
Ada hubungan istimewa antara lebaran dan daging sapi? Sangat istimewa. Karena selain lezat mereka juga dikristalkan dalam budaya. Lihat tandanya pada tiap rumah tangga yang tiap tahun berusaha menghadirkan masakannya di hari istimewa. Belum ada penjelasan mengapa orang memilih olahan daging sapi sebagai pilihan utama untuk lebaran, bukan daging kambing, kerbau atau ayam.
Daftar Isi
Mengapa Daging Sapi Sangat Lezat?
Jadi apa hubungan istimewa antara lebaran dan daging sapi? Apa pemberi rasa pada daging sapi dan membuat permintaan terhadapnya melonjak tajam menjelang lebaran?
Jawaban pertama karena rasanya yang lezat. Jawaban kedua karena faktor budaya.
Kita sudah tahu mengapa es krim dan cokelat sangat menarik bagi selera sebagain besar orang. Itu karena ulah dari campuran gula dan lemak, membuatnya menyenangkan sampai di lidah.
Tapi apa yang istimewa dari daging sapi, terutama saat lebaran dan diburu oleh kebanyakan ibu rumah tangga? Padahal tumpukan data ilmiah terus bertambah tentang efek kesehatan daging yang merugikan? Belum lagi harganya yang melonjak sampai ke langit?
Baca juga:
Olahan Daging Sapi Lebaran Dari Sisi Rasa
Jawabannya, dari sisi rasa, menurut para ilmuwan, terletak pada campuran 3 hal unik yaitu daging, lemak dan umami.
Ohya sebelum lanjut apa itu umami? Umami adalah rasa gurih dari daging atau makanan. Berasal dari tiga senyawa yang secara alami ditemukan pada tumbuhan dan daging. Mereka adalah glutamat, inosinat, dan guanylate.
Glutamat, adalah asam amino yang ditemukan dalam sayuran dan daging. Iosinat terutama ditemukan dalam daging, dan guanylate datang dari tumbuhan.
Olahan daging sapi untuk lebaran biasanya dimasak dengan bumbu-bumbu dan rempah Indonesia yang sudah terkenal citarasanya. Saat dimasak daging yang dibumbui mengalami proses yang disebut reaksi Maillard – Ini adalah proses pencoklatan yang terjadi saat kita memasak daging sapi dalam aneka bumbu untuk dijadikan rendang, semur atau empal.
Menurut ilmuwan lagi reaksi Mailllard ini adalah rangsangan yang kuat bagi manusia. Hal tersebut ditegaskan oleh Paul Breslin, seorang profesor ilmu gizi di Universitas Rutgers.
Baca juga:
Olahan Daging Sapi Lebaran Dari Sisi Budaya
Budaya makanan Indonesia dibentuk oleh beberapa faktor seperti alam, sejarah, dan budaya. Dengan keragaman geografis dan budaya yang sangat besar di seluruh nusantara, terbukti bahwa masakan Indonesia kaya akan variasi dan rasa.
Sudah biasa bagi orang Indonesia untuk merangkul semangat hari raya umat Islam ini dengan persiapan makanan yang rumit. Diawali dengan pertukaran bingkisan kue lebaran dan bingkisan lainnya kepada kolega, teman, dan keluarga tersayang sejak 2 minggu sebelum Lebaran, atau Idul Fitri.
Persiapan dua atau satu hari menjelang lebaran dilanjutkan dengan dapur yang sibuk. Memasak sepanjang hari seperti mengukus ketupat, membuat sayur opor, rendang, semur atau empal untuk teman makan ketupat.
Olahan daging sapi untuk lebaran biasanya disiapkan untuk menemani makan ketupat.
Kue-kue bisanya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Ini semua dilakukan untuk memastikan semuanya sudah siap di pagi hari Lebaran.
Ragam Masakan Daging Sapi Untuk Lebaran

Untuk lebaran daging diolah jadi aneka masakan, mengikuti tradisi asal daerah sang pengolah.
Rendang walau berasal dari Minangkabau paling banyak dibuat. Pakemnya tentu mengikuti lidah si pembuat. Orang Jawa dan Sunda mengikuti intuisi rasa mereka, jadi walau menggunakan bumbu yang sama pasti ada sedikit perbedaan dari cita rasa rendang olahan mereka. Jangan aneh bila ada rendang yang terasa lebih manis dari standar aslinya.
Setelah itu semur. Masakan daging sapi dengan kecap ini paling cocok bertengger diatas sepiring ketupat selain opor.
Secara umum sayur ketupat dimasak dengan santan, jadi kehadiran semur menetral rasa pekat pada kuah.
Empal Daging – Empal adalah masakan yang terbuat daging sapi yang disebut gandik atau topside disebut juga silverside yang merupakan bagian terluar dari paha belakang sapi. Tekstur daging bagian ini cenderung padat dan tidak banyak mengandung lemak.
Daging sapi lalu dimasak dalam bumbu dan diberi santan sehingga kering dan gurih.
Harga Daging Sapi Jadi Mahal
Maka bisa dimaklumi dua hari menjelang lebaran permintaan daging sapi memuncak. Saat pasar di serbu pembeli seperti ini pedagang juga beraksi, mengerek harga ke langit ke-7. Di Pasar Cisalak-Cimanggis, menjelang lebaran 2022, harga sampai menyentuh 300.000/kg
Saya pikir harga tersebut agak keterlaluan. Lalu my sister memberi usul untuk belanja di supermarket saja. Disana harga tak terlalu mudah bergerak. Etapi yang punya pemikiran seperti itu ternyata banyak juga. Sesampai disana konter daging sudah sesak, diantri seperti orang menunggu pembagian sembako gratis.
Pantas saja karena tetelan cuma di bandrol 120.000/kg sementara daging rendang 160.000/kg. Kondisi ini memaksa pihak toko membatasi supplai dengan memberi batasan bahwa tiap orang hanya boleh membeli maksimal 2 kg untuk tiap jenis daging.
Melihat suasana antrian itu bikin saya putus asa. Rasanya rendang jadi gak istimewa amat. Apalagi melihat kondisi daging yang menurut kami kurang sreg untuk di rendang akhirnya balik badan. Apa boleh buat terpaksa balik ke pasar tradisional lagi..
30 comments
sama kaya di tempat saya Aceh, tapi ditempat saya harganya gila2an, 110rb/kg 🙂
Menjelang lebaran, Kenaikan harga daging kayaknya merata di seluruh Indonesia ya teman 🙂
Kalo di rumah saya hampir setiap tahun selalu bikin rendang. Tapi ya gitu, rendang dengan rasa yang sesuai selera emak saya. Alhamdulillah emak dapat daging seharga Rp 95 rb pada H-2.
Minal aidin wal walfaizin, mohon maaf lahir dan batin ya, Mbak… 🙂
Rendang rasa selera emak pasti nikmat Mb Akin. Tastenya sudah masuk ke saraf sejak lama. Terima kasih. Selamat lebaran Mbak 🙂
yang namanya konter daging rame banget… ngantri banget… hiks…
Pokoknya persis seperti antrian pembagian sembako Bro..Ajib tenan deh..
gabisa ngomong apa apa
lebaran di tengah hutan
ga ada bedanya sama sekali dengan ga lebaran
Oh lebaran masih dinas ya Mas Rawins…Yah hutan emang bukan tempat yg tepat utk merayakan lebaran hehe…
kami tak masak daging, Uni
cuma ayam saja. soal harga daging emang ajaib. taunya pun dari tivi. etapi pas ke supermarket, dengar sih woro2nya kalau harga daging Rp 65rb / kg. Tapi karena kami tak niat memasak daging, jadi ya gak ikut antri hehehe
Berarti di tempat Mb Niq terjadi hal serupa ya? Emang ajaib semangat lebaran ini 🙂
Waduuh.. serunya orang yang belanja di counter daging itu…
Tapi akhirnya jadi bikin rendang apa nggak, Mbak? he he
Bikin Mbak Dani, sdh kelanjur basah hehe..
walau saya ga terjun ke pasar langsung, harga pasaran daging sapi menjelang lebaran di pasar tradisional seputar bekasi (ceilaaaa) ya hampir sama dengan di tempat bu evi.
tapi menurut mertua, mending belanja di lotte mart yang ada di pinggir kali bekasi itu. menurutnya, dagingnya cocok untuk buat rendang dan semur. dan harganya pun sama dengan di pasar tradisional. enaknya, katanya tidak perlu empet2an di pasar, yg buat orang yang berumur akan jadi sedikit masalah.
Iya sih Mas belanja di pasar moderen jauh lbh enak, bersih, teratur dan gak usah takut di bohongi. Namun kalau mencari bahan makanan asli segarnya ya mesti ke pasar tradisional..:)
dagingnya mahal sekali …
Biasanya kalau turun ke pasar saat lebaran, ramainya minta ampun …
Berdesak-desakan kayak orang gila kadang Mas Pur hehehe..
Wah…mahal banget mbak yach…saya hampir jarang makan daging sapi mbak…keseringan kambing atau ayam…tapi kalau daging kerbau..kayaknya mantap, inguk2 cari Melati…kok jari lapar heeee
Syukur lah begitu Bli, jadi mengurangi angka akan kebutuhan daging sapi hehehe..Jadi sudah diberi makan siang oleh Mbak Melati?
kalau disini lebih parah lagi bu Ev, mengenai harga daging sapi ini.
saya juga udah nulis tentang mahalnya harga daging sapi ini, tinggal di post aja hehe…
Iya harganya gila-gilaan Kang yayan..Kasihan bagi yg kurang mampu membelinya…:)
Kalau di Kudus, mayoritas masih memakai daging kerbau. Dan harganya jauh lebih tinggi drpd daging sapi.
Sebagai orang asli Kudus, saya masih merasakan bahwa daging kerbau masih lebih enak dibanding sapi.
Seratnya besar dan nggak banyak gajihnya
Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin
Selamat hari raya juga Pak Mars..Maaf lahir dan batin
Nah kemarin di pasar Cisalak daging kerbau juga ada Pak Mars..Dan harganya lebih murah dari daging sapi. Rupanya pola kebisaan menentukan nilai barang ya. Sebetulnya buat daging rendang yang berserat kasar itu yg bagus, kalau dikeringkan gak gampang hancur..
Met lebaran mbak Evi. Maaf lahir batin kalo sempat ada salah2 kata …
Di rumah kami tiap tahun milih ayam saja. Tapi saya pribadi dan suami sudah memutuskan tak makan ayam terlebih daging karena menjaga kesehatan. Lebaran kami asyik juga dengan ketupat pakai “sayur bening ramai2” ala saya 😀
Met lebaran juga Mbak Niar..Sama2 ya, selama pergaulan blogger pasti ada saja yg kurang berkenan ya. Jadi mohon juga maafkan saya..
Sayur lebaran bening..wah pasti segar nih Mbak..Sepertinya yg bening2 emang jadi alternatif bagus di tengah hidangan bersantan dan bumbu berat 🙂
he..he..nggak turun ke pasar ni…, adek ipar udah beresin semuanya,
jadi pas kami mudik udah tinggal makan aja …. he..he..
maaf lahir batin ya uni
Salah satu privillage jadi kakak ipar ya Mbak Mon..:)
Sama-sama maaf lahir batin juga dari hati saya..:)
Kami kombinasi antara daging sapi dengan daging ayam
Daging sapi untuk rendang, lapis atau semur
Daging ayam untuk opor, ayam panggang atau ayam bumbu Bali
menjelang Lebaran situasi pasar tradisional kayaknya senada seirama, rame, usel-uselan.
Kata emak ” Sing dodol sampai gak ketok bokonge ” ( yang jualan samp[ai gak kelihatan bokongnya ( soalnya pakai celana kan ya he he he he)
Selamat Idul Fitri 1433
Mohon maaf lahir batin
Salam hangat dari Jombang
Karena pasukan emak banyak, pasti masaknya juga banyak ya Pakde?
Dan hahaha..Emak sama anaknya sama, urat tawanya sudah lemas..Lah bokonge pasti disembunyikan toh Pakde, masa di pamer-pamer..
Sekali lagi mohon maaf lahir dan batin Pakde..Saya pasti punya banyak kesalahan..Asyik2 saja ngiklan di BlogCamp tanpa terlalu sering komen-komen..Mohon di maklumi 🙂