Masyarakat yang Saling Mempercayai : Trust Society
Masyarakat yang saling mempercayai hidup rukun dan damai. Tidak ada yang perlu ditakutkan karena saling menjaga milik satu sama lain. Hak kepemilikan sangat dihormati. Tetangga akan menjaga milik tetangga.Dalam masyarakat yang saling mempercayai ada tabu-tabu yang sangat dipegang teguh. Jika terlarang mencuri, mereka tidak akan melakukan bukan karena takut pada hukuman melainkan diikat oleh rasa malu.
Ini lah yang membuat saya kagum pada bulir2 padi dalam foto ini. Selesai panen di sawah, sebelum masuk lumbung, tangkai-tangkai padi ini diangkut ke tempat pengeringan yang berdiri di tepi jalan desa. Satu-satunya pelindung pada sawung ederhana ini hanya atap yang terbuat dari daun aren kering. Gunanya untuk melindungi padi dari hujan. Selebihnya plong, tak ada dinding, terbuka di ke-empat sisi. Dan padi ini berhari-hari di jemur di sana tanpa takut dicuri.
Begitu lah hidup dalam masyarakat yang saling mempercayai. Selain terbiasa menyerahkan keselamatan kepada orang lain mereka juga percaya pada lingkungan di mana tinggal. Seperti foto di bawah. Saya was-was memandangi dua remaja ini memacu motornya di atas jembatan gantung. Jembatan itu sudah tua, reyot, beberapa kayu pijakan sudah tak berada di tempatnya. Sementara di bawah mengalir sungai berair deras. Namun remaja ini dengan santai bermotor dan menyapa saya dengan ramah.
Memacu motor di atas jembatan gantung reyot
Saya yang tak terbiasa dengan lingkungan seperti ini tentu saja was-was. Jarak permukaan sungai dan jembatan gantung cukup tinggi. Dalam foto tak kelihatan karena saya mengambilnya dengan camera ponsel jadul. Yang jelas seseorang yang takut ketinggian saya perkirakan tidak akan lolos melewati jalan ini. Sebaliknya pengendara sepeda motor dan penumpangnya anteng saja melintas. Mereka malah bersiul-siul dan bercanda. Waktu dan kelekatan pada lingkungan tampaknya membuat mereka mempercayai jembatan ini.
Pasti sangat menyenangkan hidup dalam masyarakat yang saling mempercayai seperti ini. Sekalipun tak hidup di dalamnya merasa beruntung pernah ikut menyaksikan. Cara hidup yang tak bisa di copy di kota besar semoga tetap terpelihara di desa ini.
Salam,
— Evi
2 comments
Terkadang kepercayaan itu mahal ya Mba, apalagi dalam sebuah lingkungan, di mana terdapat beberapa komunitas kita di dalamnya. Walau kita bukan merupakan bagian di dalamnya, namun apa yang kita lakukan bahkan bisa ikut serta seperti apa yang terlihat dan dirasakan oleh bersama.
Saking mahalnya, hanya sedikit kampung yang bisa begini Pak Indra. Kampung yang masih memegang teguh adat isitiadat dan budaya malu masih kental 🙂