Travel Blog – Instagram – Youtube– Indonesian Micro Influencer – Cerita perjalanan lebih menggoda bila dilengkapi tulisan, foto-foto dan video. Dan penampilan destinasi secara visual sangat pas untuk Instagram dan Youtube. Apa lagi saat ini sudah jutaan orang jadi pengguna Instagram di seluruh dunia. Dan ratusan ribu profil Instagram baru muncul setiap bulan. Berbeda dengan travel blog yang perlu menulis detail dan panjang ( begitu pun edit video membutuhkan waktu), Instagram berguna sebagai buku harian saat melakukan perjalanan.
Instagram memimpin secara visual. Pengguna dengan cepat bisa berbagu pengalaman dan momen-momen para pejalan pada followers mereka. Itu bisa menginspirasi orang untuk melakukan petualangan, penemuan, dan bahkan membuat kisah serupa.
Di sektor traveling, para influencers itu membuka jendela dunia dengan instant. Membangkitkan nafsu berkelana pada banyak orang. Itu lah mengapa banyak sekali kampanye pariwisara saat ini memanfaatkan Instagram. Mereka tidak hanya menggunakan para pesohor tapi juga pengguna biasa. Dengan 1,000-100,000 followers yang mereka sebut sebagai micro influencers.
Manfaat Travel Blog
Saya telah melakukan perjalanan selama beberapa waktu ke beberapa tempat. Tahu-tahu sudah ribuan foto terkumpul. Foto-foto wisata di tempat-tempat itu terkumpul dalam folder-folder di komputer. Sampai suatu ketika, saat membuka folder itu kembali ada yang lupa, entah di mana foto tersebut saya ambil.
Iya ingatan kita terhadap perjalanan sering memudar bersama waktu. Karena merasa sayang kalau hilang begitu saja maka terpikir untuk mengabadikan dalam sebuah catatan perjalanan.
Blogging ternyata banyak manfaatnya. Ketimbang mencatatnya hanya dikomputer, menyimpan online lewat travel blog jauh lebih bermanfaat. Orang-orang yang membutuhkan informasi akan mengenal destinasi mereka lebih detail sebelum berangkat. Cerita perjalanan juga bisa bisa memotivasi orang lain untuk melakukan perjalanan serupa. Mungkin mereka dapat menggunakan informasi ditulis di sini dalam membuat rencana perjalanan mereka sendiri.
Kelebihan travel ketimbang Instagram adalah, kita bisa bercerita lebih banyak. Memberikan informasi lebih lengkap. Kita dapat menuliskan rencana perjalanan sampai biaya dari A-Z. Kalau Instagram terbatas captions-nya.
Travel Blog dan Instagram Saling Mendukung
Travel Blog dan Instagram saling mendukung, saling melengkapi. Untuk informasi cepat para travel blogger yang sedang melakukan tugas sebagai influencer akan menggunakan Instagram. Sementara untuk berbagi cerita mendalam mereka akan menuliskan di blog.
Berbagai Informasi Sebagai Micro Influencers
Awalnya sebagai emak-emak gahul abad ini kurang sip kalau tak punya Instagram. Jepret sana-jepret sini langsung dipejeng di Instagram. Maka beberapa tahun lewat lahir lah @eviindrawanto. Hanya saja punya banyak akun di media sosial menyita banyak waktu. Tak heran bila akhirnya lupa passwordnya karena jarang dibuka. Begitupun email yang digunakan saat membuat akun tersebut juga tak ingat. Ya sudah lupakan saja. Gak main Instagram juga gak mati, pikir saya.
Eh lama-lama Instagram kok makin hot ya? Apa lagi melihat foto teman-teman yang keren satu persatu bermunculan di side bar blog mereka. Saya pun menghidupkan kembali profile Instagram @eviindrawanto
Belakangan, blog dan Instagram membuka peluang bagi saya sebagai micro influencer.
Saat ini pekerjaan sebagai influencer cukup disegani. Beberapa brand mempercayai saya sebagai invidu yang mewakili gaya hidup tertentu. Seperti traveling yang saya lakoni.
Saya membagikan pengalaman lewat blog, Instragram, dan bahkan video di YouTube . Tak hanya itu saya juga berbagi di platform media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter.
Mengapa ini penting bagi para pemegang merek? Orang cenderung lebih suka mendengar pendapat teman atau dari seseorang yang mereka kenal. Sebagai instagramer yang hanya punya beberapa ribu followers, sebagian besar saya mengenal mereka. Baik secara personal maupun lewat digital. Saya menjawab hampir semua komen di blog maupun di Instagram. Dengan begitu terjalin komunisi antara saya dan audiens.
Rekomendari dari Travel Blog Evi Indrawanto
Rekomendasi mencakup destinasi-destinasi wisata Indonesia, Asia maupun dunia. Namun yang benar-benar menggunakan saya sebagai influencer yang dibayar baru dari Indonesia dan Malaysia.
Sementara untuk produk dan dan berbagai layanan yang terkaint dengan pariwisata dan traveling saya sudah dilirik oleh beberapa brand. Banyak juga yang sudah kerja sama. yang mereka tidak bisa hidup tanpanya – yang telah membantu mereka mencapai tingkat kebahagiaan, kebugaran, kesuksesan tertentu – sebut saja.
Bagaimana? Rekomendasi berikutnya bisa jadi adalah merek Anda.
Ini beberapa foto perjalanan saya di Instagram :
Di tepi Telaga Cinta atau Danau Imfote menurut penduduk lokal. Dengan menaruh di Instagram saya dapat berbagi visual indah destinasi wisata di Papua.
Salah satu foto perjalanan ke Sumba yang saya gunakan sebagai micro influencer.
Travel Vlog Juga Dibutuhkan Micro Influencer
Travel blog dan Instagram penting. Jika kamu punya travel blog atau blog perjalanan, Instagram juga sudah, tiba waktunya menambahkan beberapa video ke dalam pos. Apa lagi jika video tersebut adalah vlog perjalanan yang lengkap.
Saat mencari informasi, video jauh menghemat banyak waktu ketimbang membaca tulisan blog post yang panjang. Membaca itu melelahkan. Berkaca pada diri sendiri, mencari informasi lewat Youtube hanya butuh upaya minimum. Sementara kesannya lebih lama dan dalam ketimbang teks dan gambar.
Ini contoh Travel Video saya mengenai ritual Ma’nene, upacaya pembersihan mayat di Toraja
Video ini diunggah kira-kira setahun lalu. Saat menulis ini sudah dilihat sebanyak 72.000 views. Jumlah yang hampir sama dalam blog post paling populer di sini yang saya buat sekitar 3 tahun lalu: Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat.
Sebagai micro influencer views tersebut tidak mengecewakan. Dan tentu akan bertambah seiring waktu.
Ya begitu lah. Sebagian besar, jika diberi pilihan, kita lebih suka menonton video ketimbang membaca.
Alasannya adalah manusia itu adalah makhluk visual. Video memberi kita koneksi khusus. Karena membuat segalanya tampak lebih nyata dan hidup. Tidak ada yang lebih jelas dari cerita upacara Ma’nene di Toraja ini selain menyajikan dalam bentuk video.
Dengan video kita seolah melihat dan mengalami langsug upacara Ma’nene Toraja ini. Bisa melihat rupa mayat-myat yang akan dibersihkan, mendengar suara, dan bahkan berinteraksi dengan para komentator di bawah video tersebut.
Bagaimana? Rekomendasi Indonesian Micro Influencer berikutnya bisa jadi adalah merek Anda!
Kontak saya di : Instagram, Youtube, Twitter atau Email
50 comments
Foto terakhirnya sukaaa… perspektifnya itu loh :’)
Terima kasih Una 🙂
Dulu suka lupa2 pasword gitu mbak, akhirnya pasword email, twitter, IG dan Fb dibikin sama, maklum tambah umur, ingatan tambah payah *kecuali kalau mengingat-ingat masa lalu* *eh malah curhat 😀
Sekarang saya juga gitu, Mbak Yusmei..Sudah begitu pake dicatat lagi..Dari pada pusing sama umur hehehe..
Wah saya kurang gahul nih Uni, tidak punya akun instagram, ngintip foto2 cantik karya Uni Evi di sini saja.
Foto terakhir….so keren….perjuangan masuk ke genangan air berbuah foto luar biasa.
Salam
Ayo kapan-kapan bikin Mbak @prih biar tambah gaya emak-emak jadul seperti kita 🙂
Okeee mluncur ke instagramnya 🙂
Terima kasih @rangi ruru 🙂
Itu yg gunung ama yang terahir keren banget…
Terima kasih @Fendy 🙂
Kita udh saling follow kan ya? 🙂
Btw foto yg terakhir keren 🙂
Yep! Kita sudah saling mem-follow ko @arman 🙂
Saya gak punya akun Instagram. Foto nomor 5 bagus banget. Dimana lokasinya, uni.
Terima kasih. Itu di Cilacap Pak @alris
Foto si jagoannya, keren, mbak 😀
Instagram aku udah gak pake lagi mbak, soalnya itu berasa kok jadi menyita waktu dan ternyata aku tak cukup kuat imannya untuk gak bolak balik liat hp klo banyak sosial media yang aktif, jadi yah akhirnya memutuskan yang mana yang paling aku suka. Bertahanlah facebook dan blog, meski akhirnya blognya juga ku private 😀
Iya banyak akun sosmed akan banyak menyita waktu Jeng Lis. Yang paling elok digunakan tentu yang paling bermanfaat untuk kita 🙂
Instagram makin hot ya, Bu, oleh karena itulah saya juga senang ngistagram.
Kita sudah saling follow ya, Bu 🙂
Hehehe..Iya Pak Azzet..Lumayan but mengabadikan beberapa kisah foto di sana 🙂
hiks IG aku kosong mbak
Sudah lama gak mampir ke sana ya Mbak Lid 🙂
fotonya bagus-bagus. terutama foto yang terakhir
Terima kasih Mbak @Nanik 🙂
Foto2 Mbak Evi selalu keren … suka !
Ig itu medsos tempat ngadem buat saya, banyak foto2 bagus di sana.
Sama Teh Dey..Aku juga sering kepoin foto2 indah di sana 🙂
Lho, komen saya hilang ya …
Pokoknya, saya suka foto2 Mbak Evi 😉
Loh ada kok Teh . Dan terima kasih ya..:)
saya punya Bu, baru py nih, saya follow ya
Yuk kita saling follow Mbak Fitri 🙂
Huhuhuhuhuhu…aku ndak punya akun insta….aku gak gahol pisan nih Mbak…padahal suka intipin foto2 keren di sana…btw, punya medsos banyak seneng tapi kdg2 juga rempong yaaa….hihihihi
Iya Mbak Lies. Kadang bikin kita tak produktif hehehe..
foto terakhir kombinasinya saia soeka itoe
Terima kasih kawan Setia Heri 🙂
Mba… foto di Insta itu pakai apa mba? Hapekah? Keren2 euy.
Kadang pakai HP dan kadang pakai DSLR Mas Ryan 🙂
Izin follow ya Mbak..
Sudah aku follow back, Mas 🙂
Kita sudah saling follow kan Uni?
Foto yang terakhir memang keren bingitz… 😀
Sudah dong, Nyiak..Ntar dicoret dari daftar orang Magek hahaha..
Bentar, saya tak buat dulu akunnya ya.
Biar bisa polo-poloan. 🙂
Ayok kita polo-poloan Mas 🙂
Asyikkkk …. hebat uni punya Instagram . Btw saya belum punya 🙁
Bikin Pakded..hehehe…
Aku gaptek kalo instagram mbak. Entahlah… ga paham2 juga caranya. hihi….
Apa kalo upload foto harus nge-tag ya? Kalau ga nge-tag gagal terus. eh.. lah kok malah minta tutorial di sini. hihi
Aku jarang nge-tag Mbak Susi. Dan lancar-lancar aja tuh tiap upload. Paling kadang-kadang terkendala akses internet lemot..:)
Saya termasuk yang kurang gahul, ga punya instagram, akun medsos yg ada aja jarang dijamah, blog juga sebentar2.
Foto yang terakhir cakep Un.
Kurang gahul tapi kan produktif update blog, Uni..Bagus kan itu ..:)
Terima kasih atas pujiannya
Wohooo, itu gambar2nya nice banget Mba, foto2nya pakai kamera ponsel kan ya? hebat, silahkan follow @salmabiroe mba 😀
Sudah aku follow tuh, Mas. Thanks ya
Duh sampai hari ini saya tidak punya akun di instagram mba, ga pegang terlalu banyak akun kayanya yang di olah. he,, he, he,,
Subscribe pada apa yang dianggap perlu saja Pak Indra..Kalau tak punya waktu emang mubazir juga punya kembanyakan akun sosmed 🙂