Photo
Suatu hari mengalami transformasi , dari bukan penggemar kopi jadi penggemar kopi. Bermula dari membaca novel perjalanan yang bercerita tentang aroma kopi dan iseng mencoba. Cerita yang serasa membawaku pada sebuah pelabuhan, teluk, burung camar dan kapal-kapal yang singgah disana.
Secara fisik belum pernah ke tempat itu. Tapi kepandaian penulisnya memampukan mata batinku melihat barisan kursi dan meja kayu tersusun memanjang menghadap laut. Bau asin dan anyir laut samar-samar diterbangkan angin bercampur dengan kopi yang baru dituang dari teko.
Kopi dan Palm Sugar
Dan kopi untukku berarti arenga palm sugar. Mumpung sudah jadi juragannya tak membiarkan pemanis lain mampir ke cangkir selain arenga palm sugar. Membangun kebiasaan begini ternyata mudah. Tahu-tahu aku terlibat teramat dalam dengan kopi. Sedang tidak mood? Terpikir secangkir kopi. Sakit kepala dalam siklus bulanan? Kopi akan meredakannya. Tidak punya ide? Secangkir kopi akan membuka pintu dunia. Atau hanya sekedar merasakan nyaman diantara rutinitas harian, kopi jadi teman yang tidak rewel.
Seorang teman yang pernah kusuguhi kopi berpendapat bahwa seduhan kopiku terlalu kental. Cukup berat walaupun dia juga veteran peminum kopi. Karena tidak merasakan adanya deg2an seperti yang dia lukiskan bila seseorang kebanyakan kafein, aku pikir, demikian seharusnya dosis tubuhku menuntut.
Kecanduan Kopi atau Kafein?
Sebenarnya tidak ada orang yang kecanduan kopi. Yang ada kecanduan kafein. Apakah diminum atau diinjeksikan, bersama cairan tubuh, kafein dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh dan menembus otak. Percobaan menggunakan anjing memperlihatkan bahwa konsentrat kafein dalam cairan otak meningkat 1.5 kalinya setelah 4-8 menit saja setelah anjing tersebut diberi kafein. Konsentrat itu bertahan dan stabil disana setidaknya selama 1.5 jam ke muka.
Kopi dan Performance tubuh
Kopi mempengaruhi spontanitas motorik tubuh. Seekor tikus yang diberi konsentrat kafein dengan dosis tertentu memperlihat peningkatan gerak motorik tubuh dengan berlari lebih cepat dan stamina lebih terjaga utuk jangka waktu tertentu. Minum secangkir kopi sebelum aerobics, performance tubuh lebih yahud!
Kafein yang kita hirup dari secangkir kopi sore hari adalah semacam simultan yang mempengaruhi cairan dalam otak. Mengkonsumsinya dalam takaran tertentu akan merubah kondisi tubuh yang mengantuk dan sedikit lelah menjadi segar kembali.
Lalu ada hubungan serius yang kudu pikirkan antara kopi dan kesehatan peminumnya. Ibarat mengintreprestasikan puisi, pendapat orang tentang kopi dan dampaknya bagi kesehatan tubuh manusia amat bervariasi. Ada yang mengatakan kafein tidak begitu baik bagi tubuh dalam jangka panjang dan dosis berlebihan. Dan ada pula yang mengatakan bahwa kopi adalah vitamin bagi otak yang akan membuka pintu-pintu kreativitas para penggemarnya.
Bagaimana dengan dirimu kawans, apakah menggemari kopi juga?
–Evi
36 comments
Aku suka kopi jg Uni, kalo belom ngopi rasanya ada yg kurang he he
Yup, saya adalah peminum kopi. Saya pernah berhenti minum kopi karena katanya kopi tidak baik bagi orang yang banyak duduk (menghambat penyerapan kalsium oleh tulang). Tetapi tidak bertahan lama dan sekarang saya minum kopi kembali. Selama ini lebih sering minum kopi olahan. Kira-kira apa yah beda efeknya antara kopi olahan dan kopi murni?
Kopi olahan mungkin ditambah lbh banyak gula, pengawet dan aroma sintetis Mas..padahal kopi tubruk pahit jg maknyus bagi pikiran .. 🙂
suka aneka macam minuman, baik kopi, jus, maupun teh
saya menggemari kopi
menyeduhnya nikmat sekali
mau sore siang malam ataupun pagi
tetap saja terasa sipp di hati
‘
bagi saya : kopi sehari secangkir sudah cukup. yang saya senang dari kopi adalah aromanya……
wangi
aku penikmat teh mbak, kalau suami memang penggemar setia kopi 🙂
salam kenal dan trimakasih atas sajianya yang muantap,,
Salam kenal kembali Pak Pras. Terima kasih ya…:)
kepala akan berdenyut kalau seharian ngga ketemu kopi, plus rokok…itulah sahabatku dikala susah maupun senang
Susah dan senang gak ngaruh terhadap kopi ya pak, kita tetap membutuhkannya hehe.. kayak beras, industri kopi gak akan pernah mati
Setuju mbak, orang salah persepsi, sebenarnya kafein penyebabnya bukan kopi. Mungkin sama dengan rokok itu ga bahaya, tapi koreknya yang buat bahaya, hehehe… 😛
Salam kenal…
Hahaha..Iya Mas Gandi, biang keroknya kafein, bukan kopi. yang bikin kecanduan kafein bukan kopi. Seperti juga rokok, yang berbahaya asapnya, bukan rokoknya. Sepanjang gak dinyalakan rokok gak mempengaruhi kesehatan ya..
aku suka kopi,, kadang2 😀
makasih ya udah main2 ke blog aku & baca ttg benteng otanaha 😀
Kopi kadang bisa ngangkat mood mb Dhila. Tks jg atas kunjungannya
klo saya cuma kopi instan, kadang tiap pagi 🙂
mantep info nya gan di lanjut…
Ajieb informasinya gan.. Bermanfaat..
Salam kenal..
Thanks Bro 🙂
wakakkaa..Bu Evi dipanggil juragan nok :p
wah aku nih udah ketagian kopi apa kafein ya…
tapi setau aku yg bisa menambah tenaga jadi yahud itu gula. masalahnya waktu SMP klo mau lari atau kecapeaan disarankan makan gula merah dan pisang 🙂
Kafein pasti bro hehehe…Kafein ditambah gula, energinya jadi berlipat ya..Gula merah memang sumber energi instan yg relatif masih lengkap gizinya. Orang Baduy jaman dulu kemana-mana cuma bawa gula aren untuk bekal di jalan 🙂
Saya penggemar kopi hitam Bu Evi…malam ini saja saat nulis komen ini ditemani segelas kopi hitam Blandongan khas Jogya…hohoho.
Rata2 saya sehari itu dua gelas..bukan cangkir..hehehe 😀
Malam-malam munulis dengan segelas kopi, ide-ide berhamburan dong Mas Toto..Kalau ditemani istri ide-ide pasti susah ditangkap yah hehehe..
benar mbak…secangkir kopi bisa hilangkan cenut-cenut, merangsang semangat dan menambah konsentrasi/fokus semakin kuat dan akurat…salam kenal mbak Evi
Kafeinnya bikin hidup lbh semarak Mas Danis. Salam kenal kembali. Terima kasih sdh mampir 🙂
Saya termasuk penggemar kopi hit am mbak, merknya harus KA yang special, selain itu saya nggak mau…hehe, kopi luwak yang kata orang enak juga menurut saya biasa aja, syukurlah karena memang harganya juga nggak terjangkau…hohoho, ukuran kopi saya encer mbak Evi, tapi memang betul, semua capek dan pusing saya juga biasanya akan hilang dengan secangkir kopi…sllluuuurrrpp…nikmatnya…
Kalau gak dikasih tester aku jg tak minum kopi luwak, mb Irma. Tambah lagi rada ill feel membayangkan proses pembuatannya. Ya seharusnya minum kopi jangan terlalu kental. Sekaarang saya sdg usaha mengurangi kekentalannya 🙂
Saya menikmati kopi Uni meski bukan yang pahit sekali, setiap daerah memiliki kopi andalannya, termasuk daftar oleh2 yang dibeli bila berkunjung ke daerah lain.
Ada inspirasi dari bubuk kopi semakin panas penyeduhnya semakin harum bagi pribadi2 yang mampu tetap eksis dan mewarnai suasana ditengah panasnya/peliknya permasalahan yang dihadapinya. Salam
Setuju Mb Prih bagi penikmat kopi, aroma itu dianggap datang dari sejarah. Tapi kalau aku masih sebatas memenuhi kebutuhan Mbak. Kalau seharian tertawa teris, nyantai, jarang memikirkannya hehe..
Saya harus ngopi setiap pagi mbak, kalau tidak kepala pening
Cocok Bli, pening kepala kalau belum disiran kefein dalam satu hari hehehe..
lhah..saya malah kurang suka kopi, mbak..apalagi yg pahit / polos. paling2 nyoba sedikit yg n*esc*fe itu 🙂
Minum kopi ini termasuk habit Mb Mechta. Yang gak biasa tentu gak begitu suka pada sensasinya hehehe…
Saya menyukai kopi, karena ia pahit. Bahwa sang pengecap mendapati pahit terbelakang, bagai rasa mengingatkan akan segalanya. Bahwa rasa pahit melindungi, bagai berbicara akan sesuatu ketidakmampuan tubuh mengasup racun.
Saya penyuka kopi. Kopi hitam dengan rasa manis yang tersamar di belakang pahit. Menyampaikan pemahaman bahwa antara kopi dan hidup bertemu dalam satu analogi 🙂