KUANSING – Apa yang terjadi jika sebuah even budaya berusia ratusan tahun dikemas dalam pariwisata seperti Festival Pacu Jalur 2018? Keseruan habis! Tak main-main, atraksi tahun ini saja telah menyedot ratusan ribu pengunjung. Mereka memadati seluruh tribun yang ada di Tapian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tempat pacu jalur berlangsung.
Oh ya sebelum berlanjut apa itu Pacu Jalur. Ini adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang berkembang di Propinsi Riau.
Oke lanjut lagi…
Dan bila kerumunan bernuansa positif, dialalui dengan kegembiraan, terkelola dengan baik akan berakhir dengan kebaikan, ya teman-teman. Tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan Festival Pacu Jalur, tentu saja berimbas positif pada perekonomian masyarakat. Mengapa bisa begitu?
Pacu Jalur bisa meningkatkan ekomi lokalJawabnya mudah. Biasanya kalau kita datang ke suatu event wisata,selain mau melihat acaranya tentu ingin belanja. Itu berarti bisa jajan dengan menikmati makanan khas setempat, minuman atau membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Dalam Festiva Pacu Jalur 2018 ini panitia menjawab kebutuhan itu dengan menyediakan area khusus untuk berjualan. Hal ini disambut antusias para pedagang. Banyak yang dijajakan, beragam dan berciri daerah. Ada dodol khas Kuansing yang disebut Galamai dalam Bahasa setempat. Bentuknya unik karena dibungkus anyaman. Ada pula Lemang atau lamang yang dilengkapi dengan tapai ketan. Para pedagang ini memadati Taman Jalur yang berada di areal lomba.
Antusiasme masyarakat seperti ini tentu membahagiakan. Seperti yang diungkap Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengaku senang dengan perhelatan ini.
Dikutip dari ucapan langsung beliau: “Ini sebuah situasi yang sangat baik. Karena Festival Pacu Jalur mampu menghadirkan pengunjung dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, impact-nya juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Khususnya bagi perekonomian warga,” papar Esthy.
Suvenir di Festival Pacu Jalur 2018Suvenir merupakan komponen penting dari pengalaman wisata. Sebagian besar kita senang membawa pulang kenang-kenangan berupa suvenir sebagai bukti telah mendatangi destinasi atau suatu keriaan. Karena kita sangat suka mengingat momen spesial selama berwisata dan souvenir adalah benda paling tepat dalam mengabadikan momen-momen spesial itu.
Maka diantara deretan pedagang di Taman Jalur, kita juga bisa mendapatkan souvenir khas Festival Pacu Jalur 2018. Seperti kaos bermotif perahu, serta miniatur perahu. Ohya dalam bahasa setempat perahu disebut jalur. Pacu Jalur artinya balap perahu.
Miniatur ini dijual dengan bentuk dan harga beragam. Ada yang dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 2 juta.
Bedanya, miniatur perahu yang Rp 25.000 berukuran lebih kecil. Sedangkan yang seharga Rp 2 juta lebih detail. Yaitu perahu lengkap dengan para pendayungnya. Replika ini juga disimpan di box kaca.
Informasi buat kamu, perahu atau jalur terbuat dari satu pohon utuh. Bentuknya bisa panjang sekali. Makanya sebuah jalur bisa berisi 40 hingga 60 pedayung. Ini mirip dengan Perahu Lesung suku Asmat atau Suku Mentawai juga terbuat dari satu batang pohon utuh yang dibentuk hingga menjadi perahu.
“Ini kan luar biasa, sebuah event seperti Pacu Jalur, bisa menggerakkan kreativitas warga. Contohnya melalui replika perahu. Ini tidak sembarangan. Butuh ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Apalagi bentuknya juga samgat detail. Tak heran kalau harganya pun mahal,” papar Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata.
Panjangnya Perahu Pacu JalurRespons serupa diberikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh.
“Pacu Jalur termasuk dalam sport tourism yang luar biasa. Karena, mampu mengerakkan perekonomian warga. Potensi untuk dikembangkan sangat terbuka. Apalagi masyarakat selalu menyambut antusias event ini, meski telah berusia ratusan tahun,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sependapat. Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang mampu menggairahkan ekonomi.
“Pariwisata bisa memajukan ekonomi dan ini terbukti. Event seperti Pacu Jalur juga mempunyai dampak bagus bagi perekonomian warga. Mudah-mudahan perhelatan selanjutkan akan lebih baik lagi,” paparnya.