Dalam artikel lalu saya sudah membahas bahwa merek berbeda dari produk. Produk memiliki siklus hidup sementara merek yang dikelola dengan baik dapat bersilancar melewati bermacam perubahan zaman.
Contoh paling klasik dari merek abadu itu adalah Coca-Cola, Goodyear, Gucci dll. Merek-merek papan atas ini memiliki berbagai produk yang selalu mengikuti selera konsumennya. Karena mereka memahami logika zaman, baik kemasan maupun desainnya selalu disesuaikan berdasarkan perubahan selera tersebut.
Kekuatan dari merek bukan produk itu seperti kita saksikan sekarang. Dengan selalu berubah merek-merek papan atas itu sukses melewati berbagai kesulitan. Dari siklus produk sampai  masuk ke tahap bagaimana orang merasakan pengalaman bersama merek tersebut.
Baca juga Arenga Organic Palm Sugar : Merek Dagang Diva
Strategi Mengembangkan Merek
Untuk sampai ke tahap legenda seperti Pepsi, misalnya, tentu banyak strategi yang telah di lakukan perusahaan. Sebab pada awalnya ada juga diantara mereka yang kecil seperti Arenga. Tak dikenal dan sangat mudah dilupakan.
Proses kelekatan sebuah merek dalam benak konsumen persis seperti bayi yang nol pengalaman. Seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit terkumpul berbagai informasi, sampai akhirnya mereka mengerti lebih menyeluruh konsep tentang Mama-Papa dan dunia sekeliling.
Baca juga Merk Gula Palem Arenga Indonesia
Tapi yang harus diingat adalah otak konsumen kita sudah penuh oleh merek-merek lain. Informasi keluar masuk seperti air bah. Hanya karena kita sering beriklan lantas akan melekat dalam benak mereka?
Jawabnya tentu tidak teman-teman.
Begitulah untuk nancep dibenak konsumen dan bertahan disana, merek memerlukan waktu. Ada strategi-stragi khusus yang perlu dilakukan lalu di komunikasikan.
Komunikasi dilakukan secara berkala, entah melalui iklan massal di media massa maupun online. Kampanye disusun secara struktural dan terukur.
Lewat cara ini merek yang awalnya cuma bayang-bayang, Insya Allah lambat laun akan tersimpan kuat secara mental di benak konsumen. Ini lah yang akan membantu mereka membuat keputusan lebih cepat saat membeli.
Pada kasus ini kita yang juga berperan sebagai konsumen dapat berkaca dari pengalaman sendiri. Ketika tidak punya informasi apapun terhadap suatu produk, misalnya saat beli palm sugar, bukankah kita merasa lebih aman jika memilih produk setiap hari kita lihat mondar-mandir di sosial media. Entah blog atau instagram.
Jadi fungsi lain dari merek adalah : Merek berperan besar dalam menggantikan ketidak tahuan konsumen saat menganalisa produk!
Sudah siapkan kita mem-branding merek sendiri? Semoga ya
Kontak Arenga Indonesia 0819 3241 8190
1 comment
Salam Kenal,
Memang benar, membesarkan nama produk lebih sulit dibanding jualin produk orang lain, saya dulu juga pernah punya produk apparel yang di kelola secara home industri dengan merk tidak terdaftar (heheee.. jangan dilaporin ya), memang banyak banget kendalanya, namun semua itu dapat diatasi dengan semagat yang kuat…
Sedikit tips:
Produk dapat diterima konsumen sebagai pasar, ketika kita jeli membidik keinginan mereka, sedikit inovasi strategi pemasaran, membuat variasi pilihan produk, memberikan jaminan mutu, dan yang terpenting memberikan ruang bagi konsumen untuk berbagi saran dan komplain terhadap produk, diyakini dapat membuat konsumen merasa dimanjakan.
Merk merupakan bagian dari produk itu sendiri. Berfungsi sebagai alat propaganda, mempertegas jenis, manfaat dan kegunaan, serta jaminan mutu. Buatlah logo atau tulisan merk dengan warna dan bentuk yang menarik, komposisi huruf vokal lebih banyak dari konsonan, tempatkan pada semua sisi kemasan agar merk dapat terlihat dengan mudah ketika produk ditumpuk atau disusun berbaris. Dengan demikian konsumen akan lebih mudah mengingat produk.
Kemasan, merupakan pembentuk imej produk dan merk itu sediri. Buatlah kemasan serapi mungkin, karena kemasan yang rapi memberikan kesan lebih baik dari yang asal-asalan, serta dapat memberikan jaminan kualitas produk sejak pandangan pertama.
“Konsumen adalah raja, buatlah raja merasa nyaman, dan penuhi segala keinginanya. Kemudian, anda yang menentukan siapa rajanya.”