Bentuk kreativitas perempuan paling tua di dunia 🙂
Roh dari sebuah organisasi bisnis adalah kemampuannya dalam memecahkan beragam masalah lalu menjual solusi kepada pelanggan. Tapi organisasi bukanlah manusia, tidak berpikir, menganalisa, apa lagi disuruh memecahkan masalah. Orang-orang yang termaktub dalam sistem yang membentuk organisasi lah yang menentukan apakah institusi bisnis dengan ciri-ciri tertentu bisa berjalan atau tidak. Dibelakang itu ada seorang atau beberapa orang wirausaha yang menjadi otaknya.
Memecahkan masalah pelanggan lalu menjual solusi kepada mereka adalah satu soal. Soal yang lain, seorang entrepreneur sukses diukur kemampuannya lewat kecerdikannya dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi selama mengelola dan menjalankan perusahaan. Itu dimulai dari manajemen operasi, faktor produksi lalu mendistribusikan produk ke pasar.
Kalau melihat ke dalam rangkaian proses satu bisnis, entah itu usaha kecil, menengah atau besar, bisa seperti gerbong kereta api yang simpul-simpulnya amat panjang. Entah itu tentang prosedur, mesin, kualitas, bahan baku, harga, cita rasa, resep, konsumen, kemasan, transportasi dll, gila aja bila sang pemilik tidak mampu berimprovisasi. Monyet yang meloncat-loncat di pohon saja kalah cepat jika itu menyangkut tuntutan solusi. Setiap pos punya problema sendiri dan setiap problema menuntut jawaban sendiri.
Berita baiknya adalah otak dipaksa olah raga. Mencari informasi, memanggil kembali beberapa informasi yang tersimpan dari memori lalu menatanya kembali menjadi informasi baru merupakan bentuk aktivitas paling dominan kala seseorang membutuhkan solusi. Dan pada kegiatan seperti inilah mutu entrepreneurship seseorang di tentukan, apakah mereka kreatif atau rata-rata saja. Yang kreatif, setiap langkahnya akan membawa organisasinya ke level baru. Sementara yang biasa-biasa akan jalan di tempat atau bahkan mungkin bangkrut.
Namun karena alam tidak berhenti mengembang maka kita selalu punya kesempatan belajar lebih kreatif yang dapat digunakan sebagai pemecah berbagai masalah. Tidak hanya terpakai saat mengelola bisnis tapi juga yang terjadi dalam hidup.
“If you nurture your mind, body, and spirit, your time will expand. You will gain a new perspective that will allow you to accomplish much more.”
— Brian Koslow