Melatih perubahan dalam hidup sebuah keterampilan yang perlu dimiliki oleh semua orang. Karena kita adalah makhluk yang tunduk pada kebiasaan, sudah dari sananya kita enggan berubah. Hal-hal lama membuat kita nyaman. Sementara hidup menuntut perubahan terus menerus. Apa lagi menjalani hidup setelah krisis, pastinya tidak enak. Usaha itu membutuhkan energi dan usaha ekstra dalam beradabtasi.
Hidup selalu tentang perubahan. Bagaimana kerasnya kita menentang yang akan menang perubahan itu sendiri. Karena alam semesta ini semuanya tentang perubahan. Jadi kita tidak punya pilihan untuk menghindarinya. Yang bisa kita lakukan hanya beradabtasi. Itu sebabnya setiap makhluk berakal wajib melatih dirinya menghadapi berbagai perubahan dalam hidup. Tujuan melatih perubahan dalam hidup agar kita siaga dan tak terbenam oleh perubahan yang terjadi.
Melatih Perubahan Dalam Hidup Bisa Dimulai dari Hal Kecil
Perubahan yang terjadi dalam hidup kita ada yang terjadi besar-besaran. Namun tak sedikit pula yang kecil-kecil. Apapun ukuran dan volumenya melatih perubahan dalam hidup termasuk dalam keterampilan hidup. Jadi melatihnya bisa dimulai dari hal kecil. Sukses menghadapi tantangan kecil, Insya Allah sukses pula menerima tantangan besar.
3 Cara Saya dalam Melatih Perubahan :
- Merubah rute : Saya memulainya dengan mengambil rute pulang berbeda dari mengantar anak sekolah. Kalau biasanya menusuri jalan raya serpong kembali, tadi saya belok ke arah Villa melati, masuk ke jalan setapak yang berliku dan berlubang-lubang. Sebetulnya gak begitu ingat rute tersebut, sudah lama tidak lewat sana. Hanya saja dari sudut pandang lebih luas, itu masih dalam wilayah Serpong, kalaupun nyasar masih di halaman rumah sendiri. Lagi pula kan ada mulut untuk bertanya.
-
Perubahan dalam rumah : Mulai merapikan barang-barang yang letaknya berantakan. Merubah letak meja dan kursi. Mengembalikan buku dan bahan bacaan ke tempatnya semua. Oh ya saya mulai memasak menu baru yang sebelumnya tak pernah di tengok karena resepnya susah. Membuat kroket kentang, walau gagal tapi saya sudah mencoba.
-
Menjadi lebih ramah kepada si Mbak : Alih-alih mengeritiknya beri kompensasi terhadap seteriakaannya yang berantakan dengan pujian terhadap sayur bikinan si Mbak yang enak.
Perubahan memerlukan waktu dan praktek terus menerus. Hanya saja tidak ada yang akan dirugikan disini. Jadi mengapa saya harus berhenti melakukannya?
@eviindrawanto