PHOTO
Kita adalah pengalaman-pengalaman kita. Pengalamanlah yang membuat perbedaan antara kita dan orang lain, itu lah yang membuat kita unik. Apa saja yang pernah melintas di ruang pengalaman, entah yang dilihat, yang didengar, yang dibaca, yang dikecap, yang dibaui, yang disentuh dan yang disentuh masuk ke gudang raksasa bernama otak. Gudang pengalaman lah yang memberi dasar dalam membentuk siapa kita, dimana posisi kita dalam kehidupan, apa yang kita percayai bisa kita lakukan atau tidak.
Kedua orang tua saya amat mencintai anak-anak mereka. Walaupun secara ekonomi banyak kekurangan tapi bapak dan ibu punya bakat alami dalam mengekspresikan kasih sayang secara unik. Sekalipun mereka juga seperti orang tua lain yang akan marah, frusrasi dan kecewa bila kami tidak bertingkah laku sesuai harapan, tapi kami tahu kemarahan tersebut hanya sampai disitu. Kami tahu bahwa kami selalu bisa mengandalkan mereka dan mereka tidak akan pernah menarik cinta sekalipun kelakukan kami kadang-kadang melewati ubun-ubun.
Pengalaman seperti Ini yang memberi acuan dan membuat saya merasa pasti kala berhadapan dengan anak-anak sendiri bahwa sebaik-baiknya cinta adalah cinta tanpa syarat.
Dan pengalaman yang melintasi jalur hidup umat manusia tidak selalu manis seperti itu.Beberapa kekurangan dari masa kanak-kanak membuat beberapa orang menjadi pahit. Apa saja yang melintas selama pengalaman dewasanya selalu mengacu pada kenangan tidak menyenangkan di masa kanak-kanak. Tentu saja mereka terperangkap dalam pusaran energi negatif yang tidak pernah memberdayakan. Alih-alih melihat kesempatan untuk mensyukuri atas berkat apa saja yang sudah diterima, mereka malah mengeluh, mencari tahu mengapa nasib tidak pernah berpihak kepada mereka.
Sementara yang lain mengambil pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan tersebut untuk membalik keadaan di masa depan. Untuk orang-orang seperti itu hidup selalu soal pilihan. Orang-orang sukses yang menghiasi sejarah banyak berangkat dari kondisi seperti ini.
Setelah penciptaan, hadiah terindah yang Allah berikan kepada kita adalah kebebasan untuk memilih. Dalam kaitan terhadap pengelolaan hidup, ini lah yang paling mempesona yaitu menempatkan kita sebagai aktor sekaligus sutradara hidup kita sendiri. Seandainya seluruh pengalaman tersebut dirangkum ke dalam lukisan apapun yang disukai, setiap hari kita menambahkan satu goresan ke dalamnya, pada akhirnya akan lahir mahakarya yang di permukaannya dapat dibubuhi tanda tangan kita sendiri.
Segala pengalaman manusia mempunyai nilai. Yang manis maupun yang pahit hadir untuk menggenapkan misi. Bila persoalannya adalah pemberdayaan, mulai sekarang cobalah menjadi peka terhadap pengalaman-pengalaman yang akan akan mempengaruhi diri kita hanya ke arah lebih baik.