Kaktus Putih – Cereus Cantik Berumur Singkat
Kalau sedang di Lampung kesukaan utama saya tiap pagi adalah jalan keliling Pekon (kampung). Selain olah raga, mengamati berbagai kegiatan penduduk lokal saat memulai hari memberi semacam insight bahwa tak masalah pendeknya jarak yang ditempuh, begitu keluar rumah kita pasti menemukan cerita yang layak ditulis sebagai kisah perjalanan 🙂
Kegiatan keliling pekon suatu hari mempertemukan saya dengan rumah yang di halamanya sedang mekar kaktus berbunga putih. Tumbuh melewati pagar besi di depannya sehingga tampak jelas dari jalan.
Umur Kaktus Putih itu Ternyata Singkat
Yang pertama menarik perhatian tentu warna bunganya. Putih bersih dengan kelopak masih ditempeli titik embun. Tangkai bunga mencuat begitu saja dari batang berduri. Semua kuntum yang berbaris dari atas ke bawah dikerumuni lebah. Serangga pengisap nectar itu terbang berputar-putar mengelilinginya. Hinggap sejenak di kelopak lalu kembali menyerbu periuk madu di tengah. Kawanan lebah itu rupanya sedang berpesta.
Kala saya dekati di dekat rumpun kaktus itu ada seorang Bapak yang sedang membersihkan rumput. Rupanya pemilik rumah. Beliau menjawab salam saya dengan ramah. Pun tak keberatan saat ditanya tentang bunga kaktus putih miliknya.
Rupanya tanaman gurun itu baru saja merkar tengah malam tadi. Aroma dari nectarnya telah mengundang puluhan lebah mencari makan. Mereka berpacu dengan waktu sebab begitu tersentuh sinar matahari kelopak bunga langsung layu dan membusuk. Maka tak aneh namanya pun manis sekali, Night Blooming Cereus Cactus. Atau ada juga yang menyebutnya The Queen of the Night.
Night-Blooming Cereus banyak jenisnya. Yang saya lihat tingginya sekitar 2 meter lebih. Tapi terdapat juga yang lebih pendek atau lebih tinggi dari itu. Namun berapa pun jenisnya, kebanyakan Night-Blooming Cereus mahkotanya selalu berwarna putih.
Setelah mengucapkan terimakasih saya pun melanjutkan jalan pagi. Sangat puas karena kisah perjalanan pagi itu mempertemukan saya dengan Night Blooming Cereus. Kalau tidak mungkin sampai sekarang saya tidak tahu nama bunga kaktus putih itu.
Pernah melihat kaktus putih seperti ini sebelumnya, teman?
@eviindrawanto
27 comments
aku jarang menemui kaktus berbunga di bukik sini, uni.. pernah dulu sewaktu kecil tapi tak begitu lekat di ingatan.
ini bunganya besar sekali dan luar biasa cantik..!
Kayaknya di Bukik yg suhunya dingin kaktus semacam ini emang sulit numbuh, May. Ini kan tanaman gurun yg butuh udara panas 🙂
Aku pernah lihat, Mbak. Kalau tidak salah ingat salah satu tetangga ada yang punya juga. Untuk bunga, memang rata-rata kaktus bunganya indah tapi berumur pendek.
Jadi hampir tiap bunga kaktus emang cuma muncul sejenak ya, Mas Krish…Mungkin cuma butuh untuk penyerbukan saja 🙂
Bener2 baru sekali ini liatnya mbak, dan baru tauu kalo ada kaktus kayak gini. Super cantik! Benar2 kembang malam ya, hehe…
Iya Jeng, cara orang menamai bunga selalu cocok dng penampilannya dan romantis 🙂
Iiih, si lebay-ah sedang menghisap. . .
Mirip mekarnya bunga naga ya, Bu. 🙂
Mbak Idah, buah naga kan masuk keluarga kaktus juga pan 🙂
Izza, Bu. .
Jenis kaktuuus. .. 🙂
Cantik sekali kaktus putihnya Uni Evi. Kepiawaian pengambilan gambar semakin menonjolkan kecantikan kembang putih.
Selalu ada bonus bagi yang rajin bangun dan keluar pagi ya, dan sesingkat umur bunga kaktus tetap memberi kesempatan lebah berpesta. Salam
Terimakasih Mbak Prih..Ya mesti rajin2 eksplorasi lingkungan biar ada bahan buat update blog hehehe..
bagus amat bu bunganya..
Iya tuh Ko..Kayaknya sepanjang namanya bunga, pasti cantik ya…
Mbak, aku gak pernah berhasil miara kaktus, padahal aku suka,,,
Bunganya cantik banget yaa..
aku juga tak punya sebatang kaktuspun di rumah, Mbak Lies…:)
Bunganya bagus banget ya… saya kira kaktus itu tidak berbunga, gak taunya punya bunga ya… 🙂
iya kalau sdh mengeluarkan bunga ternyata kaktus tampak tambah eksotis, Mbak Susanti 🙂
Aiih.. terima kasih, mbak Evi… saya jadi tahu ada bunga kaktus yg begitu cantik… subhanallah… wah, seperti wijaya kusuma ya mbak, keindahan sesaat yg cukup langka 🙂
Emang mirip wijayakusuma, Mbak Mechta. Mereka satu gen dalam umur kayaknya 🙂
weleh mekarnya tengah malam tapi terkena sinar matahari langsung layuuu…singakat amat ya Mba…
singkat tapi indah kayak dongeng ya Mba 😀
Mungkin itu sebab mengapa bunga dianalogikan pada kecantikan fisik manusia, Ronal. Berlangsungnya singkat karena setelah masa muda terlewati dia pun punah 🙂
Kaktus yang bunga putih ternyata bunganya cantik sekali, mbak.
Aku baru tahu…
Ya Mbak Reni, semakin dekat kita perhatikan semakin cantik lah dia 🙂
Saya malahan baru tahu kalau Kaktus itu bunga nya cantik kayak gitu ya.. 🙂
Kaktus biasanya berbunga setahun sekali sih, Fariz. Itu kayaknya mengapa jarang kita melihat mereka mekar
Bentuk bunganya hampir mirip dengan Wijaya kusuma ya Bu
Salam saya
Sepertinya begitu, Om. Cuman kayaknya kalau wijaya kusuma ada belalainya gitu…