Apakah sahabat suka menunda pekerjaan? Kalau saya sering. Dan yang nyebelin adalah saya sering menunda pekerjaan penting untuk tugas-tugas sepele. Contohnya seperti harus menjawab email pelanggan sesegera mungkin eh tapi saya malah pergi browsing dan mengintip blog terlebih dulu 🙂
Mengapa Kita Suka Menunda Pekerjaan?
Dari kajian ilmu psikologi, menunda pekerjaan atau penundaan (procrastination) berakar pada masalah psikologis serius. Dimulai dari penilaian rendah sampai pada keinginan untuk merusak diri sendiri.Oh saya sampai schock membaca ini. Terus katanya lagi. Penyebab lain dari kesenangan menunda pekerjaan karena ada kerusakan pada bagian otak tertentu. Depresi sampai kesehatan mental yang kurang baik juga jadi penyumbang mengapa orang sering menunda pekerjaan yang jadi tanggung jawabnya.
Hayayaaaa..Sampai remuk redam hati membaca artikel itu. Tapi apapun lah latar belakangnya sahabat pasti sepakat bahwa procrastination itu tidak produktif, bukan?
Sebenarnya apa sih yang terjadi ketika kita menunda pekerjaan penting untuk hal-hal tidak berguna? Untuk kasus saya ini yang terjadi:
Pikiran yang Seperti Bak Sampah
Saya penyerap informasi. Tidak saja lewat bacaan tapi juga dari lingkungan. Informasi yang melintas memicu sesuatu dalam kepala. Entah mengaitkannya pada persoalan yang sedang di hadapi atau sok tahu mengaitkan dengan persoalan orang lain. Informasi itu saya nilai, diberi sudut pandang dan dibiarkan menari-nari sejagat kepala. Karena tidak diminta, tidak ada yang butuh dan tak penting juga untuk dikeluarkan, aneka asumsi lama-kelamaan menumpuk jadi gunungan sampah. Mereka berkeliaran mencari tempat hidup.
Akibatnya saya lelah. Tidak mampu lagi menertibkan gunungan sampah tersebut. Jadilah mereka hiruk pikuk tak berketentuan. Membuat saya kehilangan orientasi dalam membuat peta urgensi. Akibatnya tugas penting dan tugas remeh temeh jadi campur aduk.
Melukis di Langit
Yang melukis di air sudah terlalu banyak. Saya mengalihkan perhatian melukis di langit. Maksudnya coba pandang langit dan gambar seekor rusa yang sedang berlari diantara awan. Langit begitu luas. Saya bisa menambahkan jumlah rusa itu ribuan. Bergerak dari satu hutan ke hutan awan berikutnya. Setelah selesai sekarang saya akan bertanya. Apakah temans melihat keindahan lukisan rusa yang sudah bersusah payah saya buat?
Hahaha..Analoginya terlalu jauh. Maksudnya cuma mau mengatakan bawa para procrastination sering melihat pekerjaan mereka seperti lukisan di langit. Indah tapi tak berwujud. Saya tahu ada yang harus di selesaikan. Namun kehilangan kontak pada pemandangan akhir dari pekerjaan tersebut.
Ada banyak sebab mengapa saya kehilangan kontak. Hasil pekerjaan tersebut tidak mendapat reward langsung. Dan tidak melihat dampaknya pada kehidupan saya dalam waktu dekat.
Apakah dirimu juga suka menunda pekerjaan temans?
@eviindrawanto
33 comments
Seraya tunjuk jari, saya sering Uni dengan aneka penyebabnya. Bila menunda pekerjaan menghasilkan postingan dengan ulasan seciamik ini mah lebih pada menyalurkan energi yang meluap Uni Evi. Selamat melukis di kanvas karya.
Balik lagi mengagumi foto lukisan langit yang sungguh kereen, duh Agungnya Sang Maestro Lukis.
Iya Mbak, langit selalu datang dengan pola awannya yang tidak pernah sama bentuknya 🙂
Terima kasih Mbak Prih. Menyalurkan energi kepada hobby ternyata emang lebih mudah ketimbang pada pekerjaan yg disertai tanggung jawab hehehe..Kanvas karya saya masih banyak yg kosong Mbak..:(
Aduh mbak, baca salah satu penyebab kita suka menunda pekerjaan karena depresi atau gangguan mental yang kurang baik, langsung bikin saya merinding…sampe segitunya ya?
Dan saya langsung berkaca pada diri sendiri…
Hehehe, kayaknya iya mbak Evi, kalo saya lagi seneng, pekerjaan apapun pengennya cepet diselesaikan. Tapi sebaliknya. kalo bete lagi melanda, semua pekerjaan akan ditunda sampe detik terakhir!
😉
Depresi dan gangguan mental itu kayaknya bagi penunda pekerjaan akut banget deh Mbak Ir hehehe..Insya Allah kita gak segitu akutnya ya…
Pada hal-hal tertentu benar ini, tapi tidak untuk semua pekerjaan.
Tapi serem juga ya Un penjelasan masalah menunda pekerjaan ini ya, tidak mengira kalau sejauh itu.
Tidak salah makanya turun firman Allah SWT tentang “wal asri…….” yang berarti “demi masa. Bhawa manusia itu hidup dalam keadaan merugi, tentu saja yang menyia-nyiakan waktunya…..”
Dont wait till tomorrow. What can you do today…!!!
Waktu kita terlalu pendek di dunia Pakded..Jadi emang amat merugi kalau disia-siakan.mestinya waktu itu kita gunakan untuk hal2 berguna, baik untuk dunia maupun akhirat. Terima kasih telah mengingatkan Pakded 🙂
saya termasuk sering banget menunda pekerjaan … malah sering mengutamakan yg nggak penting (tp menyenangkan hati 😀 ), alhasil kalau udah mau due date, pontang-panting mengejar ketertinggalan … Padahal guru saya dulu pernah berpesan ‘menunda pekerjaan sama saja menabung derita’.
Hehehe..kayaknya aku banget tuh Mas Hindri, lebih mendahulukan yg menyenangkan hati. Yah soal tabungan derita itu benar banget, saya saksi hidupnya 🙂
Alhamdulillah uni jarang nunda pekerjaan, klo bisa dikerjain cepet, kenapa harus di tunda, saya ga suka mba ada banyak kerjaan di meja saya hrhe, inbox email kantor uni aja ramping isinya, soalnya yg uda dibaca dan dikerjain, saya hapus. Bekerja cepat, untuk menabung waktu luang di masa datang, siapa tau nanti ada kerjaan urgent, klo kerjaan pokok dah beres khan, beban pikiran lebih ringan , hehe
Selamat ya Mba Uni. SEbaiknya emang gitu, gak ada gunanya menunda pekerjaan yg sdh jadi tanggung jawab kita. PRocrastination pd akhirnya melilit leher sendiri Mbak 🙂
Saya ngaku mbak Evi, saya sering menunda2 pekerja. Mengampangkan, pas dateline ya ada aja yang lupa atau salah :(.
Begitu pula yg sering saya alami Mbak Nella. NYakitin hehehe..
itu penyakit saya. celakanya, sudahtahu kontraproduktif, masih juga dilakoni. Barangkali memang benar, penyebabnya karena ada kelainan di jeroan. Soalnya susah banget dilawan kalau bekalnya cuma niat. Tapi belakangan saya punya cara buat mengurangi kebiasaan menunda. Kalau lagi kambuh, tidak dilawan. saya cuma bilang pd diri sendiri, istirahatnya nanti, seperempat jam lagi. Yang prngin ditunda dikerjakan dulu. Lumayan, ada hasilnya.
sepertinya otak dan logika kita menjadi sangat reaktif ketika kemauannya mandapat perlawanan. Karena saya tidak melawan jadinya otak & logika gak punya target untuk dibalas dilawan. Dan karena otak menguasai tindakan, maka ketika otak tidak melawan, fisik jadi lebih gampang dikendalikan.
salam kenal
Terima kasih atas tipsnya Tjak Doel..Saya akan coba. Kalau keinginan menunda pekerjaan muncul saya akan ngomong pada diri sendiri, ‘sebentar lagi’, kasih waktu lima belas menit untuk mengerjakannya sekarang…
hehe… saya msh sering begitu mbak… lagi nyari obatnya nih, hehe…
*eh… saya ikutan menambah bunga2 dilukisan rusa dihutan yg mbak lukis di langit itu lho…* haha…
Ayuh mari kita sama-sama melukis di langit, biar rame Mbak Mechta hehehe…
saya tunjuk jariiiii !!! Alesanya banyaaakkkk…apalagi menunda posting sering banget Mbakkkk huhuhuhuhu…
Tos Mbak Lis. Pokoknya untuk menunda pekerjaan itu seribu alasan nemu saja deh..:)
Saya terkadang menunda pekerjaan, terlebih pekerjaan yg bersifat rutin.
Kalau saya mungkin krn faktor usia, secara dulu sering diforsir ‘kejar tayang’, jadi sekarang gampang jenuh… 🙁
Mas Bams, jenuh dan bosan aku kira jg jadi salah satu alasan mengapa aku menunda pekerjaan. Trus ditambah rasa malas. Haha…ini dia ciri2 depresinya Mas
Hah? hu hu hu..itu aku banget Mbak.. jadi remuk redam juga bacanya…habis yang diceritain di ats persis seperti perbuatanku.. hiks hiks hiks
Yah semoga kita cepat tobat ya Mbak Dani hahaha…
untuk menyiasatinya, aku bikin jadwal harian, mbak. tulis di selembar kertas apa yg mau dikerjakan hari ini. misal ada 4-5 poin. terus satu-persatu dikerjakan, kalau yg selesai cuma 3, berarti yg dua utang dan harus dikerjakan besoknya. misal besok sudah ada 4 poin yg akan dikerjakan, berarti total 6 tugas yg harus dibereskan.
Terima kasih atas idenya Mas Yudhi. Sebaiknya memang bagitu ya, agar pekerjaan yang diselesaikan maupun akan dikerjakan jelas dan terukur 🙂
Seringgg… tapi kok kalau kegiatannya aku suka, ya nggak kutunda. Semacem ikutan lomba ngeblog, hihihi.
Kalau mandi, misalnya, hmmm suka nunda-nunda 😀 😀
Idih ceritanya Una suka menunda mandi ya? Kok sama sih dengan anakku? Hehehe..
Sering banget nunda pekerjaan. Terbiasa dengan “the power of kepepet” Kalau waktu sudah mendesak, baru deh semangat dan ngebut mengerjakan. Berhubung selama ini tak ada masalah dengan pola yang demikian, jadi keterusan deh. Sering sih, pagi-pagi dah buat rancangan klo ntar di kantor mau selesaikan ini dan itu, tapi sampai kantor akhirnya juga ga di kerjakan. Bisa konsisten paling sampai jam 10 an, abis itu ya di abaikan lagi buat sementara. Ini kebiasaan tidak baik, tak baik untuk ditiru 🙂
Persis seperti saya Mbak Nanik hehehe..Kalau saja ada vitamin memberantas penyakit seperti itu ya…
ternyata ada kajian psikologisnya. menarik sekali mba.
===================
Terima kasih Mbak Leyla 🙂
kadang2 demikian >.<
mengapa ya manusia bisa dikalahkan oleh rasa malas ??
=================
Mungkin ada kepekatan tertentu dalam cairan otak kita Mbak, sehingga listriknya gak jalan, jadinya ya gitu deh..kita bermalas ketimbang berajin kerja 🙂
mbak evi saya akan mereview dan memberikan opini tentang tulisan ini 🙂 makasih
====================
Terima kasih Mas Papaz…Kami sabar menanti disini 🙂