Hasil seleksi 150 siswa sekolah di Serpong yang akan mengikuti Immersion Programme di Hwa Chong Internationa School of Singgapore sudah ditetapkan. Dengan test tertulis dan wawancara dikeluarkan 8 nama siswa yang terdiri 6 putri, 2 putra. Sulungku Adit termasuk diantaranya.
Sebelum seleksi, sekolah memberikan semacam form aplikasi untuk menggali dari dalam diri anak, mengapa mereka pantas mengikuti program ini. Sulungku ini menulis seperti ini : “Overall, I will learn a lot more about myself in that 5 days than I would do few month in my home school because of the unique space in which I will learn, languages, experiences, and spent exploring another culture. Beside that one of the goals of immersion classes is to train future global leaders to be more effective and respectful of other cultures. I would find that two or tree languages ( bahasa Indonesia, English and Mandarin ) will be mutually supportive.And I can speak English, I love making new friends and happy meet with new people.”
Program ini tetap dibiayai penuh orang tua. Sekalipun begitu saya tetap bangga atas terpilihnya sulungku Adit sebagai satu peserta. Tidak semata dia mampu menyisihkan 150 anak tapi lebih pada rasa percaya diri yang hangat dalam menjual dirinya.
Waktu mengintip ke dalam isian formulir saya sudah meramalkan Adit terpilih. Dia mampu menggugah imajinasi akan sebuah harapan dari proses pendidikan. Dan saya tidak melihat alasan mengapa dia tidak terpilih. Adit memahami konsep personal branding yang sudah terpupuk pupuk di hari pertama masuk sejak masuk sekolah itu. Walaupun tidak ngetop amat tapi dia cukup top lah….
Tadi siang saya mengunjungi kantor Imigrasi-Tangerang untuk mengurus perpanjangan pasport yang sudah kadaluarsa hampir satu tahun. Niat awalnya mulia. Saya yang akan melakukan sendiri. Beli formulir, isi form, memasukannya ke loket yang tersedia kemudian bayar sesuai tarif yaitu Rp.250.000,-
Tapi semangat 45 langsung rontok begitu sadar bawah perlu pelayanan kantor immigrasi hari itu tidak cuma saya. Bangku-bangku terisi penuh, di depan loket antrian menganak ular. Mungkin ini penyebab mengapapa ada pelayanan VIP untuk urusan ini.
— Evi