Jeruk Kalamansi termasuk jenis tanaman semak. Kayunya memiliki banyak cabang kecil-kecil dan berdaun rimbun. Tumbuh setinggi 3-6 m dari permukaan tanah. Rasa buahnya asam. Bentuk kecil sebesar jeruk limo dengan warna hijau saat mudah dan kuning setelah masak. Aromanya sedikit menyengat tapi sangat enak. Jeruk ini juga dikenal sebagai Calamondin dengan nama latin  x Citrofortunella microcarpa.Â
Kalamansi memang tidak begitu familiar di Indonesia.Berbeda dengan  Filipina, mereka sangat terkenal.  Di negaranya Imelda Marcos ini tanaman yang  masuk dalam famili Rutaceae dan anggota dari citrofortunella digunakan secara luas.
Kegunaan Jeruk Kalamansi
Selain untuk masakan, kalamansi yang kaya Vitamin C dibuat sirup dan aneka  juice penghilang dahaga. Kadang jusnya dibekukan dan dibuat ice cube untuk  teh atau minuman jahe. Jus yang super asam itu  bagi orang Filipina ibarat teh bagi orang Indonesia. Tersedia tak hanya dalam rumah tangga tapi juga  warung, resto, café sampai hotel mewah. Menurut teman saya yang lama tinggal di Filipina, ” Disana tidak akan ada yang merasa ‘disini bukan tempatnya’ bila itu adalah soal rasa kalamansi.
Kalamansi pun tak asing bagi penduduk di negeri belahan Barat. Mereka menyebutnya acid orange, calamondin orange, panama orange atau Chinesse orange. Sementara nama Kalamansi beredar di kawasan Kepulauan Pacific sampai Indonesia.
Sekalipun dideskripsikan sebagai tumbuhan asli dari Fillipina atau Asia Tenggara, sesungguhnya kalamansi adalah hasil perkawinan spesies Citrofortunella dengan tanama liar yang tidak dikenal. Karena persilangan diantara subspecies tersebut sudah lama terjadi, akibatnya sulit menelusuri asal tanaman ini sesungguhnya. Tapi secara umum Kalamansi dideskiripsikan sebagai persilangan antara Citrus reticulata (Tangerine/ Mandarin orange atau jeruk keprok) dan Fortunella margarita (Kumquat).
Kalamansi dibudidayakan di Indonesia
Yang menggembirakan adalah Kalamansi sudah mulai di budidayakan di Indonesia. Terutama di daerah Palembang, Bengkulu dan Lampung. Saya pun punya dua batang yang ditanam dalam pot dan dirawat secara organik. Sekarang sudah mulai berbuah. Air peresan jeruk kalamansi di campur madu sangat nikmat untuk buka puasa 🙂
Pernah mencoba sirup kalamansi kawan?
@eviindrawanto
28 comments
aku baru denger nama jeruk ini mbak, rasany abelum pernah menikmati sirup dari jeruk ini, kali ada juga di sini mbak, cuma kali aku belum tahu namanya
Di German kemingkinan ada Mbak El..Hanya saja namanya beda. Yang berbahasa Inggrisnya saja menyebutnya berbeda-beda 🙂
Saya belum pernah mencobanya Mbak Vi. Bibitnya sudah banyak yang dijual di nursery? Kalau cepat berbuah, saya mau ikutan nanam di tabulampot. 🙂
Aku menemukan bibitnya di tukang jual bibit buah Mbak Lia. Di nursery kayaknya juga pernah lihat. Sekarang pohonku walau cuma dalam pot kaleng karena rajin disiram air cucian beras, buahnya banyak banget. Yang matang baru beberapa sih..Tapi sirupnya juga sdh di jual di supermarket kok Mbak..Walau tentu lebih segar dan sehat kalau bikin sendiri 🙂
Baru dengar nama jeruk ini. Sirup kalamansi dimana bisa kita dapat mbak..?
Sirup kalamansi sudah ada di supermarket kok Mbak Niken..Cari kebagian sirup2 alami kali ya..jejeran dengan markissa atau sunkist…
belom pernah nyobain siruppnya Mbaa..
Namanya jeruk itu, baru tahu sekarang..
Tapi kalo lihat pohonnya seriing tuuh..
Duuh tiap kesini pasti ada aja yang baru aku tau..
Ntar kalau ke supermarket lihat2 deh Cik..Pasti sudah ada. Thanks ya Cik 🙂
baru tau dari sini, uni..
di palembang akan sangat bermanfaat ya un.. inovasi cuka mpek2 dengan jeruk kalamansi, kayaknya segerrrrr.. #ngacai dah.. 😛
Haha..kalo puasa, membaca ttg makanan minuman, bawaannya ngacai mulu ya May. Palembang, pempek dan jeruk kalamansi ide bagus May. Ketimbang pakai cuka yg bisa bikin keropos tulang menggunakan jeruk kalamansi bisa jadi piliha. Jadi deh pempek sehat. Cuman sayang, aroma jeruk ini santer banget May, nanti malah jadinya pempek rasa jeruk haha..
baru tahu kalau ada jeruk sejenis ini yang bernama kalamansi..nice share info sobat 🙂
Iya di Jakarta bahkan sdh ada sirupnya Pak Hari, walau masih terbatas..Makasih kembali Pak
Pernah mendengar tentang jeruk ini, tp belum pernah mencoba … 😀
Setahu saya orang Philipina suka yang asam-asam. mungkin karena itu jeruk ini sangat populer disana … 😀
Mungkin karena itu jeruk ini dikembangkan disana Mas Pur. Rasanya asam luar biasa. Tapi wanginya sedap banget
Kalamansi dalam pot di pekarangan Uni Evi pastinya berbuah lebat nih. Trimakasih sharingnya Uni menambah referensi. Salam
Sekarang lebat Mb Prih, sering disiram air cucian beras sama cucian ikan. Sama2 Mbak
Pantesan saya nggak pernah dengar namanya Bu…
Rupanya punya habitat di luar negeri ya.
Ternyata jeruk punya jenis yang bermacam2
Kalau dibikin daftarnya pasti panjang Pak Mars..Dari yg paling gede sprt jeruk Bali sampai yg kecil jeruk limo
nama kalamansi aja baru tau, apalagi jus nya belum pernah 😀 hehehe,
jadi ngiler neeh, 3 jam lagi buka puasa 😀
Sekarang sudah tahu kan Mas Arif? Jadi kalau lain kali melihat sirupnya di supermarket, refrensinya adalah jeruk ini 🙂
itu warna jeruknya dua macam ya bun satu pohon?
Satu pohon tapi lain setelan camera Mbak Lid..Kecuali yang terakhir, itu foto lama 🙂
sy baru tau jeruk kalamansi ini mbak ^^
Yah mungkin disini manfaatnya sharing informasi Mbak Myr..Saya juga sering menemukan info baru dari blog teman-teman 🙂
baru denger yang namanya kalamansi
boro boro yang aneh, jeruk yang ada di pasar juga ga pernah tau jenis dan namanya
taunya jeruk doang
hehe payah
Hehehe..Habis jarang ikut ibu ke pasar ya Mas? Jadi dimaklumi kalau kurang tahu jenis-jenis jeruk. Tapi kalau jeruk manis pasti tahu dong ya..
ehmmm,,,,aku lagi butuh info tentang jeruk ini,,,tapi kenapa gk bisa dikopi ya,,,
Mohon info contac person petani / pengepul jeruk kalamansi. Bisa contac / sms ke 0852 1928 4375. Terima kasih sudah mau berbagi info