Temans pernah membaca dongeng tentang Tambur Nabi Sulaiman? Itu cerita tentang Kancil yang cerdik, yang menipu Harimau si Raja hutan yang berat seratus kali dari tubuhnya. Nah kemarin saat menatap sarang lebah bergayut di pohon Mangga saya ingat kembali dongeng tersebut.
Daftar Isi
Cerita Dongeng Tambur Nabi Sulaiman
Ada yang mau diceritakan? Yuk mariii…:)
Alkisah Harimau yang di daulat sebagai raja oleh penduduk hutan tak mampu melepaskan imej dirinya yang penuh kuasa. Untuk meyakinkan diri bahwa benaran berkuasa dia perlu membuktikan diri dengan “memites” rakyatnya sendiri. Jadi wajar dong kelakuan hewani ini membuat hewan-hewan lain benci kepadanya? Namun untuk melawan mereka tak berani, terima nasib saja.
Baca juga : Perbincangan di Taman Sang Nabi
Suatu hari si Kancil sudah tak tahan terus menerus menerima siksaan Harimau. Maka disusunnya lah sebuah rencana untuk memberi pelajaran pada si raja hutan. Dia meminta bantuan kelinci.
Setelah hari pembalasan ditentukan, sang Kelinci yang tampak babak belur mengadu kepada sang raja bahwa dia baru saja di siksa oleh kancil. Kebetulan saat itu Harimau sedang sakit kepala. Mendapat laporan kelinci membuatnya jengkel dan sakit kepalanyapun meningkat.
Baca juga : Pasir Putih Wamena Keajaiban di Lembah Baliem
” Kancil mengatakan dia tidak takut kepada siapa-siapa, siapapun yang menghalangi niatnya akan dihajar. Bahkan harimaupun akan dihajar kalau sampai berani melawan kepadanya”
Kemarahan Bisa Membutakan Matamu
Kontan dengan napas berdengus-dengus si Harimau minta di bawa ke tempat si kancil kurang ajar itu. ” Dia sedang berada di bawah pohon besar tuanku. Akan saya bawa tuanku ke sana.”
Baca juga : #4 Harry Potter – The Deathly Hollow
Singkat cerita bertemu lah mereka di bawah pohon besar. Saat itu Kancil sedang kipas-kipas menikmati hawa. Dengan suara keras Harimau menyuruhnya turun. Tapi kancil menjawab begini:” Maaf tuanku saya sedang mendapat tugas menjaga tambur itu dari Nabi Sulaiaman” Ujarnya sambil menunjuk pada sebuah benda yang tergantung di dahan pohon.
Harimau berpikir benda yang dititipkan Nabi Sulaiman yang bisa berbahasa segala jenis hewan itu pastilah amat penting. Maka dia memerintahkan kancil untuk menceritakan kepadanya. Sebagai imbalan, kesalahan kancil akan dimaafkan.
Tambur Ajaib Nabi Sulaiman
” Ini tambur ajaib tuan. Kalau dipukul dia akan mengeluarkan bunyi-bunyian yang sangat indah. Suara itu akan menyembuhkan segala jenis penyakit..”
Kebetulan, pikir Harimau. Maka dibujuknya lah agar Kancil menyerahkan tugas itu kepadanya. Mulanya Kancil enggan yang membuat Harimau makin penasaran. “Baiklah kalau tuan memaksa. Tapi tuan tanggung resikonya jika nanti dimarahi Nabi Sulaiaman. Karena itu izinkan saya dan kelinci berlalu tempat ini.” Katanya sambil mengedipkan mata pada kelinci.
Setelah dua makhluk kecil itu menghilang ke dalam hutan, sang harimau mulai menaiki pohon mangga. Perlahan dan penuh percaya diri ia dekati tambur ajaib tersebut.
Dan dengan tidak sabar dipukulnya dalam satu ayunan, dua ayunan dan kemudian tiga ayunan. Dan pecahlah sarang lebah itu dengan menumpahkan seluruh penghuninya ke udara. Lebah yang merasa terganggu ketenangannya berbalik mematuki si harimau…
Begitu cerita yang pernah saya bacakan untuk anak-anak saya dulu, Tambur ajaib Nabi Sulaiman dari seri Si Kancil Cerdik..Moral of the story? Teman pasti tahulah. Pernah membaca kisah ini juga kah?
25 comments
Tokoh kancil memang terkenal dengan kecerdikannya ya bunda, dulu saya sangat suka sekali membaca kisah2nya, ada kancil dan buaya, kancil dan harimau, kancil dan petani…:)
Maka kalau ada orang cerdas jg disebut cerdik seperti kancil. Kayaknya kancil jauh lbh cerdik krn jarang ada yg menyebut dia cerdik sprt manusia. Begitu SSS 🙂
kancil memang tokoh cerita yang terkenal cerdik… dan selalu berhasil meloloskan diri dari ancaman musuh musuhnya… seneng baca cerita anak seperti ini…
Serial kisah Kancil memang mengasyikkan.
Itulah mengapa relief di Kolam Renang Tirto Agung berisi serial Kancil, mulai Mencuri Timun sampai Kancil dan Buaya
Kisah kancil sangat disukai anak-anak dan ada hikmah setiap episodenya.
Terima kasih diingatkan lagi jeng
Salam hangat dari Jombang
Pakde masih di Jombang ya. Kalau kita buang bagian yg suka menipunya, cerita kancil yg cerdik ini sungguh menginspirasi. Mungkin cerita kancil perlu ditulis ulang ya Pakde, membuang sifat buruk kancil yg culas 🙂
hehehheee…jadi ingat, ketika anak2 masih kecil, bunda juga menceritakan kisah ini pada mereka 😛
hikmah yg luar biasa pada cerita ini adalah , betapa sebuah kekuasaan harus disertai dgn nurani, jangan malah bertambah serakah dan mentang mentang , ya Vi
salam
Betul Bun, sebab yg besar tanpa kebijaksanaan akan ditelan oleh kebesarannya sendiri. Harimau Kancil ini analoginya masih sangat bersesuaian dng kondisi skrg. Kita sdg menunggu kancil agar indonesia lbh baik ni Bunda 🙂
waah, jadi bernostalgia dg kisah2 si kancil. sudah lama saya ga mendengar lagi kalimat “tambur nabi sulaiman” tsb, makanya waktu liat fotonya jadi waktu kecil dulu
Besok2 coba gali lagi Sulung untuk diceritakan pd murid2nya 🙂
merasakan di sengat lebah gak mau untuk kedua kalinya..
buah dari kesombongan berbalik menghajar dirinya sendiri…
Pasti sakit sekali tuh Kang Yayan…:)
baik ketika di bawah maupun di atas, sama-sama memiliki ‘godaannya’ sendiri-sendiri … selalu waspada, sepertinya itu yang mesti dilakukan supaya tidak terjatuh …
Godaan hidup datang dari semua sisi, gak memperhitungkan posisi kita di tangga sosial ya Mas Hindri..Semua punya masalahnya sendiri…
banyak tuh yang kek gitu di hutan
suka ngeri liatnya
mau dikirim tambur dari sini..?
hhehe
Hahaha..Ogah ah, taruh di hutan saja buat nemanin Mas Eko..
Si Kancil menang krn dia mempunyai kekuatan otak, sedangkan si Harimau sombong dg kekuatan ototnya sp tdk terpikir utk menggunakan otak..
Makanya kl liat debat yg sp ribut, sy suka mikir “debat kok pk otot bukan pk otak..”
Otot walau besar akan dikalahkan otak yang digunakan secara semestinya ya Mbak Myr 🙂
kecerdikan kancil memang tak ada duanya, melegenda…
andai sekarang ada orang secerdik kancil, buat ngakalin penguasa sekelas harimau… 🙂
Nah itu yg menarik untuk dipikirkan, kapan yah lahir kancil2 moderen untuk melawan harimau2 kurang ajar diatas sana, Mbak Sun 🙂
saya memetik hikmah bahwa jika kekuasaan, kesombongan, dan keserakahan menyatu pada diri seseorang, pada dasarnya menggerogoti diri sendiri pada wilayah kehanduran.
Semoga kita menjadi insan yang amanah menjalankan tugas dan kewajiban kita sesuai dengan yang kita hadapi
Setuju sangat Pak Ies..Jika kelebihan dr yg lain menghampiri kita, jangan dibuat untuk meninggikan kesombongan
Semoga kita dimudahkan untuk seringkali bermuhasabah, berintaeraksi dengan nurani agar kita lebih tahu bahwa kita hanyalah seorang hamba, yang diciptakan bukan untuk menebar hedonis diri
Amin..Berinteraksi dengan nurani..Sebuah ungkapan yg amat menarik Pak Ies…:)
Kalau saya baru tahu kisah Tambur Nabi Sulaiman ini Mba Evi. Jadi inget kenangan melahap buku Bahasa Indonesia jaman dahulu. Tokohnya kebanyakan kancil dan harimau. Andaikan kenyataan sesederhana itu baik dan buruknya ya Mba. Hehehe…
Hehe..iya Mas Dani, andai hidup tak punya wilayah abu2