Tunas Muda. Alam semesta melangsungkan kehidupan dalam suatu siklus. Seperti siang dan malam, seluruh isinya datang dan pergi. Ini lah sistem transformasi canggih dan otomatis yang dirancang penuh perhitungan dari Atas sana. Menuakan yang datang terlebih dulu dan kemudian mempersilahkan kehidupan baru untuk bertunas.
Lihat lah foto sebatang pohon tua hampir rebah yang tak menyerah di atas. Pada hari-hari terakhir kesuburannya masih sempat menyeruak tunas muda. Melihat tempat dan cara tumbuhnya saya tak tahu apa pesan dari proses alam seperti itu. Meminta kepada makhluk lebih cerdas agar tunas pohon itu diiris lalu dipindah ke tanah agar tumbuh mandiri?
Yang pasti bukan untuk dibiarkan begitu saja lalu mati seperti saudaranya si ranting yang sekarang mengering? Kalau hanya untuk mati alam takan memunculkan kehidupan baru. Bukan berarti tak ada kematian dalam transformasi yang sedang berlangsung. Tampaknya Allah sedang mencoba mengatakan agar kita berusaha mencari tahu mengapa ada perhentian (kematian) di tengah transformasi.
Salam,
29 comments
Aku akan ngambil tunas muda itu,..
di pindahin ke tanah, dan membiarkan untuk berkembang dan tumbuh dengn sendirinya, supaya menjadi pohon yang indah..
Malem mba Evi..
selamat istirahat
Memindahkan pohon dr tempat asal tumbuhhnya tak jarang membuatnya matu Cik. Yah itulah repotnya jika pohon punya bahasa sendiri dan kita juga
saya rasa dia tidak akan mengering… pohon ini ditakdirkan hidup dengan tumbuhnya tunas baru…
Tujuannya tampaknya begitu Bro..Masa ditunaskan untuk dimatikan yah…
Dengan sisa² yang sudah mulai habis pohon itu tetap menumbuhkan tunansnya untuk melestarikan keturunannya..
Foto yang bagus Bun..
Terima kasih Kang Sofyan 🙂
aku merinding baca narasinya.
kemampuan uni melihat hal yang sekecil itu
yang di mataku adlah hal biasa,
ternyata ada pesan mendalam di sana.
tentang semangat hidup dan kepedulian
alam takambang jadi guru.
makasi uni..
Hahahaha..Amayko bisa aja bikin hati orang senang. Habis kalau posting foto gak ada ceritanya, gimana gitu. Jadi yah terpaksa berpanjang-panjang deh dengan apa yg dilihat. Alam takambang untuk di baca dan dijadikan guru. Thanks ya May…
Hm..inikah yg namanya ‘mengeluarkan yg hidup dari yg mati’ ?
Tunas muda ini representasi yang tepat Mbak Mechta. Mengeluarkan hidup dari yang mati. Walau pohon ini belum mati benaran sih…:)
Regenerasi harus terus berlangsung. 🙂
Tanda-tanda bagi kita bahwa kehidupan akan terus berlangsung sampai waktu yang tak ditentukan Mbak Lia..:)
dipindahkan saja ibu tunas mudanya, jangan dibiarkan mengering dan mati
Kayaknya mesti dibikin berakar dulu Miss. Kalau langsung diiris dan dipindahkan begitu saja pasti dia mati. Tunas muda kan ngambil makanan di batang induknya itu..
mati satu tumbuh seribu….
Karena yg patah juga harus di ganti 🙂
biasanya kalau tumbuh tunas baru pohon itu tak akan cepat mati bu Ev,,
Berarti pohonnya masih sehat ya Kang? Tampilannya saja yg tampak tua 🙂
Uni Evi mengekspresikan keteladanan dharma kayu tua sebagai sumber dan penopang tunas kehidupan baru. Tunas hanya mampu bertumbuh dan berbuah bila melekat pada pokok sang pemberi kehidupan. Salam
Sang pemberi kehidupan itu harus hidup terlebih dulu ya Mbak Prih. Hanya dengan itu mereka bisa memberi 🙂
Mbak Eviii…
Sama mbak, saya juga selalu kagum dengan tunas yang tumbuh di sebatang pohon tua yang dikira sudah mati.
Bertahan, rupanya sudah menjadi naluri.
Contohnya adalah pohon ini.
Ditengah kekeringan sang pohon induk, rupanya tunas itu masih menunjukkan keinginan buat terus hidup.
🙂
Suatu bentuk pertahanan diri yg berlangsung di alam semesta tampaknya Mbak Irma. Ini kayaknya juga menjawab mengapa kita ingin terus hidup lebih lama hehehe…
Kita juga punya tunas2 itu, siapa lagi kalau bukan anak cucu kita…
Kita bekerja, kita berupaya, bukan untuk siapa2 kecuali untuk mereka…
Selamat akhir pekan untuk Bu Evi sekeluarga
Iya Pak Mars…Usaha kita dalam mensejahterakan anak-cucu terdapat kodenya dalam DNA ya, demi keberlangsungan spesies..Makasih Pak Mars..Selamat libur juga ya..
phon itu akan tumbuh tunas baru !! dan tunas baru itu akan saya petik xixixi 😀
Hahaha..dipetik akan ditanam kan? Yah gak apa-apa kalo gitu …
Itu artinya pohonnya gak kenal menyerah, mbak, walopun banyak yang mati tapi selama ada kesempatan ia akan terus bertunas 😀
Begitu lah Jeng Lis..Sesuatu yg patut kita contoh dari alam 🙂
[…] melintasi lingkaran-lingkaran ini terus menerus.. berulangkali mati, berulangkali pula tumbuh dan bertunas. Untuk kemudian luruh seperti dedaunan , reras dari tetangkaian yang bukan oleh sesuatu sebab […]