Matahari terbit merupakan salah satu objek alam yang paling sering diabadikan para pejalan. Berbeda dengan matahari terbenam, foto matahari terbit lebih spesial. Untuk mendapatkan lebih sulit dari matahari terbenam. Tantangan utama adalah melawan kantuk dan udara dingin. Jadi untuk membuat foto yang menarik butuh usaha lebih keras. Ketika kebanyakan orang masih tidur, alam sekitar terasa hening, para pemburu sunrise sudah mengedap-edap keluar dari peraduan. Memanggul tas kamera, menjinjing tripod, dan berpacu dengan waktu agar tak kedahuluan mataharinya. Di bawah 3 gambar matahari terbit di tempat wisata eksotis, Filipina dan Myanmar.
Baca juga tentang  Sunrise Pantai Putih Bohol
Foto Matahari Terbit di Bohol Filipina
Pagi buta saya tiba di Pantai Pasir Putih Bohol untuk menyeberang ke Balicasaq. Tak menyangka mendapat bonus sunrise yang sangat cantik di tempat ini. Saat matahari merambat ke atas saya seperti melihat senter raksasa menyala perlahan. Muncratan cahaya jingga pada alam sekitar membuat siapapun yang pegang camera ingin memotret. Bahkan saya malah juga ingin jadi pujangga. Saya ingin berpuisi, memikirkan kalimat bagus untuk melukiskannya dalam kata, sayang tak kunjung keluar. Tapi saya ingat Rumi. Bapak penyair sufi ini memotret dalam jiwanya suasana matahari terbit sebagai titik pertemuan antara makhluk dengan Tuhannya. In the early morning hour, just before dawn, lover and beloved wake and take a drink of water.Tuh kan suasana yang saya temukan pada matahari terbit di Bohol Filipina ini hanya diselesaikan Rumi dalam beberapa kata. Ia tak perlu camera.
Baca tentang   Foto Sunrise dari Mountain Popa Resort
Matahari Terbit Di Mountain Popa Resort Myanmar
Tak hanya Rumi, foto matahari terbit di Mountain Popa Resort ini mengingatkan saya pada Ibnu Battuta. Seorang muslim traveler yang hidup pada tahun 1304 – 1368 ikut mengabadikan matahari terbit dalam suatu kisah perjalanan. Saat itu Battuta sedang berada di Sri Lanka dan berziarah ke Adam’s Peak (Puncak Adam), sebuah gunung yang disucikan baik umat Hindu, Budha maupun muslim, Kristen dan Yahudi. Tiga agama wahyu yang terakhir itu menganggap cerukan besar pada puncak Adam’s Peak sebagai jejak pertama Nabi Adam mendarat di bumi, sebelum bertemu Siti Hawa di Padang Pasir Arab. Nah Battuta mengabadikan pengalamannya seperti ini : “But God, pitying our tears, lighted it up one morning just before the sun rose, so that we beheld glowing with the brightest flame”.
Merahnya Pagi di Shwesandaw Pagoda Bagan
Dari Timur kita bergerak ke Barat, ke penyair Inggris abad pertengahan, William Shakespeare. Dalam Titus Andronicus diyakini para sastrawan lain sebagai tragedi paling berdarah dalam karya Shakespeare. Fiksi tentang seorang jenderal Romawi yang balas dendam kepada ratu Goth. Saya belum membaca, entah bagaimana jalan ceritanya, berkali-kali dituliskan bahwa drama ini dianggap paling berdarah dan paling kejam dari Shakespeare.
Foto matahari terbit di Shwesandaw Pagoda Myanmar ini membawa saya pada bayangan pengarang Romeo-Juliet sedang menekur di mejanya saya melahirkan Titus Andronicus. Berkali-kali memoleskan tinta pada pena bulunya.Ia sedang bersemangat. Mungkin asap rokok mengepul di kamar remang-remang tempat ia biasa mengarang. Begini katanya:
As when the golden sun salutes the morning,
And, having gilt the ocean with his beams,
Gallops the zodiac in his glistering coach,
And overlooks the highest-peering hills.
Sunrise dan sunset memang selalu memesona. Memotret matahari terbit di tempat wisata eksotis sekalipun ada tantangan. Tapi kalau sudah selesai pasti takan penyesalan.
44 comments
matahari terbit itu selalu terlihat memesona, Mbak 🙂
Iya, membangkitkan sesuatu di hati dan kepala kita, Mbak Myr..Pengen berpuisi jadinya hehehe..
Maha Sempurna Allah dalam mencipta.
Sayang saya nggak punya kamera untuk mengabadikan keindahannyan, tapi mata hati sudah melukisnya dalam takjub.
Memotret pemandangan indah atau suasana indah, tak harus dengan camera Mbak Niken. Tapi dengan kata-kata seperti yg dilakukan Rumi dan Ibnu Battuta, gambarannya bisa kita lihat lewat mata batin 🙂
Mbaaak, aku suka banget sama matahari terbit, makanya selalu berusaha bangun pagi, walau tidur selarut apa pun 🙂
eh namanya ibu-ibu mana bisa bangun siang ya:D
Tapi aku nggak pernah berhasil memotret matahari terbit yang cantik seperti hasil bidikanmu itu lho:(
ajari aku, ajari aku:D
Tapi aku tak bisa membuat puisi cantik tentang alam seperti dirimu, Mbak Indah..Hehehe..kalau gitu mari kita barter..
Aku suka foto matahari terbenam maupun terbit, sayang skrg aku udh jarang hunting foto lg..
Btw foto mba Evi bagus lho hehehe
Habis ambience-nya romantis banget ya Mbak Ye..Kenapa skrg jarang hunting lagi, repot dengan Mili ya?
Setiap saya pulang kampung di lereng timur gunung semeru, moment matahari terbit selalu saya nanti karena ia memberikan keindahan yang mempesona, bagian pucuk semeru akan nampak seperti keemasan, subhanalloh. Begitu sangat bersemangatnya saya selalu menanti kesempatan baik karena tidak jarang puncak semeru tertutup asap dan awan dan sangat jarang sekali dalam kondisi bersih apalagi matahari terbit nggak terlalu lama memberikan keindahan puncak semeru
Kapan ya saya bisa melihat Semeru pas terkuak dalam cahaya fajar..Pakies beruntung nih..Di kampung saya belum pernah melihat kemunculan matahari dari balik gunung, karena biasanya berkabut 🙂
mentari pagi menjanjikan harapan baru ya un.. Allah selalu beri pemandangan dramatis ini setiap fajar menjelang.. tinggal kita, mau menyambut atau tidak.
foto2 uni selalu indah dan bermakna.. 🙂
Ya May bahwa keistimewaan lain dari matahari pagi adalah dia merupakan simbolisasi dari harapan. Berbeda dengan matahari senja sebagai simbolisasi akhir kehidupan, walau dua-duanya sama-sama romantic untuk dipandang 🙂
Indah nian foto-fotonya Bun 🙂
Jika dalam perjalanan selalu ingin mengabadikan matahari terbit atau tenggelam ..
Ada suasana lain di daerah setempat yang kita abadikan selain foto mataharinya juga.
Trims ..
Salam
Yah..Masih jauh dibawah standar Kang Yayat hehehe, Anyway makasih Kang..
Bendatangi suatu tempat selain mataharinya kita akan berjumpa dengan tanahnya beserta pernak-pernik kehidupan yg berlangsung diatasnya 🙂
suka banget sama poto matahari terbit atopun terbenam
suasananya begitu syahdu..sendu.. gemana getoo 😀
Nah paling seru kalau melihat matahari terbit atau tenggelam ini pas kita lagi sendirian atau sedih, Cik..Kayaknya gemana getoo-nya bisa dua kuadrat hehehe..
Suguhan foto cantik saat fajar dan senja di rumah Uni Evi selalu indah. Rahmat baru di setiap pagi baru. Salam
Terima kasih Mbak Prih..Kalau saja pemandangan selalu seperti ini terlihat dari rumah saya, pasti sudah jadi pujangga hehehe..
indah sekali fot matahari terbitnya Mbak Evi. Rasanya aku beberapa kali berusaha memotret matahari terbit, tapi rasanya nggak punya foto yang seindah ini.
Tapi setuju banget, matahari terbit memang memberikan kekhusukan tersendiri ya.. aku pernah sekali melihatnya dari puncak Gunung Batur, di Kintamani dan entah kenapa rasanya seperti tersadar dan sungguh merasa bersyukur dan sangat berterimakasih atas apa yang telah diberkahkan kepadaku selama ini…
Sepertinya keindahan alam selalu memancing sesuatu dari dalam jiwa kia Mbak Dani. Mungkin karena karena DNA kita menyimpan jejak dari petualangan alam nenek moyang kita ya..Dan bersyukur bahwa mereka mewariskan kita planet yg begini indah 🙂
Setuju Mbak. Matahari terbit memang momen yang selalu sayang untuk dilewatkan karena keindahan dan suasananya. Apalagi bisa menikmati matahari terbit di alam, rasanya lebih indah daripada menikmati matahari yang muncul dibalik hutan beton.
Matahari dari balik hutan beton, apa lagi di sambil rentangan kabel sana-sini, mendatangkan keruwetan Mas Krish hehehe..
Jika matahari terbit terbenam dipotret dari panggung dangdut indah gak ya?
apa kabar mbak?
Kalau komposisi di dekat panggung dangdut bagus, pasti bagus lah, Mas. Alhamdulillah aku baik. Terima kasih. Dirimu juga kan?
Indah sekali fotonya mbak, iya… saya juga memotret matahari terbit, beberapa juga saya pernah motret matahari terbenam, terinspirasi neh, semoga suatu saat saya juga berbagi…
Kebiasaan memotret dan bawa ponsel bercamera kemana-mana bikin kita jadi sensitif dengan berbagai keindahan alam, Pak Azzet. Mari kita berburu sunset atau sunrise dari mana saja..
selama matahari masih dengan setianya terbit dari timur ke barat, dan sinarnya menggantikan gelapnya malam………..selama itu pula harapan akan tetap ada
Harapan dan yang tak punya harapan merupakan pemda, apakah kehidupan ini indah atau tidak Mas Yudhi 🙂
Saya selalu menikmati indahnya proses naiknya matahari mbak … Momen yang selalu memberi saya peringatan bahwa kita ini ‘kecil’ … 🙂
Betul sekali Mas Fani. Kesombongan kita langsung takluk kalau sdh berhadapan dengan kebesaran alam. Saat itu Allah memperlihatkan diri-Nya dalam wujud keindahan 🙂
Kalau saya suka melihat matahari terbit dan matahari tenggelam Mbak, sama-sama indahnya 🙂
Iya Mbak Yuni. Kadang di fotopun susah membedakan apakah matahari terbit atau terbenam 🙂
Keduanya sama indahnya tante, walaupun aku lebih menyukai senja, tapi menunggu matahari terbit juga sangat menenangkan jiwa..
Teteh ayo posting matahari terbit yg terlihat dari Pananjakan hahahaha…
Langit pada saat keduanya itu sangat dahsyat Mbak…aku juga sangat menyukainya..
Sapuan awannya pada saat itu bikin suasana dramatis, Mbak Lies 🙂
damai sekali rasanya suasananya ya mbak 🙂
Iya kalau saat itu malas banget mau kerja, Mbak El 🙂
uni emang punya ‘rasa’, fotonya cantik banget…
aku tak pernah berhasil nunggu matahari terbit…he..he..
Hehehe..Rasa apakah itu? Makasih Mbak Mon…Suatu saat pasti ketemu, tenang saja…
Kalau saya jarang sekali mendapatkan moment untuk matahari terbit Mba, kecuali pada saat melakukan perjalanan wisata alam, pastilah hal ini tidak akan pernah terlewat bila cuaca dan suasana mendukung.
Salam wisata
Iya saya juga jarang, Pak Indra. Ini pas kebetulan sedang berada di tepi laut saja dan kayaknya juga ada faktor keberuntungan 🙂
Salam wisata..
Betul mbak Evi.. menyaksikan mentari terbit / tenggelam membuat tangan atel ingin mengabadikan… apa daya kemampuan kurang..hehe… Menyaksikan terbitnya mentari seakan mengingatkan kita untuk makin semangat menjalani hari…
Dan, fotonya cantik2 mbak.. as always.. 🙂
Kedamaian di pagi hari, sangat menyejukkan hati.