Pernah tidak terpikir, tidak seperti masa lalu yang bisa dibaca seperti membalik lembaran buku, mengapa masa depan adalah misteri bagi sebagian besar umat manusia?
Jawabannya sederhana bisa saya peroleh kapanpun. Bila lorong waktu dimulai dari hari kelahiran kesadaran maka kita mengetahui masa lalu karena kita pernah melewatinya. Sementara masa depan yang dimulai dari masa kini itu belum terekam dalam memori karena kita memang baru memulai menghitung kekinian dari detik keasadaran saat ini.
Ah geblek! Namun saya sering menyiksa diri sendiri dengan memikirkan ini!
Saya pikir jawaban dari pertanyaan diatas tidak sesederhana itu. Pasti ada maksud dari bentang rahasia yang menghalangi penglihatan umat manusia akan masa depan. Allah SWT mestinya punya pesan tersembunyi kala mengijinkan kita menyimpan ingatakan tentang masa lalu namun menutup rapat-rapat pintu pengetahuan akan masa depan kecuali mengijinkan sedikit bagi si tukang intip yang kita sebut peramal.
Otak saya yang sederhana menduga-duga, mungkin kita diijinkan mengetahui masa lalu, memeluk erat-erat sebagai milik kita karena kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk membentuk atau merubah masa itu.
Sebaliknya dengan masa depan, ibarat berdiri di muka tabir yang dibelakangnya terbentang ruang kosong dari kemaha luasan, tidak tampak tepi namun ruang tersebut berisi materi yang bisa dikendalikan oleh kesadaran kita di masa kini.
Saya kira di sanalah letak rahasia itu, disuatu tempat perhentian antara masa lalu dan masa depan yang kita sebut masa kini.
Allah belum menyerahkan masa depan kepada kita karena Dia memberi kita waktu untuk memilih yaitu di masa kini, masa depan seperti apa yang kita inginkan?
It’s great, doesn’t it?
— Evi