 😀
di rumah hanya ada melati biasa, belum pernah lihat di manapun.
ntar klo ke jkt minta beliin sama kak monda.. 😛
Yah sedang gak mood menulis dan buka blog May, makanya berhibernasi sebentar..
Apa kabar dirimu..Insya Allah sehat dan baik ya 🙂
Sepertinya pohon melati ini sudah tua ya Mba, dilihat dari batangnya sudah tebal dan tua. Keren juga ya Mba, warnanya jadi ada dua warna.
Salam wisata
Yang dipajang ini sepertinya koleksi pribadi Pak Indra..Iya kelihatan sudah tua..:)
Aiih… cantiknya Melati yang ini… jadi pengen lihat langsung, mbak… 🙂
Flona yg tiap tahun diadakan di lapangan Banteng ini, emang tempat yg tepat untuk mencari tanaman2 unik Mbak Mechta 🙂
belum pernah denger belum pernah liat.. jadi penasaran sewangi apa melati matamori ini…
Semoga kelak ketemu Rafraf 🙂
Wah, baru tahu ada melati ungu seperti itu mba.
jadi penasaran ingin melihat langsung.
Iya ungu dan kalau didekati cantik sekali Mas Ryan 🙂
saya baru tahu mba Evi tentang matamori ini. Bagus ya warnanya bisa dua begitu.
Iya Mas Dani, lucu aja melihat dalam satu tangkai warnanya bisa berbeda 🙂
wah belum pernah tau soal melati matamori ini sebelumnya bu.. baru kali ini tau… 😀
Dengan begitu besarnya jumlah dan jenis tanaman, emang mustahil mengenal semuanya, ko 🙂
aku blm tau mba, br dgr jg 🙂
Gak apa-apa lah Mbak Ye..Kita kan gak mesti tahu segala hal hehehe..
wah saya baru tau kalau itu melati matamori.,.,.
Saya belum pernah lihat melati putih ungu ini Bu.
Taunya ya yang putih.
Melati coklat juga pernah lihat. Itu adalah melati yang diambil istri saya dari riasan pengantin. Jika sudah beberapa hari warnanya akan jadi coklat 😀
Melati taunya yang putih, ternyata ada yang ungu juga ya. Subhanallah.
Penemuan baru dari para tukang tanaman kali, Mbak Niken 🙂
Baru tahu Tan, jadi penasaran kepengen lihat lgsg, ternyata banyak jenisnya ya melati..
Kalau baca dari Wiki sih jenisnya banyak sekali Teh Orin 🙂
Mbak Evi, aku paling suka aroma melati! 🙂 Tapi kalo yang satu ini, baru juga dengar namanya dari artikelmu ini lho! Ada yang berwarna ungu pula. pasti cantik dan berkesan mistis ya? Hihi. Wanginya sama dg melati putih juga kah? Penasaran deh!
Aroma melati itu gak akan lekang oleh jaman. Aku suka banget kalau dari jauh mencium sembriwing bunga melati 🙂
saya baru tahu ttg melati ini bu.
Saya tahunya yang warna putih itu.
Umumnya melati ya putih ya Mas Hindri..
Aih.. saya suka. Baru tau ada yg warna ungu ternyata yah. Jadi pengen nanem juga.. 😀
Kayaknya emang bagus untuk hiasan halaman rumah Mbak Rini 🙂
baru pertama kali ini liat melati matamori 🙂
ungunya pasti cantik ya mbak 😀
Iya Mbak Ndutyke..Cantik sekali 🙂
baru tau aku melati metamori ini. pohonnya tinggi ya…tidak seperti melati putih.
pasti harum sekali dan warnanya ungu putih, cantik.
Pohonnya tinggi saya kira karena sudah cukup tua juga Mbak Amel 🙂
Anggota marga (genus) Brunfelsia yang cantik, Penamaan ‘dagang’ oleh penjual tanaman memang variatif sangat tergantung mood nya. …http://en.wikipedia.org/wiki/brunfelsia
Mohon maaf bila nyepam ya Uni Evi, siapa tahu bermanfaat.
Salam
Terima kasih atas tambahan infonya Mbak Prih. Aku sudah baca ke sana. Tapi disana mereka tidak menyebut-nyebut soal aroma. Apakah ini benaran tanaman yang sama atau beda ya?
hmm. aku malah baru tahu bunga Brunselfia ini namanya Melati Metamori, Mbak Evi.. Soalnya namanya di kampungku nggak cantik banget …Kembang Tengkorak.. (kasihan banget ya namanya…). Tapi di tukang tanaman ada juga yang menyebutnya dengan Melati Ungu hanay karena warnanya dan bentuknya mirip bunga melati. Nama Melati metamori kayanya jauh lebih cantik dan mudah diingat ya..
Matamori jangan-jangan cuma penemuan dari yg jual tanaman Mbak Dani hahaha..Kreatif ya yg menamai..kesannya langsung connect dengan aromanya..:)
dimana cari bibitnya tuh minat ama pohonnya please info via email nya mbak saya jauh di aceh afandi.adzra@gmail.com
Ini namanya melati costa, bunganya memang bisa berubah warna dalam 3 hari, hari pertama brrwarna putih, hari berikutnya biru muda atau keunguan, hari ketiga ungu sempurna, kemudian layu berwarna coklat
Ini tempatnya dimana yaaa ?
Waktu saya lihat di Lapangan Banteng, sobat Debb…