Sukun Bali Cottages – Bicara tentant pariwisata Bali takkan ada habisnya. Sepanjang tahun negeri para dewa ini penuh oleh berbagai festival dan even budaya. Bali tentu saja juga tentang wisata alam. Terutama pantainya. Di Bali tidak ada pantai yang tidak cantik lengkap dengan keunikan masing-masing.
Salah satunya adalah Pantai Sanur yang terletak di bagian timur kota Denpasar. Sanur terkenal dengan wisata matahari terbit atau sunrise. Makanya jika teman-teman menginap di Sanur jangan lupa bangun subuh  untuk melihat maha karya agung Sang Pencipta lewat semburat jingga yang perlahan-lahan muncul di kaki cakrawala.
Suatu pagi setelah Hari Nyepi 2016, saya melihat sendiri bagaimana para fotografer profesional berjejer lengkap dengan kamera masing-masing menghadap ke Timur. Jangan lupa memilih penginapan dekat dari pantai. Bangun tidur langsung cuss, lari ke pantai melihat matahari terbit.
Sukun Cottages Sanur Bali
Jangan kuatir mengenai tempat menginap. Sanur memiliki koleksi beragam Hotel maupun Cottages. Begitu pula kisaran harganya dari yang ekonomis sampai yang mewah tersedia di Sanur.
Salah satunya adalah Sukun Bali Cottages, akomodasi berbintang tiga dengan arsitektur bergaya Bali modern. Lokasinya cuma 20 menit dari bandara dan lima menit berjalan kaki ke Pantai Semawang Sanur. Cottages ini melengkapi diri dengan taman tropis berisi pepohonan rimbun. Tersedia 22 kamar berciri bangunan tradisional Bali lengkap dengan beranda pribadi.
Seperti saya ceritakan di posting sebelumnya Kenny Mimba lah yang menjemput saya di Airport. Dengan mobil Sukun Bali Cottages saya menuju tempat dimana umumnya mereka yang akan menyelama ke Nusapenida menginap di sini.
Lobby yang sangat Bali
Layangan kesayangan @deck_sotto. Kalau tak salah namanya Drupadi
Atmosfir Bali Yang Kental
Lobby sukun Bali Cottages langsung memperlihatkan identitasnya. Di meja resepsionis terdapat sebuah patung kayu Garuda Wisnu. Ia  menyadarkan bahwa saya telah benar-benar sampai di Bali. Belum lagi tatanan bunga di meja tamu dan staf berpakaian Bali sehari-hari  yang menyambut dengan ramah. Ransel dan koper saya langsung diambil alih. Seorang bapak juga berpakaian tradisional (berdestar dan bersarung Bali) meminta saya mengikutinya dari belakang. Kami melintas di tepi kolam renang yang berair biru tosca. Beberapa turis asing terlihat sedang membaca dan berjemur di bawah Gazebo di sekitarnya.
Baca juga  6 Spot Instagramable Pantai Pandawa Bali
Siang itu udara Denpasar panas membara. Langit biru bersapu awan putih sebagai penanda musim. Namun saat melangkahkan ke halaman Sukun Bali Cottages suasana terasa hening. Udara juga  terasa lebih segar. Mungkin karena taman tropisnya dengan hamparan rumput hijau  lembut mengistirahatkan telah syaraf mata saya. Ada pokok kamboja yang sedang mengeluarkan bunga putih yang sudah menjadi ciri khas Bali. Semilir angin membuat daun beberapa bunga-bunga  yang tidak saya kenali namanya terangguk-angguk pelan . Keharmonisan penataan mereka mengembalikan energi saya yang sedikit terkuras karena berangkat dari Soekarno-Hatta dengan pesawat pagi.
Walau udara panas namun terasa adem
Yang menonjol dan langsung menarik perhatian saya adalah beragam anggrek. Saya penggemar bunga ini sekalipun tak pernah berminat merawatnya. Tidak saya kenali jenisnya tapi langsung jatuh cinta pada warna-warninya. Ungu putih orange dan kuning. Mereka digantung di pohon, ditaruh di dalam pot atau ditanam di pinggiran tembok bangunan.
Baca juga  Festival Ogoh-Ogoh Bali di Bale Banjar Semawang
Belakangan Kadek Suprapta Meranggi (IG deck_sotto), sang pemilik properti, mengatakan bahwa mereka semua termasuk jenis anggrek langka. Â Pantas! Di dekat Restoran Warung Batan Sukun ada kolam ikan koi, menambah asri lansekap secara keseluruhan. Tak lama saya pun sampai di depan kamar yang dilengkapi beranda pribadi.
Sukun Cottages Bali-Lobby
Sama seperti lobby, penginapan bergaya wisma ini pun kental rasa kebaliannya. Pintu masuknya yang berukir menggunakan kunci gembok. Benar, seperti gembok rumah jaman dahulu. Ukurannya  kurang lebar dibanding standar penginapan yang pernah saya masuki. Belakangan pun jadi  tahu bahwa pintu itu merupakan hasil rancang arsitektur tradisional Bali yang penuh filosofi adat. Lebarnya hanya seluas depa sang pemilik.
Angrek Ungu
Angrek kuning
Angrek Putih
Angrek Putih-Ungu
Kamar – Room
Kamar Deluxe yang saya masuki langsung menyergap mata. Tempat tidur  King Size dengan kelambu menjuntai di empat sisi berdiri di tengah ruang sebagai pusat perhatian. Yang menarik dan yang membuat saya cukup lama berdiri di tengah kamar, tanpa melakukan apa-apa,  adalah saat memandang ke atas langit langit. Plafon berbentuk prisma dilapisi gambar-gambar Cerita Rakyat Bali.
Sayangnya sampai check out tidak sempat bertanya kepada Kadek Suprapta Meranggi mengenai arti, simbol atau makna dari lukisan lukisan tersebut. Yang saya tahu di sana ada cerita tentang kehidupan pedesaan di Bali, cerita rakyat sabung ayam, pura dengan gadis-gadis cantik menjunjung Banten.
Baca juga  Melihat Bali Dari Dalam
Fasilitas yang tersedia di sukun Bali cottage sama seperti hotel-hotel kebanyakan. Kamar besar itu dilengkapi oleh penyejuk udara, televisi,lemari, meja dan wifi. Kamar mandinya berupa bathtub berbentuk bulat yang sayangnya saat saya disana air pembuangannya mengalir kurang lancar. Jadi terpaksa deh mandi sambil berbecek-becekan.

Kamar. Foto milik Sukun Bali Cottages
Sarapan – Breakfast
Untuk sarapan dilayani di restoran. Tersedia menu western dan Indonesia.
Secara keseluruhan service di Sukun Bali Cottages ini sangat memuaskan. Bahkan teman-teman yang membutuhkan layanan sewa sepeda, sewa motor, panggilan taxi  untuk mengeksplorasi kawasan sekitar, minta saja pada staf Sukun Bali Cottages.
Satu lagi yang menyenangkan tinggal di Sukun Bali Cottages  adalah begitu  keluar dari penginapan kita sudah bersua dengan cafe atau resto. Sepanjag  Jalan Danau Poso memang tempatnya wisatawan nyantai di Sanur
Sunrise di Pantai Semawang – Sanur
67 comments
Kamar tidur nyaman sekali. Jadi pengen tidur disana, 🙂
Nyaman dan cantik Pak Alris. Betah pokoknya kalau nginep lama-lama
tempatnya cantik, para penggemar anggrek wajib nginap disini nih. dan bagian melihat sunrise di Sanur itu benar adanya. Sungguh menakjubkan. Lain kali kalo ke bali mau coba ah. Soal harga bagaimana Bu Evi ?
Harga standar hotel bintang 3, Kak Arief. Antara 400rb-700rb 🙂
Saya terpesona lihat langit-langit kamarnya, bisa-bisa malah nggak tidur, sibuk menafsirkan gambar-gambar tersebut 🙂
Mas Inggit, saya berada disini saat hari raya Nyepi 2016. Karena seharian tidak bisa keluar kerjanya ya menatap langit langit ini saja. Sambil menghayalkan peristiwa yang terlukis di sana pada zaman dahulu kala. Lumayan, rasanya seperti membaca komik 🙂
ngliat fotonya aja udah serasa liburan uni. apalagi klo disana beneran yaaa…
salam
/kayka
Iya Kayka tempat-tempat seperti ini selalu membangkitkan kangen untuk liburan. Kita semua mencintai keindahan:)
Atmosfernya Bali banget ya uni..bunga2 cantik khas taman tropis dan pool nya itu langsung pemgen selfie dan njebur aja bawaannya hahahhaha….
Hahaha This Place will always asking us to selfie, Mbak Muna
Noted ibu evi.. Jadi referensi kalau lain kali ke bali..
Terima kasih Bang Lius 🙂
Keren hotelnya. Jadi pengen kemari kalo ke Bali
Nanti ajak-ajak saya Pak Syaifuddin 🙂
Keren ini, Bali banget dari masuk lobby sampai cottage dan kamarnya.
pokoknya aroma Balinya kental, Mbak Ru 🙂
bagus hotelnya.. kamarnya apalagi, itu kalo standar room, juga ada kelambu macam itu kah?
Kalau yang standard room tidak ada kelambunya mbak. Ukuran kamar juga sedikit lebih kecil
Mbak, itu bagian kamarnya kok sedikit agak ‘ngeri’ ya mbak ._.
Agak Ngeri kenapa Feb? Mirip kamar Nyi Roro Kidul ya? Tenang Feb tempatnya cantik kok nggak ada yang seram di sini 🙂
Wah seperti kamar pengantin ya…. Sayang sekali waktu road trip Bali lalu aku ndak mampir sanur…
Tempat ini cocok untuk bulan madu Kak Haris 😉
aih, lengkap ulasannya. pasti berasa sedep mantep sampe ngga pengen pulang dah hehehe
Iya bermalas-malasan di sini bikin nggak mau pulang 🙂
Bathup nya terkesan lg honeymoon #eh
Difoto waktu ada yang honeymoon di sana 🙂
booking di san adeh kalau ke Bali lagi, makasih mbak evi
Terima kasih kembali Mbak Lia
wah tempatnya bagus, tenang, banyak pepohonan cocok nih buat referensi saya honeymoon entar. hehehe
Sukun Bali Cottages memang banyak dipakai untuk honeymoon oleh para wisatawan asing 🙂
Mbak Evi… aku belum pernah lho ke Pantai Semawang. Sunrisenya cantik ya, dekat lagi dengan hotel, kapan2 mau ah nginep di sini, kamarnya juga cantik banget gitu berkelambu. Suka iih….
Mudah-mudahan suatu saat kita bisa bareng ke Pantai Semawang. Mudah-mudahan juga pemilik Sukun Bali Cottages membaca komentar ini dan mengundang Kita menginap di hotel nya hahahaha
asri banget mba..
khas cottage2 di bali yaa..
Betul mbak Ophi. Sukun Bali cottages konsep tradisionalnya kuat sekali 🙂
bagus ya
kamarnya rasa honeymoon
Iya bagus banget. Bikin betah tidur di dalam. Jadi kalau mau update blog tidak ada yang ganggu juga 🙂
Wah ada perempuan Bali lagi berpose… hehehe.. saya belum pernah mbak ke Bali.
Perempuan Bali jadi-jadian, Koh. Ayo atuh direncanakan ke Bali 🙂
Widiiiih…sangat mengundang nih mbak.. Jd pengen ngrasain langsung suasana di sana.. Trims info n foto2nya mba Evi..
Aku suka banget ranjang yg ada kelambu nya #LangsungMenghayal
Terus kamu menghayal tentang apa di sini kakak cumi?
mantap ini mbak, sering jalan jalan ya. asyik banget dach
Terima kasih. Ayu Undang saya ke Blora. Pengen lihat hutan jati nya juga disamping membuat kerajinan nya 🙂
Aku juga sukaa anggrek, sptnya cocok nih nginep di Bali cottages bisa puas memandangi angrek2 cantik 🙂 .
Penggemar Anggrek akan senang banget menginap disini Mbak Nela 🙂
(u) Ni Evi, tamannya rapi elok sekali. Apalagi modelnya kereen pula.
Hahaha Terima kasih Mbak Prih
betah deh saya nginap berlama-lama di sana, sampai sekarang saya belum pernah ke bali nih mbak
Kapan-kapan naik kw Gunung Agung Mbak Ev. Terus mampir deh di sini 🙂
Yang unik memang yang menunjukkan identitasnya ya Mbak. Seru juga bermalam di sini kelihatannya. Banyak spot yang memanjakan mata. Belum ditambah sunrise ya … uuuurrrgh..mau banget.
Iya Mbak Levina, Bali sebagai destinaai wisata memang gak ada matinya 🙂
terima kasih mbak review nya, kebetulan bulan depan ada rencana buat liburan ke Sanur
Semoga pas sampai di sana bener2 sesuai dgn review nya, keren banget kayaknya buat melepas penat
Silahkan dibuktikan sendiri, Kak Bungkus Nasi:)
Ah aku biasa tidur di hotel kelas melati hehe 😀
Semoga kapan-kapan kesampaian nginep di beginian 😀
Akan ada waktu yang tepat Mas Alid wkwkwkw…
Aku juga jatuh cinta sama anggrek mba, warna yang magis dan bunga yang kokoh menurut saya, terus itu hotelnya keyen banget Mba hehehe
Tampak nya anggrek punya semesta sendiri, Man. Pesonanya akan terus bertahan karena para penggemar nya jiga terus melahirkan jenis-jenis baru lewat persilangan 🙂
Anggreknya cantik-cantik ya Mbak…kesemsem akuh..kamarnya sepertinya enak…
Ha-ha-ha iya banyak yg cantik di sini, Mbak Sari
Waaah, boleh juga neh nginap di Sukun, laksana ningrat 🙂
Hahaha emang laksana ninggrat ya Pak Azzet. Kelambunya barangkali yang memberi kesan tersebut ya
bali emang icon indonesia, moga bisa silaturahim kesana
Setiap tempat jepretable… asyik banget ya Mbak… suka banget.
Iya Mbak Susi. Kalau sedang malas keluar bisa keliling-keliling di sekitar taman untuk memotret. Banyak sih objek yang menarik
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Evi…. sangat cantik sekali pemandangan dan halaman di hotel itu ya mbak. Malah dihiasi dengan pokok bunga anggerik. Jadinya… mbak Evi terkasima dengan keindahannya dan pasti akan datang lagi ke sana ya. Pemandangan sorenya indah sekali mbak. saya suka dan damai menatapnya. Salam manis dari sarikei, Sarawak. 🙂
Wa’alaikum salam Mbak Fatimah. Memang bunga bunga anggrek disini menarik perhatian saya. Jarang sih melihatnya di tempat lain
[…] dari kayu, pembakaran ogoh-ogoh Mel Sanur tahun ini ditiadakan. Saya beringsut kembali menuju Sukun Bali Cottages, tempat menginap, sebelum lampu-lampu jalanan […]