Fenix Inn Melaka |Teman-teman akan ke Melaka – Malaysia dan bingung mau nginap di mana? Mungkin cerita saya tentang hotel ini bisa sedikit membantu. – Rekomendasi hotel di melaka malaysia
Hari sudah sore saat kami tiba di Melaka Sentral Bus Terminal. Dengan menumpang taksi, ongkos RM.20, langsung minta diantara ke Fenix Inn Hotel. Hotel yang dipesan lewat Agoda ini ternyata hanya membutuhkan waktu sekitar 30 Menit dari terminal Bus. Dan memang salah satu pertimbangan mengapa memilih hotel ini karena lokasinya yang strategis. Di samping dekat dari terminal, sangat dekat pula di jantung heritage kota  Melaka. Misalnya, bila hendak ke A Fomosa, sisa benteng kuno peninggalan Portugis, kita cukup berjalan kaki saja.
Selain itu kami berjalan bersama dua bocah remaja. Merasa perlu berdekatan dengan tempat hangout. Nah di sebelah kiri, masih bertalian dengan bangunan hotel terdapat Starbucks Cofee. Kalau malam-malam iseng dan mereka mau nyantai-nyantai melihat atmosfir anak gaul di Melaka, sambil menikmati keriuhan Jalan Merdeka, mereka tinggal melangkah ke sana.
Kami sudah meninggalkan rumah sejak subuh. Seperti bisa dibaca disini Tangerang-Batam, Johor, kemudian sampai di Melaka menjelang sore. Lumayan lelah. Kalau sudah begini apa yang diinginkan dari sebuah tempat persinggahan? Tentunya yang dikelola dengan baik, bukan?
Hotel bersih, stafnya ramah dan mengerti kebutuhan pelanggan. Beruntung harapan tersebut terpenuhi begitu check in di Fenix Inn Hotel ini. Setelah mengeluarkan voucher dari Agoda dan memberikan passpor untuk dicatat kami langsung di tunjukan jalan menuju kamar. Mungkin saat itu saya mengantuk, petunjuknya terdengar agak ruwet, jadi saya minta diantarkan saja. Staf ramah yang berasal dari Medan itu memenuhi permintaan itu dan menugaskan rekannya untuk mengantar kami.
Ohya entah mengapa mereka  meminta uang jaminan RM.100 yang akan dikembalikan saat check out. Padahal voucher hotelnya sudah dibayar lunas. Terus juga dikenakan tax sebesar RM.2. Katanya pajak perawatan kota.
Baca juga  (Review) Swiss Garden Hotel and Residences Kuala Lumpur
Dari luar Fenix Inn Hotel ini tampak kecil dan sempit. Tapi  tak kecil-kecil amat sebab mereka punya 82 kamar yang dibangun berderet-deret menyerupai ruko.
Rekomendasi Hotel di Melaka Malaysia
Fenix Inn Hotel ini berbintang dua alias akomodasi budget. Dan mereka mengaku kelas satu di segmen ini. Kalau membawa koper besar agak repot karena harus angkut koper masing-masing yang terletak di lantai 2. Sudah begitu tidak ada lift. Sebenarnya tak begitu tinggi tapi kalau kopernya besar-besar kan lumayan keringatan. Untung dalam perjalanan ini saya bersama dua lelaki tercinta, cukup kipas-kipas sampai di atas…
Di sebelah kanan di lorong menuju kamar Fenix Inn Hotel Melaka ini tersedia kran air yang bisa diminum. Pelanggan bebas mengambil dan mengisi tumbler di sini. Jadi selama di Melaka kami tidak pernah membeli air minum (ini pelit atau irit sih?). Tersedia dalam suhu ruang dan dingin.
Baca juga Kelapa Muda ala Jonker Walk – Melaka
Family Suit Room Fenix Inn Hotel Melaka
Saya memilih Family Suit Room untuk dua malam.  Ruang ini didesain untuk 3 -4 orang dengan satu tempat tidur  queen dan satu single bed. Seperainya bersih (tapi langsung kusut saat di naiiki) dan kasurnya cukup empuk. Biar tak kepanasa ruang dilengkapi full AC. Ada shower air hangat, TV, Free WIFI, Telepon, air putih, kopi dan teh sebagai complimentary. Jika dikehendaki mereka juga menyediakan seterika dan laundry.
Tidak terdapat meja maupun kursi. Membuat kesan ruangan jadi lebih lapang.
Family room ini punya satu jendela menghadap jalanan. Cukup lebar untuk menikmati pemandangan sekitar. Di bawah terlihat berderet-deret rumah makan. Sementara di udara beberapa burung gagak  hitam terbang dengan bebasnya.
Kamar Mandi Fenix Inn Hotel Melaka
Kamar mandi agak sempit. Karena tak ada meja lagi toiletries diletakan di rak kaca mini di atas wastafel. Sementara ruang mandi dan toilet hanya dibatasi oleh tirai plastik. Jadi jika berbarengan kepentingan masuk dengan anggota keluarga lain, salah satu pasti akan terganggu. Mau tak mau harus bergantian. Terus kaca yang diatas wastafel terlihat tidak begitu bersih. Kami tak berani menggunakan gelasnya untuk sikat gigi (langsung disingkirkan suami sehingga tak terlihat di foto). Untung lah tidak ceceran  rambut yang pastinya akan membuat ill feel.
Secara keseluruhan kami cukup puas menginap di Fenix Inn Hotel ini. Sayang tak bisa menampilkan foto-foto makanan sebab harga promo yang saya ambil tidak termasuk breakfast. Tapi tak masalah karena di samping hotel berjejer warung-warung makan bercitra rasa Chinese dan Melayu.
Semoga membantu teman-teman yang akan jalan-jalan ke Melaka.