Ke Labuan Bajo Aku Akan Kembali – Dalam artikel di blog saya satu lagi cakrawalakita.com, salah satu artikel yang dirilis Kemenpar memperlihatkan bahwa Labuan Bajo, saat ini jadi salah satu dari 3 destinasi terpopuler lewat search di Google. Terletak di ujung paling barat Pulau Flores, sebuah situs nelayan kecil yang berkembang jadi pintu gerbang ke banyak tujuan eksotis Nusa Tenggara Timur. Dari sini pelancong akan memulai eksplorasi mereka ke kawasan Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan beberapa pulau kecil lain. Hamparan terbuka laut biru jernih, kapal-kapal yang bersandar maupun sedang berlayar, dan pulau-pulau batu karang. Panorama seperti itu melahirkan jiwa-jiwa semakin elok.
Tahun 2015 saya sudah pergi ke Taman Nasional Komodo. Mengeksplorasi Labuan Bajo darat dan laut. Tapi kunjungan itu terlalu singkat. Itu lah mengapa kepikiran ingin kembali ke Labuan Bajo. Ditambah setiap hari melihat feed Instagram teman-teman, tempat yang juga dikenal sebagai Kota Matahari Terbenam itu memanggil saya semakin kencang. Bila kunjungan dulu bersama teman-teman blogger, kunjungan kedua nanti ingin bersama keluarga.
Ahai,ke Labuan Bajo aku akan kembali! Apa yang perlu saya persiapkan sebelum menginjak Labuan Bajo bersama keluarga? Ini beberapa diantaranya:
1.Hunting Tiket Untuk Ke Labuan Bajo Aku Kembali
Untuk berwisata di Labuan Bajo sudah banyak Operator Private maupun Open trip. Tersedia aneka paket 3D2N atau 4D3N. Tergantung waktu dan uang kamu. Sementara tiket pesawat secara umum harus hunting sendiri. Untungnya untuk mencari dan membandingkan harga tiket sekarang ini sangat mudah. Berbagai Online Travel Agen (OTA) maupun maskapai penerbangan sendiri sekarang menyediakan harga yang bisa kita banding-bandingkan satu sama lain.
2. Menentukan 4 Destinasi Keren Akan Dikunjungi Ulang
Menurut saya piknik ke Labuan Bajo tidak melulu harus live on board. Memang perlu mengeksplorasi pulau-pulau di seputar Taman Nasional Komodo, namun Gerbang Komodo ini juga banyak mempunyai destinasi menarik. Diantaranya:
A. Gua Batu Cermin. Terletak sekitar 4 km dari Labuan Bajo. Gua ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda tahun 1951. Dari sana bisa disimpulkan bahwa masa lalu Labuan Bajo berada di bawah air.
Kalau masuk ke Gua Batu Cermin sebaiknya teman-teman didampingi local guide. Kelihatannya mudah karena di mulut gua sudah dibangun tangga. Tapi situasi di dalam membutuhkan bimbingan mata terlatih. Jalannya gelap dan berkelok-kelok. Belum lagi resiko kepala teman-teman terantuk oleh langit-langit gua yang rendah di beberapa bagian.
Nah objek utama Gua Batu Cermin berada di celah-celah batu cadas, tepat di tengah dan atas gua. Di sana terdapat lubang kecil meloloskan sinar ke bawah. Cahaya itu kemudian dipantulkan oleh bebatuan di bawahnya ke seluruh dinding batu gua yang efeknya seperti cermin.
Kamu Pasti Bakal Terpesona di 3 Objek di Bawah ini
B. Bukit Cinta. Naik motor atau mobil ke arah utara pusat kota Labuan Bajo. Jalanan menanjak dan berkelok-kelok. Kiri-kanan diapit bukit gersang. Waktu saya ke sana penuh debu. Tapi begitu sampai ke atas Bukit Cinta, hanya keindahan lah yang terhampar. Persis perjalanan cinta lah pokoknya. Saya kira dari sinilah mengapa tempat ini disebut sebagai Bukit Cinta. Di samping tempat ini memang banyak digunakan orang memadu kasih.
C. Puncak Silvya. Lokasinya berdekatan dengan Bukit Cinta. Tracking menuju ke puncak sekitar 15 menit, Dari puncak bukit Sylvia, salah satu Spot terbaik untuk melihat Sunset Labuan Bajo. Namanya memang manis mengikuti nama sebuah Resort yang berdiri di sini. Hamparan lautan luas, kapal-kapal yang hilir mudik, serta lekukan pulau-pulau yang berundak, Tak ada yang lain yang bisa kita ucapkan selain mengucap syukur atas keindahan yang telah diciptakan Tuhan.
D. Kampung Adat Melo atau Desa Melo. Lokasinya cukup mudah dijangkau karena terletak dari Jalan Utama Trans Flores yang tergolong mulus. Tahun 2015 saya diboncengi Ayu Maretha (teman yang tinggal di Labuan Bajo) naik motor ke sana. Berjumpa dengan Bapak Yosef dan istrinya Ibu Maria. Saya kangen mereka. Ingin kembali mendengar cerita-cerita adat yang melingkari hidup mereka. Juga ingin kembali mencicipi kopi Flores.
3. Hunting Hotel di Labuan Bajo
See? Banyak sekali kan destinasi di Labuan Bajo, tidak sekedar live on board. Karena itulah teman-teman perlu memikirkan seksama untuk memilih hotel yang sesuai selera.
Begitupun saya. Walau perjalanan kemungkinan dilakukan tahun depan tapi sejak sekarang sudah mulai searching hotel yang sesuai bagi kami sekeluarga. Apakah ingin mendapat suasana tenang atau dengan keramaian kota? Kebetulan kami suka keduanya. Kadang kami butuh tempat yang tenang terkadang juga membutuhkan keramaian. Untungnya banyak pilihan hotel di Labuan Bajo. Kami leluasa memilih sesuai anggaran.
Dimana Membeli Tiket?
Online Travel Agent memang banyak. Semua mempunyai ciri khas masing-masing. Entah dari sisi penggunaan, tampilan layout sampai kepada harga. Tapi saya karena alasan kepraktisan selalu memilih Traveloka. Perjalanan ke Vietnam, Malaysia, dan Myanmar berjalan lancar berkat bantuan online travel agent ini. Mungkin saya tidak mau ribet atau memang males karena terbiasa mengandalkan jasa Traveloka. Nantuk ke Labuan Bajo nanti pun pasti menggunakan Hotel Traveloka.
Tak bermaksud sombong kalau dikatakan saya ahli menggunakan menu menu yang disediakan Traveloka. Atau kalau teman-teman iseng coba tanya ke bagian marketing mereka sudah berapa banyak akun Evi Indrawanto belanja di sana. (Hahaha lebay sangat lah! Abaikan yang ini ya)
Yang saya suka dari Traveloka baik website maupun aplikasi Android mereka tidak berbelit-belit. Entah pemesanan tiket, hotel, atau bahkan beli pulsa telepon. Saya tinggal pilih mau bayar pakai kartu kredit, transfer ATM, atau internet banking. Kalau membeli tiket biasanya saya menggunakan kartu kredit tapi kalau untuk beli pulsa cukup dengan internet banking. Ya satu lagi yang saya suka dari Traveloka adalah harganya yang tidak neko-neko, tidak ada biaya terselubung. Apa yang tampak di layar itulah yang saya bayar.
Lewat Traveloka saya menemukan hotel yang saya anggap cukup romantis di Labuan Bajo. Tidak terlalu mahal, menghadap ke laut, setiap sore saya bisa memotret sunset dari lobinya.
Saya pikir teman-teman yang sering mampir ke blog ini tidak asing dengan Traveloka dan telah menggunakan berbagai kemudahan yang ditawarkan mereka. Ke Labuan Bajo aku akan kembali pastinya juga dengan Travel Loka. Bagi yang belum
mari dicoba…