Srikandi moderen dan senjatanya. Mengapa kita perlu membahas ini? Karena kekuatan Srikandi terletak pada senjata itu.
Dalam cerita wayang senjata Srikandi disimbolkan sebagai panah dan busur. Bilah runcing dan tajam pada ujung itu akan melesat menuju sasaran bila dilepas dari busurnya. Entah untuk melukai atau melindungi diri, senjata itu membuat Srikandi gagah dalam gemulai kefeminimannya. Mestinya memang harus begitu. Ide maskulinitas tak melulu berasosiasi pada otot. Maskulinitas yang feminim terutama, sebagai halnya panah Srikandi yang tajam, disandang wanita di kepalanya.
Senjata Srikandi juga simbolisasi dari kebebasan. Dimanapun menancap disana terletak titik dari suatu keputusan. Menancap pada jantung sendiri akhirnya membelenggu. Menyeh-menyeh dalam penderitaan. Membiarkan bebas berkeliaran mungkin akan memicu perang bintang. Pada akhirnya si pemilik harus sadar bahwa tidak ada kebebasan yang benar-benar bebas. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Mungkin itu lah mengapa senjata Srikandi moderen dan senjatanya itu harus dilengkapi kebijaksanaan. Tanpa kebijaksaan senjata Srikandi fungsinya cuma satu : Merugikan orang lain! Selamat hari Kartini untuk teman-teman semua 🙂
Diikutkan pada Kontes Unggulan : Sehari Menjadi Srikandi
@eviindrawanto