Awalnya berniat membuat tantangan fotografi pada diri sendiri. Yaitu ikut ikut Project 365, merekam kehidupan sehari-hari lewat foto. Sebetulnya secara tak sadar proyek ini sudah dimulai dalam dua blog Transformasi yang saya gawangi. Itu berawal dari hadiah camera digital pocket dari suami. Cameranya begitu compact sehingga tak mengganggu sebagai penghuni permanen tas yang pasti dibawa kemana-mana seperti halnya ponsel.Dengan camera ini saya memotret apa saja yang dianggap menarik yang bersirobok selama beraktivitas sebagai ibu rumah tangga maupun entrepreneur yang membantu suami berbisnis. Berkat foto-foto tersebut saya hampir tak mengalami writing block dalam meng-update blog ini maupun yang satunya lagi di WordPress. Kalaupun pernah terlewat beberapa hari, itu tak lebih karena sibuk, malas atau sedang lelah.
Foto-foto tersebut akan bercerita tentang apa yang telah saya lalui selama setahun. Saat saya menengok ke belakang, foto-foto itu akan bercerita banyak. Dan dari cerita itulah saya dapat mengatakan sesuatu pada diri sendiri.
Photo challenge hari pertama dimulai dari pengamatan disekitar Serpong sore tadi. Kebetulan cuaca cerah, langit bersih, tak ada halangan bagi cahaya tembaga yang akan segera melahirkan senja dengan saya sebagai pengamat. Dari tepi jalan saat belanja buah, dalam hati saya mengucapkan selamat jalan pada matahari yang pelan-pelan menghilang dari balik dedaunan.
Selamat jalan senja dan selamat datang malam. Saya antusias menunggu pagi 🙂
(Namun sayang semangat transformasi saya masih setengah. Saya tak terlalu bersemangat menyeruskan proyek ini. Dalihnya macam-macam sehingga di hari ke 22 sudah menyerah –edit by redaksi 🙂
Bagaimana panorama senja di tempatmu temans?
Salam,
— Evi